Si Kecil Alami Balanitis, Haruskah Segera Disunat?
Halodoc, Jakarta - Anak laki-laki yang mengalami kesulitan buang air kecil karena terasa nyeri sebaiknya segera dibawa ke dokter untuk melakukan pemeriksaan. Apalagi jika kamu melihat terdapat tanda kemerahan dan bengkak di ujung penis atau kulit penis, keluarnya kotoran yang berbau busuk dan adanya bintil merah pada kulit kepala penis. Semua tanda tersebut merupakan gejala anak terserang balanitis.
Balanitis adalah kondisi saat kepala penis alami pembengkakan yang disertai rasa nyeri atau iritasi kulit dan kepala penis. Umumnya, balanitis dialami oleh pria yang tidak disunat. Oleh karena itu, disarankan agar anak disunat dan mengajarinya cara membersihkan penis setelah buang air kecil agar terhindar dari penyakit ini.
Baca juga: 6 Hal yang Perlu Diketahui Tentang Balanitis
Apa Saja Penyebab dan Faktor Risiko dari Balanitis?
Cukup banyak faktor risiko yang menyebabkan seseorang alami balanitis. Misalnya kurang menjaga kebersihan pribadi, adanya Infeksi jamur, memiliki arthritis reaktif, mengidap diabetes yang tidak diobati atau glukosa darah yang tidak terkontrol, dan memiliki penyakit menular seksual seperti herpes atau gonore. Jika kamu memiliki beberapa faktor risiko tadi, sebaiknya segera buat janji dengan dokter untuk melakukan pemeriksaan. Langkah pengobatan sejak dini adalah hal yang tepat dilakukan sebelum kondisi semakin buruk. Buat janji dengan dokter bisa dilakukan melalui aplikasi Halodoc agar lebih praktis.
Sementara itu, penyebab balanitis yang paling umum adalah infeksi bakteri atau jamur. Infeksi ini bisa muncul saat kepala penis atau kulup tidak dibersihkan secara rutin, sehingga menimbulkan iritasi dan menyebabkan pertumbuhan jamur dan bakteri. Peradangan bisa terjadi apabila kondisi seperti ini terus dibiarkan. Selain infeksi, balanitis bisa disebabkan oleh beberapa hal lain, misalnya:
-
Penggunaan sabun batang yang membuat kulit penis mudah kering dan iritasi;
-
Alergi terhadap pelumas atau kondom berbahan lateks;
-
Konsumsi obat-obatan tertentu, seperti obat pencahar, obat pereda nyeri, dan antibiotik;
-
Infeksi menular seksual, seperti sifilis, trikomoniasis, dan gonore;
-
Kelainan pada kulit, seperti eksim dan psoriasis;
-
Cedera di bagian ujung penis atau kulup;
-
Penyakit atau kelainan tertentu, seperti diabetes dan fimosis;
Baca juga: Tips Sederhana untuk Meredakan Gejala Balanitis
Bagaimana Cara Mengobati Balanitis?
Untungnya beberapa terapi obat bisa dilakukan untuk mengatasi penyakit ini. Jenis obat yang digunakan pun akan disesuaikan dengan penyebabnya. Beberapa obat-obatan yang umum diberikan misalnya:
-
Antibiotik. Obat ini digunakan untuk mengobati balanitis yang terjadi akibat infeksi bakteri. Obat ini bisa diberikan dalam bentuk salep atau pil, misalnya amoxicillin, cefadroxil, dan ciprofloxacin.
-
Antijamur. Obat ini digunakan jika penyebab balanitis adalah jamur Candida (balanitis candidiasis). Obat ini diberikan dalam bentuk krim atau tablet.
-
Kortikosteroid. Obat ini digunakan untuk meredakan peradangan yang terjadi di kepala penis, baik karena infeksi maupun alergi. Contoh obat kortikosteroid yang diberikan adalah prednisolone, methylprednisolone, dan betamethasone.
Sementara itu, apabila pengidapnya tengah melakukan pengobatan maka dianjurkan untuk melakukan beberapa hal guna mempercepat penyembuhan. Caranya, antara lain:
-
Hindari penggunaan sabun selama penis masih mengalami peradangan.
-
Gunakan air hangat dan krim pelembap untuk menggantikan sabun saat membersihkan penis.
-
Hindari terlebih dulu berhubungan seksual, terutama jika balanitis disebabkan oleh infeksi menular seksual. Hal ini dilakukan untuk mencegah nyeri pada penis dan penularan penyakit ke pasangan.
Pengobatan biasanya dilakukan selama satu pekan. Jika kondisi tidak kunjung membaik, maka maka dokter akan melakukan sirkumsisi atau sunat. Sunat dilakukan pada pengidap balanitis yang belum pernah disunat seperti anak-anak atau mengalami fimosis.
Baca juga: Waspada, Ini 4 Komplikasi Akibat Balanitis
Langkah Pencegahan Balanitis
Langkah utama untuk pencegahan balanitis adalah dengan memastikan kebersihan penis. Bersihkan secara rutin menggunakan air dan sabun, terutama ketika mandi dan setelah melakukan hubungan seksual. Setelah itu, pastikan penis sudah kering sebelum kamu menggunakan celana dalam.
Referensi:
Patient. Diakses pada 2019. Balanitis.
Healthline. Diakses pada 2019. What Is Balanitis?
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan