Sering Pusing Bisa Menjadi Tanda Kanker Otak?
Halodoc, Jakarta - Coba tebak, kira-kira berapa banyaknya jumlah peningkatan kasus kanker secara global tiap tahunnya? Menurut data dari International Agency for Research on Cancer, WHO (2018) memperkirakan terdapat 18,1 juta kasus kanker baru. Hal yang mengkhawatirkan sekitar 9,6 juta orang harus kehilangan nyawanya pada 2018 akibat kanker.
Menurut data di atas setidaknya terdapat 36 jenis kanker yang bisa menghantui tiap orang, salah satunya kanker otak. Seperti namanya, kanker otak merupakan pertumbuhan sel-sel abnormal pada otak yang bersifat ganas. Hati-hati, sel kanker ini bisa mengambil ruang, darah, dan nutrisi sehat dari sel-sel sehat di dalam tubuh.
Ingat, otak merupakan sistem utama dalam tubuh kita. Semua fungsi tubuh dikendalikan oleh organ ini. Ketika otak mengalami gangguan “kecil” saja, maka akan timbul sederet masalah dalam tubuh. Coba bayangkan, apa jadinya bila kanker pada otak yang terjadi?
Lantas, seperti apa sih gejala kanker otak yang biasanya dialami pengidapnya? Benarkah keluhan seperti sering mengalami sakit kepala bisa menandai adanya kanker otak?
Baca juga: Turunkan Risiko Tumor Otak dengan 5 Cara Ini
Bukan Cuma Pusing atau Sakit Kepala
Kanker otak terdiri dari beragam jenis dan mungkin memiliki gejala-gejala yang berbeda. Menurut ahli, gejala ini bisa bergantung pada letak, ukuran, dan tingkat keparahan perkembangan tumornya.
Umumnya kanker otak ini menimbulkan gejala ketika tumor menekan bagian lain dari otak, atau bertambah besar dan memenuhi ruang dalam rongga kepala.
Kembali ke pertanyaan di atas, seperti apa sih gejalanya? Nah, berikut gejala kanker otak menurut ahli di National Health Service UK dan sumber lainnya.
- Sakit kepala (sering memburuk di pagi hari dan saat batuk atau mengejan);
- Kejang;
- Mual atau muntah (terjadi secara teratur atau sering);
- Masalah memori;
- Kebingungan dalam urusan sehari-hari;
- Kelemahan;
- Masalah penglihatan;
- Kesulitan berbicara;
- Masalah pendengaran;
- Perubahan mood atau perilaku;
- Masalah keseimbangan.
Cukup beragam bukan gejala kanker otak yang mungkin terjadi pada pengidapnya? Artinya sering mengalami sakit kepala tidak selalu menjadi tanda adanya kanker otak. Pasalnya, sel-sel abnormal dan ganas yang menyerang otak ini bisa menimbulkan sederet gejala pada pengidapnya.
Baca Juga: Trauma Kepala Berat Bisa Sebabkan Tumor di Kemudian Hari?
Di samping itu, mungkin saja terdapat beragam gejala lainnya yang belum disebutkan di atas. Oleh sebab itu, segera temui dokter bila mengalami gejala-gejala di atas. Kamu bisa kok bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc.
Banyak Pemicu Sakit Kepala
Sebenarnya kanker otak bukan faktor tunggal yang membuat seseorang mengalami sakit kepala. Ada beragam hal yang bisa memicu kondisi ini, antara lain:
- Adanya masalah atau infeksi ada gigi.
- Anemia defisiensi besi.
- Aneurisma otak
- Infeksi telinga.
- Hipotensi.
- Penyakit vertigo.
- Gangguan saraf, seperti penyakit Parkinson dan sklerosis ganda.
- Hipoglikemia, kadar gula yang terlampau rendah pada tubuh.
- Kondisi kurangnya oksigen dalam otak, bisa karena kelelahan akibat aktivitas fisik hingga merokok.
- Stres.
Baca juga: Waspada, Ini 14 Tanda Sakit Kepala Berbahaya
Nah, untuk menentukan penyebab sakit kepala atau kanker otak pada diri seseorang, banyak langkah yang harus dilakukan oleh dokter. Misalnya melakukan beragam pemeriksaan fisik dan penunjang untuk menegakkan diagnosis. Contohnya CT scan atau magnetic resonance imaging (MRI).
Bila sakit kepala tak kunjung membaik, kamu bisa kok memeriksakan diri ke rumah sakit pilihan. Sebelumnya, buat janji dengan dokter di aplikasi Halodoc sehingga tidak perlu mengantre sesampainya di rumah sakit.
Referensi:
NHS UK. Diakses pada 2020. Malignant Brain Tumour (Cancerous).
WHO. Diakses pada 2020. Latest global cancer data: Cancer burden rises to 18.1 million new cases and 9.6 million cancer deaths in 2018
National Institutes of Health - MedlinePlus. Diakses pada 2020. Brain Tumors
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Headache
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan