Serba-serbi Cannabidiol yang Perlu Diketahui
“Meskipun cannabidiol memiliki manfaat untuk beberapa kondisi kesehatan, namun di Indonesia sendiri penggunaannya masih dilarang. Pemakaian cannabidiol harus sesuai dengan rekomendasi dokter, terutama untuk penggunaan terapeutik.”
Halodoc, Jakarta – Cannabidiol (CBD) telah menjadi perbincangan hangat di berbagai belahan dunia sebagai produk alami yang memiliki berbagai manfaat kesehatan. Namun, dalam konteks Indonesia, penting untuk mengetahui bahwa CBD termasuk ganja, sehingga termasuk kedalam golongan narkotika dan dilarang oleh undang-undang.
Cannabidiol memiliki peran dalam pengobatan PTSD atau Post Traumatic Stress Disorder dengan meredakan dan mengendalikan gejala yang timbul. Untuk mengetahui lebih lanjut, bisa juga membaca artikel mengenai Cannabidiol Bisa untuk Mengobati PTSD, Benarkah?
Apa Itu Cannabidiol (CBD)?
CBD adalah senyawa yang berasal dari tanaman Cannabis sativa atau yang terkenal dengan sebutan ganja atau marijuana. Tidak seperti tetrahydrocannabinol (THC) yang memberikan efek psikoaktif, nyatanya CBD tidak memiliki efek psikoaktif dan termasuk bahan yang lebih aman. Namun, penggunaannya tidak bisa secara bebas.
Lebih dari 80 bahan kimia, yang terkenal sebagai cannabinoid ada pada tanaman Cannabis sativa. Formulasinya biasanya dalam bentuk minyak, ekstrak, cairan yang telah melalui proses penguapan, dan kapsul.
Manfaat Potensial Cannabidiol (CBD)
Manfaat potensial Cannabidiol (CBD) telah menjadi subjek penelitian yang menarik dalam beberapa tahun terakhir. Beberapa penelitian awal menunjukkan bahwa CBD dapat memberikan manfaat kesehatan yang beragam. Salah satu manfaatnya adalah kemampuannya dalam meredakan nyeri kronis.
Beberapa studi menunjukkan bahwa CBD dapat mengurangi peradangan dan menginteraksi dengan reseptor saraf tertentu dalam tubuh, sehingga membantu mengurangi rasa nyeri.
Selain itu, penggunaannya dapat mengatasi gangguan kecemasan dan depresi. Meskipun penelitian masih terus berkembang, hasil awal ini menunjukkan potensi CBD sebagai pilihan pengobatan yang menarik untuk gangguan mental yang umum yang biasa terjadi.
Penggunaan Cannabidiol
Penting untuk mengetahui bahwa di Indonesia, ganja dan semua produk dengan kandungan THC, terlarang oleh undang-undang. Penggunaan, produksi, distribusi, dan penjualan ganja atau produk CBD yang mengandung THC merupakan pelanggaran hukum yang bisa mendapatkan sanksi serius.
Penting bagi masyarakat Indonesia untuk memahami bahwa penggunaan CBD hanya boleh jika terbebas dari THC dan penggunaannya untuk tujuan medis semata dengan izin dan pengawasan yang tepat.
Meskipun CBD dianggap sebagai bahan yang relatif aman, penting untuk memperhatikan kualitas, sumber, dan kandungan CBD dalam produk yang digunakan
Penggunaan produk CBD yang tidak terjamin dapat menyebabkan efek samping dan risiko kesehatan, seperti mulut kering, diare, nafsu makan berkurang, mengantuk, dan kelelahan.
Meskipun cannabidiol memiliki banyak manfaat, namun penggunaannya tidak secara bebas. Bahkan, Food and Drug Administration (FDA) pun belum menyetujui terkait dengan penggunaan cannabidiol tanpa resep dokter. Selain itu, cannabidiol di Indonesia termasuk obat medis yang terlarang.
Jika kamu memiliki masalah kesehatan, segera hubungi dokter. Untuk mempermudah membuat janji dengan dokter, kamu bisa gunakan Halodoc! Selain itu, juga bisa mendapatkan layanan kesehatan mental secara mudah. Yuk, download Halodoc sekarang juga melalui App Store atau Google Play.
Referensi:
Harvard Health Publishing. Diakses pada 2023. Cannabidiol (CBD): What we know and what we don’t.
Kemenkes. Diakses pada 2023. Penggolongan Narkotika.
Mayo Clinic. Diakses pada 2023. What are the benefits of CBD — and is it safe to use?
Medline Plus. Diakses pada 2023. Cannabidiol (CBD).
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan