Sering Batuk Berdahak, Apa Penyebabnya?
Halodoc, Jakarta - Sebenarnya belum diketahui secara pasti apa yang menyebabkan batuk berdahak terus-menerus. Sering batuk tentu sangat mengganggu rutinitas sehari-hari, kesulitan mengatur napas, dan membuat kamu merasa sangat lelah.
Batuk biasanya digambarkan sebagai akut atau kronis. Batuk akut berlangsung selama tiga minggu atau kurang, sedangkan batuk kronis didefinisikan sebagai batuk yang berlangsung lebih dari delapan minggu. Batuk juga mungkin kering (tidak produktif) atau batuk berdahak (batuk produktif). Jika batuk berdahak, maka ada lendir berwarna bening, kuning, hijau, atau berwarna darah.
Baca juga: Ibu Perlu Tahu, Begini Cara Redakan Batuk Berdahak pada Anak
Penyebab Umum Sering Batuk dan Berdahak
Di bawah ini merupakan rincian tentang beberapa penyebab sering batuk dan tak henti-hentinya yang umum terjadi.
-
Postnasal. Ini merupakan penyebab paling umum dari batuk kronis yang konstan, yaitu postnasal drip karena sinusitis atau rinosinusitis (radang saluran hidung). Batuk ini sering kali produktif untuk mengeluarkan dahak keputihan dan disertai dengan pembersihan tenggorokan.
-
Infeksi Virus. Infeksi seperti flu biasa dan influenza merupakan penyebab umum batuk tanpa henti. Batuk dapat disertai gejala pilek lainnya dan berdahak.
-
Bronkitis. Bronkitis akut dan bronkitis kronis dapat menyebabkan seseorang batuk terus-menerus. Dengan bronkitis kronis, batuk biasanya menghasilkan dahak.
-
Alergi. Alergi lingkungan seperti alergi jamur, alergi makanan, dapat menyebabkan batuk.
-
Bronkospasme. Penyempitan saluran udara (bronkospasme) karena reaksi alergi atau asma dapat menyebabkan batuk. Biasanya batuk disertai mengi dengan ekspirasi (tarikan napas). Jika kamu juga mengalami pembengkakan di leher atau lidah serta sesak napas, maka bisa menjadi darurat medis (syok anafilaksis).
Baca juga: Batuk Terus? Waspada Kanker Paru-Paru
-
Asma. Asma dapat menjadi penyebab batuk yang menetap. Ini sering disertai dengan mengi dan sesak dada, tetapi pada beberapa orang, batuk adalah satu-satunya gejala.
-
Acid reflux. Gastroesophageal reflux disease (GERD) dapat menyebabkan batuk terus-menerus karena cadangan asam dari lambung. Penyebab batuk yang sangat umum, GERD sering menyebabkan batuk pada malam hari saat berbaring untuk tidur, dan sering menyebabkan suara serak keesokan paginya. GERD dapat disertai dengan gejala mulas atau gangguan pencernaan, atau batuk mungkin satu-satunya gejala.
-
Merokok. Batuk perokok kadang-kadang tidak berhenti. Biasanya paling buruk terjadi di pagi hari dan batuk berdahak. Penting untuk dicatat bahwa merokok adalah penyebab umum penyakit pernapasan lainnya seperti bronkitis kronis dan bahkan kanker paru-paru. Jika kamu merokok dan sering mengalami batuk, tanyakan pada dokter melalui aplikasi Halodoc mengenai penanganannya.
-
Obat-obatan. Obat-obatan yang digunakan untuk mengobati tekanan darah tinggi dan gagal jantung, dapat menyebabkan seseorang batuk siang dan malam. Contoh-contoh obat-obatan termasuk Vasotec (enalapril), Capoten (captopril), Prinivil atau Zestril (lisinopril) , Lotensin (benazepril), dan Altace (ramipril).
-
Paparan Terhadap Iritasi. Paparan asap rokok, asap kayu, asap masak, debu, dan bahan kimia beracun dapat menyebabkan seseorang batuk berulang kali
-
Croup. Pada anak-anak, croup dapat menyebabkan gonggongan batuk tanpa henti.
-
Pneumonia. Virus Pneumonia dan bakteri dapat menyebabkan batuk, sering disertai demam dan dahak.
Baca juga : 4 Cara Ampuh Mengatasi Batuk Berdahak
-
Penyakit Paru. Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) adalah penyebab penting batuk terus menerus, sering disertai dengan sesak napas.
-
Batuk Rejan. Batuk rejan (pertusis) dengan periode batuk tak henti-hentinya dapat diatasi dengan bernapas secara dalam-dalam. Penting untuk dicatat bahwa setiap orang dapat mengembangkan batuk rejan meskipun mereka telah mendapatkan vaksin diptheria / pertusis / tetanus (DPT).
Itulah beberapa penyebab sering batuk dan batuk berdahak yang perlu kamu ketahui. Jika mengalaminya, jangan ragu untuk segera mendiskusikannya dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.