Sering Buang Air Kecil, Bisa Disebabkan Oleh 6 Penyakit Ini
Halodoc, Jakarta – Agar tubuh tetap sehat dan terhidrasi dengan baik, kamu memang dianjurkan untuk banyak minum air putih setiap hari. Namun, banyak minum bisa bikin kamu sering buang air kecil. Bila sering buang air kecil disebabkan oleh banyak minum mungkin tidak jadi masalah. Namun, kamu juga perlu berhati-hati, karena kondisi tersebut juga bisa menjadi pertanda penyakit yang tidak boleh disepelekan. Yuk, simak penyakit apa saja yang bisa meningkatkan frekuensi buang air kecil di sini.
Seperti yang sudah kita ketahui, sebagian besar kandungan dalam tubuh kita adalah air. Agar kadar cairan dalam tubuh kita tetap seimbang, tubuh akan mengatur berapa banyaknya air yang harus dibuang. Itulah mengapa bila kamu merasa haus, artinya tubuh sedang membutuhkan cairan. Sebaliknya bila cairan dalam tubuh sudah cukup, tubuh akan membuang kelebihan cairan tersebut. Salah satu caranya adalah melalui urine.
Normalnya, rata-rata orang buang air kecil dalam sehari sekitar 4–8 kali atau sebanyak 1–1,8 liter. Namun, sebagian orang bisa buang air kecil lebih sering dari frekuensi tersebut, bahkan sampai perlu bangun di malam hari untuk buang air kecil. Sering buang air kecil di malam hari biasanya disebabkan karena terlalu banyak minum menjelang jam tidur. Namun, bila kamu sering buang air kecil padahal hanya minum sedikit, coba perhatikan apakah ada gejala lain yang mungkin kamu rasakan.
Berikut ini beberapa kondisi medis yang mungkin bisa menjadi penyebab sering buang air kecil:
1. Infeksi Saluran Kemih
Bila sering buang air kecil disertai dengan gejala lain, seperti demam dan rasa sakit atau tidak nyaman pada perut, maka kondisi tersebut bisa jadi pertanda infeksi saluran kemih.
2. Diabetes
Sering buang air kecil dengan jumlah urine yang keluar sangat banyak seringkali merupakan gejala awal dari diabetes tipe 1 dan tipe 2. Kondisi ini terjadi karena tubuh mencoba untuk membuang glukosa yang tidak terpakai melalui urine.
Baca juga: Gejala Diabetes Tipe 1 yang Perlu Diwaspadai
3. Gangguan Prostat
Ukuran prostat yang membesar bisa menekan uretra (tabung yang membawa urine keluar dari tubuh) dan menghalangi aliran urine. Kondisi ini menyebabkan dinding kandung kemih mudah mengalami iritasi. Akibatnya, kandung kemih akan berkontraksi, bahkan ketika hanya ada sedikit urine yang tertampung. Hal inilah yang membuat kamu jadi sering ingin buang air kecil.
Baca juga: Meski Bukan Kanker, Berbahayakah Gangguan Prostas BPH?
4. Kandung Kemih Overaktif (overactive bladder)
Overactive bladder (OAB) adalah kondisi di mana otot kandung kemih berkontraksi secara berlebihan, sehingga menimbulkan dorongan untuk buang air kecil walaupun kandung kemih belum penuh.
5. Sistitis Internal
Ini adalah sejenis peradangan pada dinding kandung kemih. Penyebab kondisi ini masih belum diketahui, tetapi sistitis internal seringkali ditandai dengan rasa sakit di daerah kandung kemih dan panggul. Dorongan buang air kecil yang tidak tertahankan atau sering juga sering dialami pengidap sistitis internal.
6. Stroke atau Penyakit Neurologis Lainnya
Kerusakan pada saraf yang memasok kandung kemih dapat menyebabkan fungsi kandung kemih terganggu. Akibatnya, kamu akan sering ingin buang air kecil secara tiba-tiba.
Jadi, bila kamu memiliki frekuensi buang air kecil yang tidak normal dan juga mengalami gejala-gejala lainnya, segera periksakan diri ke dokter untuk mengetahui kondisi yang menjadi penyebab yang mendasarinya.
Baca juga: Sulit Buang Air Kecil, Segera Lakukan Pemeriksaan Uroflowmetri
Untuk melakukan pemeriksaan terkait masalah kesehatan yang kamu alami, kamu bisa buat janji dengan dokter di rumah sakit pilihan kamu melalui Halodoc. Yuk, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play sebagai teman penolong untuk menjaga kesehatanmu sekeluarga.
Referensi:
WebMD. Diakses pada 2019. Frequent Urination: Causes and Treatments.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan