Sembelit Bikin Perut Tak Nyaman, Coba Konsumsi Tomat
Halodoc, Jakarta – Olahraga, kebiasaan makan, usia, jenis kelamin, dan kondisi kesehatan bisa memengaruhi ritual buang air besar. Seringkali, sembelit menyebabkan buang air besar yang tidak hanya jarang, tetapi juga sulit keluar. dan sulit untuk dilewati.
Penyebab sembelit bervariasi. Kondisi ini mungkin disebabkan oleh hal-hal, seperti dehidrasi atau terlalu sedikit mengonsumsi makanan berserat. Salah satu cara menghilangkan sembelit adalah dengan mengonsumsi tomat. Bagaimana kerja tomat bisa membantu melancarkan pencernaan? Baca uraiannya di sini!
Tomat Si Makanan Super
Tomat adalah makanan super padat nutrisi yang menawarkan manfaat untuk berbagai sistem tubuh. Kandungan nutrisinya mendukung kesehatan kulit, penurunan berat badan, dan kesehatan jantung.
Apa sajakah manfaat super tomat? Menyelipkan tomat dalam menu harian bisa membantu melindungi terhadap kanker, menjaga tekanan darah yang sehat, dan mengurangi glukosa darah pada pengidap diabetes.
Baca juga: 5 Tips untuk Mencegah Sembelit
Tomat juga mengandung karotenoid utama, seperti lutein dan likopen. Ini dapat melindungi mata terhadap kerusakan akibat cahaya. Makan lebih banyak tomat dengan menambahkannya ke sandwich ataupun salad. Proses memasak tomat untuk memaksimalkan manfaatnya adalah dengan cara direbus atau dimakan mentah.
Terkait dengan manfaatnya untuk mengobati sembelit, tomat mengandung banyak air dan serat, sehingga dapat membantu melembapkan dan mendukung pergerakan usus yang normal. Inilah alasan kenapa tomat sering digambarkan sebagai buah “pencahar” alias obat untuk sembelit.
Konsumsi serat pada tomat dapat membantu mengurangi sembelit, karena serat akan meluruhkan kotoran, sehingga dapat membantunya keluar lebih lega. Biasakan makan tomat pagi hari sebagai sarapan ataupun kudapan di sore dapat membantu kamu menjaga suplai serat yang nantinya membuat proses buang air besar jadi lebih lancar.
Jangan Anggap Remeh dengan Sembelit
Jika berlangsung terus-menerus, sembelit bisa menjadi berbahaya karena dapat menyebabkan komplikasi. Ini termasuk:
-
Wasir (bengkak, vena meradang di rektum atau di sekitar anus yang dapat menyebabkan nyeri dubur dan perdarahan).
-
Fisura anus (benjolan berair di kulit sekitar anus yang sering disertai dengan rasa gatal, nyeri, dan pendarahan).
-
Impaksi tinja (ketidakmampuan untuk mendorong tinja keluar karena telah mengeras).
-
Prolaps dubur (suatu kondisi di mana bagian rektum menonjol keluar dari anus).
Baca juga: Tidak Ingin Sakit? Hindari 5 Makanan Ini
Frekuensi buang kotoran yang “normal” adalah setidaknya sekali dalam sehari. Kebanyakan orang memperhatikan pola kebiasaan buang air besar dan cenderung punya waktu yang sama setiap hari.
Sembelit terjadi ketika kamu hanya buang air besar dua kali atau bisa jadi lebih sedikit per minggunya. Jika kamu mengalami sembelit, kamu harus segera mengobatinya. Jika tidak, tinja dapat kembali ke sistem usus, membuat kotoran lebih sulit, dan menyebabkan komplikasi yang diuraikan di atas tadi.
Hal-hal yang berkontribusi terhadap sembelit termasuk stres, diet, dan kurangnya aktivitas fisik. Seseorang juga mungkin mengalami penurunan frekuensi BAB seiring pertambahan usia. Para lansia tidak buang air besar sesering anak muda karena ususnya cenderung bergerak lebih lambat.
Baca juga: Sering Diabaikan, Sembelit Bisa Jadi Pertanda Gonore
Minum setidaknya delapan gelas air sehari, berolahraga, mengurangi produk susu kalau kamu memang punya masalah dengan susah BAB, meningkatkan asupan serat, dan menghindari makanan yang diketahui memperburuk konstipasi adalah cara terbaik mencegah sembelit.
Masih punya pertanyaan seputar sembelit? Bisa langsung tanyakan ke Halodoc. Dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untukmu. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.
Referensi:
Healthline (Diakses pada 2019). How Long You Can Go Without Pooping)
Everyday Health (Diakses pada 2019). What Is Constipation?
Verywell Health (Diakses pada 2019). Foods to Eat When You Are Constipated
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan