Sendawa Berlebihan Disertai Gejala-gejala Ini, Segera ke Dokter
Halodoc, Jakarta – Sendawa dapat membantu meredakan sakit perut. Namun, jika terlalu sering terjadi itu bisa menjadi pertanda masalah kesehatan. Karena itu, bila kamu terlalu sering bersendawa bisa jadi ada masalah kesehatan.
Makanan yang kamu telan akan melewati kerongkongan sebelum masuk ke dalam perut. Di dalam perut, makanan akan dicerna menggunakan asam, bakteri, dan bahan kimia yang disebut enzim untuk memecahnya menjadi nutrisi yang digunakan untuk energi.
Masalahnya jika kamu menelan udara bersamaan dengan makanan ataupun minum sesuatu, seperti soda atau bir yang memiliki gelembung di dalamnya, gas tersebut dapat kembali naik melalui esofagus. Itulah yang disebut dengan sendawa.
Gas di usus kecil atau usus besar biasanya disebabkan oleh pencernaan atau fermentasi makanan yang tidak tercerna, seperti serat tanaman atau gula tertentu (karbohidrat) oleh bakteri yang ditemukan di usus besar.
Gas juga dapat terbentuk ketika sistem pencernaanmu tidak sepenuhnya memecah komponen-komponen tertentu dalam makanan, seperti gluten atau gula dalam produk susu dan buah. Sumber-sumber lain yang bisa menimbulkan gas di usus, seperti sisa makanan di usus besar, perubahan bakteri di usus kecil, dan penyerapan karbohidrat yang buruk, sehingga mengganggu keseimbangan bakteri yang membantu dalam sistem pencernaan. Selain itu, sembelit yang mengendapkan sisa makanan yang tersisa di usus besar sehingga memperpanjang durasi fermentasi.
Kenapa Bisa Sering Bersendawa?
Kamu akan sering mengalami sendawa jika:
-
Mengunyah permen karet
-
Merokok
-
Makan terlalu cepat
-
Mengisap permen keras
-
Punya gigi palsu yang tidak pas
Mengonsumsi makanan yang mengandung banyak lemak atau minyak di dalamnya dapat menyebabkan sakit mag. Ini juga bisa membuat kamu bersendawa. Begitu juga minuman dengan kafein atau alkohol.
Bersendawa maksimal empat kali setelah makan adalah normal. Namun, beberapa penyakit dapat membuatmu bersendawa lebih banyak dari itu. Beberapa penyakit itu adalah:
-
Gastroesophageal Reflux Disease (GERD)
Kadang-kadang disebut acid reflux, terjadi ketika asam di dalam lambung mengalir kembali ke esofagus dan menyebabkan rasa mulas dan sensasi panas di dalam perut. Jika kamu hanya sesekali saja mengalaminya, kamu bisa mengobati sakit ini dengan obat-obat mag biasa.
Namun, kalau sudah terlalu sering dengan sensasi yang semakin intens dan parah, maka ada baiknya kamu perlu melakukan perubahan dalam pola makan dan segera ke dokter.
-
Gangguan Pencernaan (Dispepsia)
Sensasi ini bisa menyebabkan rasa sakit atau ketidaknyamanan di perut bagian atas. Gejalanya dapat ditandai dengan sendawa, kembung, sakit mag, mual, atau bahkan muntah.
-
Gastritis
Ini terjadi ketika lapisan perutmu teriritasi.
-
Infeksi Perut karena Helicobacter Pylori
Ini adalah sejenis bakteri yang dapat menyebabkan infeksi di perut kamu dan mengakibatkan bisul.
-
Sindrom Usus yang Teriritasi
Juga dapat menyebabkan kram perut, kembung, dan diare atau sembelit.
Karena itu, ketika kamu sendawa diiringi gangguan-gangguan yang mengiringi empat penyakit di atas, ada baiknya segera ke dokter. Untuk penanganan di awal, kamu bisa meredakan sendawa dengan perawatan sebagai berikut:
-
Makan atau minum lebih lambat, sehingga kamu meminimalisir udara yang masuk saat mengunyah makanan.
-
Mengurangi atau jangan makan jenis-jenis makanan, seperti brokoli, kubis, kacang-kacangan, ataupun produk susu. Jenis makanan ini dapat menyebabkan gas di perut atau usus dan membuatmu lebih sering bersendawa.
-
Jauhi soda dan bir.
-
Jangan mengunyah permen karet.
-
Berhenti merokok.
-
Berjalan-jalan sebentar setelah makan.
-
Rutin berolahraga dapat membantu melancarkan pencernaan kamu.
Kalau ingin mengetahui lebih banyak mengenai penyebab sendawa berlebihan dan gejala yang mengiringinya, bisa tanyakan langsung ke Halodoc. Dokter-dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untukmu. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Hubungi Dokter, kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.
Baca juga: