Sesak Napas Bisa Terjadi sebelum Seseorang Pingsan

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   16 Februari 2021
Sesak Napas Bisa Terjadi sebelum Seseorang PingsanSesak Napas Bisa Terjadi sebelum Seseorang Pingsan

Halodoc, Jakarta - Pingsan terjadi ketika aliran darah ke otak berkurang, sehingga terjadi kehilangan kesadaran secara tiba-tiba. Hal ini bisa terjadi pada siapa saja, tak memandang usia. Namun, pingsan tidak benar-benar terjadi secara tiba-tiba.

Sebab, ada beberapa tanda atau gejala yang bisa mendahuluinya. Lalu, apa saja tanda atau gejala yang dialami sebelum pingsan? Apakah sesak napas terjadi sebelum pingsan? Yuk, simak pembahasannya!

Baca juga: Ini Alasan Orang Bisa Pingsan Akibat Tekanan Darah Menurun

Berbagai Gejala yang Umum Terjadi sebelum Pingsan

Stimulasi pada saraf vagus, yang dapat menyebabkan jantung melambat dan tekanan darah turun drastis, merupakan salah satu penyebab pingsan. Begitu seseorang kehilangan kesadaran, jantung mulai berdetak kencang untuk memperbaiki tekanan darah rendah.

Sebelum pingsan, selain sesak napas, seseorang dapat menunjukkan atau merasakan semua atau sebagian dari tanda dan gejala berikut, tergantung pada penyebab pingsan:

  • Pusing.
  • Kebingungan.
  • Mual.
  • Mendadak kesulitan mendengar.
  • Penglihatan kabur.
  • Berkeringat.
  • Warna memerah atau pucat.
  • Merasa panas.
  • Lemas.
  • Gemetar.

Pada kasus pingsan yang disebabkan oleh rangsangan saraf vagus, seseorang mungkin mengalami kram atau keinginan untuk buang air besar tepat sebelum pingsan.

Baca juga: Orang Pingsan Posisi Kepala Harus Lebih Rendah, Ini Alasannya

Apa yang Terjadi pada Tubuh Ketika Pingsan?

Sebenarnya, apa yang terjadi pada tubuh ketika mengalami pingsan? Ketika otak berhenti mendapatkan aliran darah yang cukup untuk tetap sadar, ia akan berhenti mengirimkan sinyal ke sel otot. Lalu, otot-otot kehilangan nada dan tubuh pun ambruk.

Terkadang, keluarnya darah secara tiba-tiba dari otak menyebabkan sedikit impuls gugup, seperti statis melalui saluran telepon. Ini dapat menyebabkan sedikit getaran atau guncangan, yang terkadang terlihat seperti gemetar, atau kejang yang singkat.

Pernah merasakan sentakan yang tidak disengaja di lengan atau kaki saat tidur? Itu disebut kontraksi mioklonik, dan ini sama seperti jenis kedutan pada beberapa kasus pingsan. Namun, kontraksi mioklonik bukan kejang.

Lalu, apa yang terjadi setelah itu? Begitu tubuh orang tersebut ambruk, darah mulai mengalir kembali ke otak dan mereka mulai tersadar. Proses ini bisa cepat atau butuh beberapa waktu, tergantung penyebabnya. 

Berbagai Hal yang Jadi Penyebab Pingsan

Kebanyakan pingsan dipicu oleh saraf vagus, yaitu saraf yang menghubungkan sistem pencernaan ke otak, dan tugasnya adalah mengatur aliran darah ke usus. Saat makanan memasuki sistem, saraf vagus mengarahkan darah ke lambung dan usus, menariknya dari jaringan tubuh lain, termasuk otak.

Baca juga: Ini yang Terjadi Saat Tubuh Pingsan

Sayangnya, saraf vagus bisa menjadi terlalu bersemangat dan menarik terlalu banyak darah dari otak. Beberapa hal membuatnya bekerja lebih keras, seperti mengejan saat buang air besar atau muntah. Kondisi medis yang menurunkan tekanan darah memperkuat efek saraf vagus, bahkan rasa sakit yang luar biasa akibat kram menstruasi .

Berbagai hal yang bisa jadi penyebab pingsan adalah:

  • Dehidrasi. Terlalu sedikit air dalam aliran darah menurunkan tekanan darah, dan menstimulasi saraf vagus saat sistem sudah rendah dapat menyebabkan pusing dan pingsan.
  • Syok. Tidak semua kehilangan kesadaran berhubungan dengan saraf vagus. Syok adalah suatu kondisi yang ditandai dengan tekanan darah rendah yang sering kali menyebabkan hilangnya kesadaran.
  • Detak jantung terlalu cepat atau lambat. Jika berdetak terlalu cepat atau terlalu lambat, jantung tidak dapat menjaga tekanan darah setinggi yang seharusnya. Lalu, darah mengalir dari otak dan menyebabkan pingsan.

Selain berbagai hal tadi, pingsan juga bisa disebabkan oleh banyak penyebab lainnya yang terbilang kurang umum. Misalnya, kecemasan, gangguan panik, dan stres, dapat merangsang saraf vagus pada beberapa orang dan menyebabkan hilangnya kesadaran.

Saraf vagus merangsang sistem saraf parasimpatis, yang memperlambat denyut nadi dan menurunkan tekanan darah. Beberapa orang hipersensitif terhadap saraf vagus, dan stimulasi dapat menyebabkan hilangnya kesadaran pada orang-orang ini.

Itulah sedikit penjelasan mengenai sesak napas terjadi sebelum pingsan, dan berbagai fakta lainnya. Kalau kamu butuh obat, suplemen, atau produk kesehatan lainnya, kamu bisa membelinya lewat aplikasi Halodoc, lho.

Referensi:
Very Well Health. Diakses pada 2021. Fainting Causes, Symptoms, Treatment, and Prevention.
WebMD. Diakses pada 2021. Understanding Fainting -- the Basics.
Medicine Net. Diakses pada 2021. Fainting (Syncope) Symptoms, Causes, Treatment, and Prevention.