Sering Diabaikan, Ini Pentingnya Menjaga Kesehatan Mental Anak

4 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   12 Mei 2022

“Tak hanya kesehatan fisik, kesehatan mental anak juga harus menjadi perhatian orangtua. Ini berpengaruh terhadap kesehatan fisik, perkembangan emosi, dan kehidupan sosial anak.”

Sering Diabaikan, Ini Pentingnya Menjaga Kesehatan Mental AnakSering Diabaikan, Ini Pentingnya Menjaga Kesehatan Mental Anak

Halodoc, Jakarta – Sangat mudah bagi orangtua untuk mengidentifikasi kebutuhan fisik anak mereka. Memberikan makanan bergizi, pakaian hangat saat cuaca dingin, waktu tidur pada jam yang wajar.  Namun, mengidentifikasi kebutuhan mental dan emosional anak ternyata tidak semudah memenuhi kebutuhan fisik mereka. Padahal, menjaga kesehatan mental anak sama pentingnya dengan kesehatan fisik mereka.

Pentingnya Menjaga Kesehatan Mental Anak

Sebenarnya, mengapa menjaga kesehatan mental anak jadi hal penting yang harus diperhatikan oleh kedua orangtua? Bukan tanpa alasan, kesehatan mental yang baik dan terjaga memungkinkan anak untuk berpikir jernih, berkonsentrasi, berkembang lebih baik secara sosial dan lebih mudah mempelajari keterampilan baru. 

Selain itu, peran orangtua dan orang terdekat, seperti guru dan teman sama pentingnya untuk membantu anak mengembangkan rasa percaya diri, harga diri yang tinggi, dan pandangan emosional yang sehat tentang kehidupan.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sebanyak 10 sampai 20 persen anak-anak dan remaja mengalami gangguan mental, seperti dilansir dari laman Positive Psychology

Sebanyak 50 persen dari semua penyakit mental dimulai pada usia 14 tahun. Sementara itu, sebanyak 75 persen terjadi pada pertengahan usia 20-an.

Kondisi neuropsikiatri diyakini menjadi penyebab utama masalah kesehatan mental pada anak. Kondisi atau gangguan neuropsikiatri adalah istilah luas yang digunakan menggambarkan penyakit yang secara negatif mempengaruhi kemampuan seseorang untuk belajar, bekerja, dan mengatasi emosi. 

Penyakit ini memiliki dasar neurologis dan psikologis. Beberapa contohnya adalah:

  • Kecanduan
  • Gangguan makan
  • Penyakit degeneratif
  • Gangguan suasana hati
  • Gangguan neurotik
  • Psikosis
  • Gangguan tidur

Kaitan umumnya adalah bahwa jenis gangguan ini memengaruhi fungsi otak, emosi, dan suasana hati. Sayanya, masalah kesehatan mental pada anak justru mengalami peningkatan seiring waktu. 

Kondisi seperti ADHD, masalah perilaku, kecemasan dan depresi menjadi masalah kesehatan mental yang paling sering didiagnosis. Bahkan, beberapa kondisi sering terjadi secara bersamaan. Misalnya, seorang anak didiagnosis mengalami depresi dan gangguan kecemasan. 

Jadi, daripada menyuruh seorang anak untuk bersikap berani, kuat, teguh, atau lainnya, akan lebih baik jika sebagai orangtua, ayah dan ibu memberikan dampingan dan bantuan untuk dapat menumbuhkan energi yang positif. 

Dengan melakukan hal tersebut, secara tidak langsung ibu dan ayah telah turut serta dalam memberikan dukungan positif terhadap generasi mendatang. 

Cara Menjaga Kesehatan Mental Anak

Agar anak memiliki kehidupan sosial dan emosional yang lebih baik, penting untuk orangtua menjaga kesehatan mentalnya sejak dini. 

Berikut ini beberapa cara yang bisa ibu lakukan:

1. Berikan Anak Kasih Sayang Tanpa Syarat

Rasa cinta, rasa aman dan perasaan diterima harus menjadi inti kehidupan keluarga. Anak-anak perlu tahu bahwa cinta orangtuanya tidak bergantung pada apa saja yang sudah berhasil dicapai. 

Kesalahan kekalahan harus bisa diterima. Sebab, rasa yakin akan tumbuh di dalam rumah yang penuh dengan cinta dan kasih sayang tanpa syarat.

2. Ajak Anak Bermain

Bagi anak-anak, bermain menjadi aktivitas yang paling menyenangkan. Namun, waktu bermain sama pentingnya dengan perkembangan mereka seperti halnya makan. 

Waktu bermain membantu anak-anak menjadi lebih kreatif, belajar keterampilan baru dalam memecahkan masalah dan belajar untuk mengendalikan diri. 

Permainan yang baik dan kuat, termasuk berlari dan berteriak tidak hanya menjadi aktivitas yang menyenangkan, tetapi juga membantu anak-anak menjadi sehat secara fisik dan mental.

3. Anak Membutuhkan Teman Bermain

Tak banyak orangtua yang menyadari bahwa anak-anak perlu memiliki waktu bersama dengan teman sebayanya. Bermain dengan orang lain akan membuat anak mampu menemukan kelebihan dan kelemahan mereka, mengembangkan rasa memiliki.

Mereka juga dapat belajar bagaimana bergaul dengan orang lain. Pertimbangkan untuk menemukan program anak-anak yang baik melalui tetangga, pusat komunitas lokal, sekolah, atau departemen taman dan rekreasi setempat.

4. Berikan Bimbingan dan Disiplin yang Tepat

Anak-anak membutuhkan kesempatan mengeksplorasi dan mengembangkan keterampilan dan kemandirian baru. Anak-anak juga perlu belajar bahwa perilaku tertentu tidak dapat diterima dan bahwa mereka bertanggung jawab atas konsekuensi dari tindakan mereka.

Sebagai anggota keluarga, anak perlu mempelajari aturan yang dibuat ayah dan ibu dalam keluarga. Jadi, pastikan ibu memberikan bimbingan dan disiplin yang adil dan konsisten. Nantinya, anak akan membawa keterampilan sosial dan aturan perilaku ini ke sekolah dan akhirnya ke tempat kerja.

Jika ibu membutuhkan bantuan, jangan ragu untuk bertanya langsung pada psikolog anak dan remaja melalui aplikasi Halodoc. Segera download aplikasi Halodoc sekarang juga dan dapatkan diskon 50% (maksimal 15 ribu) untuk chat dengan mental health professionals (baik Psikologi Klinis maupun Psikiater) hanya di hari Jumat!

Referensi:
Mental Health America. Diakses pada 2022. What Every Child Needs For Good Mental Health.
Positive Psychology. Diakses pada 2022. The Importance of Child Mental Health and Happiness.
Healthline. Diakses pada 2022. Children’s Health Overview.
Kids Mental Health Informational Portal. Diakses pada 2022. Children Mental Health.