Selangkangan Sering Gatal, Bisa Jadi Kena Jamur Tinea Cruris
Halodoc, Jakarta - Apakah kamu termasuk yang selangkangannya sering gatal? Bisa jadi itu tanda infeksi jamur tinea cruris. Infeksi ini dapat terjadi pada siapa saja. Namun, lebih sering dialami oleh pria, atlet, atau orang yang memiliki aktivitas berat dan sering berkeringat. Hal ini karena jamur mudah sekali tumbuh pada area kulit yang lembap, hangat, dan berkeringat, seperti selangkangan.
Selain pada selangkangan, tinea cruris dapat menyebar ke paha, bokong, hingga anus. Gejala utamanya adalah rasa gatal pada selangkangan, yang akan memburuk saat beraktivitas atau berolahraga. Infeksi tinea cruris juga dapat membuat perubahan pada kulit di area selangkangan, berupa:
-
Ruam kemerahan dengan bentuk melingkar seperti pulau, dan bagian tepinya tampak lebih merah.
-
Kulit pecah-pecah dan terkelupas.
-
Warna kulit menjadi lebih terang atau lebih gelap.
-
Rasa perih seperti terbakar di area selangkangan.
Baca juga: Sering Mengeluarkan Keringat? Penyakit Tinea Cruris Bisa Menyerang
Hal-Hal yang Dapat Memicu
Tinea cruris terjadi akibat infeksi jamur jenis dermatofita, yang tumbuh di daerah selangkangan atau lipatan paha. Jamur ini dapat muncul jika:
-
Kulit selangkangan sering mengalami gesekan dengan pakaian.
-
Kulit selangkangan terlalu lembap, akibat keringat yang berlebihan.
-
Kutu air menyebar ke selangkangan.
-
Terdapat kontak fisik dengan kulit pengidap secara langsung atau kontak dengan baju pengidap yang belum dicuci.
Ada beberapa faktor lain yang juga membuat seseorang lebih berisiko mengalami tinea cruris, yaitu:
-
Sering menggunakan celana dalam yang ketat.
-
Banyak berkeringat.
-
Memiliki berat badan berlebih.
-
Mengidap diabetes.
-
Memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, misalnya pengidap HIV/AIDS.
Pengobatan dan Pencegahannya
Infeksi tinea cruris sebenarnya dapat diobati secara mandiri, tanpa perlu penanganan medis khusus oleh dokter. Pengobatan mandiri yang dapat dilakukan adalah:
-
Membersihkan kulit selangkangan dengan sabun dan air hangat, lalu mengeringkannya.
-
Menggunakan krim antijamur yang dijual bebas, seperti krim berisi clotrimazole atau miconazole.
-
Selain mengobati kulit selangkangan, obati juga kulit di area lain yang mengalami infeksi jamur, misalnya kutu air.
Baca juga: Faktor yang Menjadi Pemicu Tinea Cruris
Berkonsultasilah dengan dokter jika gejala tidak membaik setelah melakukan langkah-langkah pengobatan tadi. Dokter biasanya akan meresepkan obat antijamur dalam bentuk tablet yang diminum, dengan kandungan itraconazole atau fluconazole.
Lalu, setelah sembuh total, atau yang belum terkena infeksi ini, ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah tinea cruris, yaitu:
-
Cuci tangan dengan sabun setelah beraktivitas di luar ruangan.
-
Keringkan seluruh bagian tubuh dengan handuk setelah mandi.
-
Segera ganti pakaian bila sudah terasa lembap atau basah.
-
Jangan gunakan pakaian yang belum dicuci.
-
Gunakan celana dalam berbahan katun.
-
Hindari menggunakan pakaian yang terlalu sempit.
-
Gunakan pakaian yang longgar, saat cuaca panas atau lembap.
-
Jangan berbagi pakai barang-barang pribadi, seperti pakaian dan handuk, dengan orang lain.
-
Obati kutu air secepatnya untuk mencegah penyebaran infeksi jamur.
Baca juga: Jauh-Jauh dari Tinea Cruris, Ikut Healthy Lifestyle Ini
Tinea cruris umumnya jarang menyebabkan komplikasi. Namun infeksi jamur selangkangan ini dapat meluas hingga ke paha dan bokong. Lalu, jika terus tergesek atau tergaruk, kondisi ini juga dapat menimbulkan selulitis.
Itulah sedikit penjelasan tentang tinea cruris. Jika kamu mengalami tanda atau gejala yang telah dipaparkan tadi, lakukan langkah pengobatan mandiri dahulu, dan segera periksakan diri ke dokter di rumah sakit pilihan kamu jika infeksi tak kunjung membaik. Untuk melakukan pemeriksaan, kini kamu bisa langsung buat janji dengan dokter di rumah sakit melalui aplikasi Halodoc, lho. Tunggu apa lagi? Yuk download aplikasinya sekarang!