Serangan Stroke, Harus Segera Dibawa ke Rumah Sakit?
Halodoc, Jakarta – Serangan stroke merupakan salah satu penyakit paling mematikan yang bisa terjadi pada siapa saja. Meski penyebabnya berbeda-beda, stroke bahkan bisa menyerang bayi yang baru dilahirkan. Jika anggota keluarga atau orang sekitar mengalami stroke, segera bawa ke rumah sakit atau mencari bantuan medis.
Nyatanya stroke adalah kondisi darurat yang membutuhkan pertolongan medis, tidak lebih dari 4,5 jam setelah serangan awal. Bahkan, golden period alias periode emas penanganan stroke adalah tiga jam setelah penyakit ini menyerang. Artinya, jika pertolongan medis dilakukan dalam periode tersebut, peluang untuk pulih pun akan semakin tinggi.
(Baca juga: 5 Fakta Tentang Stroke yang Harus Diketahui)
Stroke terjadi saat seseorang mengalami gangguan neurologis akibat tersumbatnya pembuluh darah, disebut stroke iskemik. Semantara stroke yang disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah yang berada di otak disebut stroke hemoragik. Sebagai organ vital di dalam tubuh, gangguan yang terjadi pada otak bisa langsung berdampak pada organ tubuh lainnya.
Lagi-lagi, ini menjadi alasan yang menyebabkan stroke masuk dalam kategori penyakit mematikan. Maka, pertolongan pertama harus segera dilakukan untuk mencegah terjadinya kerusakan otak secara berlanjut yang bisa membuat pengidapnya sulit pulih.
(Baca juga: Cegah Sedari Dini Ketahui Penyebab Stroke Ringan)
Mendeteksi Stroke dengan F.A.S.T
Kesalahan yang paling sering terjadi dalam penanganan stroke adalah terlambat membawa ke rumah sakit. Padahal dalam setiap detik, pengidap stroke mengalami “kematian” sel otak dan bisa berakibat fatal jika dibiarkan dalam waktu lama.
Ada banyak hal yang sering membuat seseorang lalai dalam mengenali stroke. Misalnya, gejala muncul perlahan sehingga disepelekan, atau merasa tubuh baik-baik saja sehingga tak ingin berobat ke dokter. Agar risiko dari penyakit ini berkurang, kenali dengan segera gejala stroke pada seseorang dengan metode F.A.S.T. Apa itu?
Face. Hal pertama yang bisa diperiksa untuk memastikan stroke adalah melalui wajah. Perhatikan perubahan yang terjadi, apakah ia mengalami kesulitan untuk menggerakkan bagian wajah. Atau mintalah orang yang mengalami serangan untuk tersenyum, kemudian perhatikan apakah saat tersenyum wajah tampak simetris atau tidak. Jika salah satu bagian wajah tertinggal atau jatuh saat tersenyum, bisa jadi orang tersebut mengalami serangan stroke.
Arms. Stroke juga bisa dinilai dari kemampuan seseorang menggerakkan tangan. Hal ini berhubungan dengan kelumpuhan sensor motorik. Untuk memastikannya, mintalah orang yang mengalami serangan untuk mengangkat kedua lengan lurus ke depan, pertahankan posisi tersebut selama beberapa detik. Jika ia merasa kesulitan, atau tidak bisa mengangkat tangan, bisa jadi itu adalah gejala stroke.
Speech. Perhatikan juga bagaimana cara dia berbicara. Minta orang tersebut mengucapkan kalimat yang mengandung huruf “R”. Jika ia berbicara dengan tidak jelas, pastikan untuk segera membawanya ke rumah sakit.
Time. Jika seseorang mengalami ketiga gejala tersebut, besar kemungkinan ia mengalami stroke. Waktu adalah hal yang paling penting dalam penanganan stroke. Sebagai penolong, kamu juga dianjurkan untuk mencatat waktu serangan dan perkembangan kondisi orang tersebut. Hal itu akan membantu dokter dalam menangani dan menentukan pengobatan yang dibutuhkan, dan jangan lupakan golden period.
(Baca juga: Lakukan 5 Terapi Ini untuk Sembuhkan Stroke Ringan)
Sebagai penolong, kamu dan orang sekitar sebaiknya tidak ikut terbawa panik dalam menghadapi serangan stroke. Lakukan hal yang dapat menolong, dan pastikan selalu kondisi orang yang mengalami serangan. Jika ragu, cobalah untuk menelpon bantuan medis agar diberi arahan. Atau, kamu bisa memanfaatkan aplikasi Halodoc untuk berbicara dengan dokter lewat Video/Voice Call dan Chat. Yuk, download sekarang di App Store dan Google Play!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan