Sering Nyeri Pinggang? Mungkin Gadget Penyebabnya
Halodoc, Jakarta - Semakin berkembangnya teknologi dan inovasi, semakin banyak pula kemunculan berbagai jenis gadget tiap tahunnya. Hal ini memang memiliki manfaat yang besar, contohnya memudahkan komunikasi, memudahkan akses ke ilmu pengetahuan secara cepat, memperluas jejaring pertemanan, dan lainnya.
Namun, gadget ini juga bisa menimbulkan masalah kesehatan andaikan penggunaannya tak dilakukan dengan bijak. Contohnya, kebiasaan posisi buruk penggunaan gadget yang keliru ternyata bisa menyebabkan sakit pinggang, lho. Kok bisa?
Kebiasaan Posisi Buruk Pengguna Gadget
Enggak sedikit pengguna gadget yang memiliki kebiasaan buruk yang berhubungan dengan postur tubuh. Misalnya, posisi menunduk ketika menggunakan gadget yang ujung-ujungnya bisa menimbulkan masalah. Biasanya, postur ini dikarenakan penempatan layar gadget yang tidak sejajar dan cenderung lebih rendah dari mata penggunanya.
Baca juga: 6 Penyakit yang Bisa Sebabkan Nyeri Punggung
Pada pengguna smartphones, postur ini disebut juga dengan text neck. Sebaiknya jangan jadikan posisi buruk ini sebagai kebiasaan ketika menggunakan smartphones. Sebab text neck ini penyebab utama sakit kepala, leher, dan pinggang yang berkepanjangan.
Selain postur text neck, para pengguna gadget juga terbiasa untuk duduk dalam jangka waktu yang tidak sebentar. Nah, kebiasaan yang satu ini juga memiliki dampak negatif terhadap postur tubuh.
Apa Bahayanya Bila Diteruskan?
Jika kamu membiarkan kebiasaan keliru di atas dalam waktu yang lama, hal ini akan membahayakan. Alasannya jelas, kepala seorang dewasa memiliki berat sekitar 5-6 kilogram dan ditopang oleh leher saat dalam posisi tegak.
Namun, ketika kita menunduk, beban tersebut bisa menjadi berkali lipat, bahkan bisa mencapai 30 kilogram. Beban berlebih ini harus ditanggung leher dan dalam jangka panjang. Nah, hal inilah yang nantinya bisa menyebabkan rasa nyeri, bahkan secara permanen merusak otot dan tulang leher.
Enggak cuma itu saja, beban yang terlampau berat pada tulang leher juga akan menekan tulang belakang di bawahnya secara tidak langsung. Kondisi ini nantinya akan menimbulkan keluhan nyeri pinggang hingga nyeri lutut yang dapat menjalar ke kaki.
Baca juga: Ini Tindakan Medis untuk Atasi Nyeri Punggung Kronis
Ingat, duduk berjam-jam juga bisa menimbulkan berbagai masalah, dan berdampak buruk terhadap postur, serta bisa meningkatkan risiko nyeri pinggang. Duduk terlalu lama ini bisa meningkat risiko terjadinya kekakuan otot dan sendi. Alhasil, pengguna gadget bisa mengalami kelemahan otot, nyeri berkepanjangan, dan juga berisiko tinggi untuk terkena saraf terjepit.
Lalu, Apa Solusinya?
Cara untuk mencegah nyeri pinggang akibat penggunaan gadget sebenarnya tidak sulit kok. Pengguna gadget hanya perlu menerapkan posisi yang baik dan tepat, serta memparhatikan durasi pengunaan gadget. Nah, berikut beberapa tips yang bisa kamu coba agar terhindar dari sakit leher atau pinggang karena penggunaan gadget.
1. Pengguna Laptop atau Gadget Berukuran Besar Lainnya
-
Gunakan meja dan pilih yang memungkinkan lengan sejajar dengan lantai saat bahu rileks.
-
Pilih kursi dengan ketinggian yang memungkinkan kaki tertanam kuat di lantai.
-
Meninggikan layar komputer/laptop, agar setinggi dengan wajah.
2. Pengguna Telepon Seluler dan Gadget Berukuran Kecil Lainnya
-
Hindari penggunaan perangkat seluler dengan cara membungkuk, peganglah ponsel/gadget lainnyasebisa mungkin sejajar wajah.
-
Hindari menjepit ponsel antara bahu dan telinga Anda bahkan saat menelepon.
3. Bagi Seluruh Pengguna Gadget
-
Lakukanlah peregangan singkat sesekali saat menggunakan gadget untuk memperbaiki atau mencegah postur yang buruk.
-
Mengistirahatkan diri sebentar dari gadget setiap 30 menit sekali dengan cara berdiri dan merentangkan seluruh anggota badan.
Nah, bagaimana tertarik untuk mencobanya?
Mau tahu lebih jauh mengenai masalah di atas? Atau memiliki keluhan kesehatan lainnya? Kamu bisa kok bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!
*artikel ini pernah tayang di SKATA