Selalu Merasa Kesepian, Gejala Gangguan Kepribadian Ambang
Halodoc, Jakarta – Sebagai makhluk sosial, kita tidak bisa hidup tanpa orang lain. Itulah sebabnya kita senang bersosialisasi atau menjalin hubungan dengan orang lain. Meskipun mungkin tidak selalu akur, memiliki ikatan yang dekat dengan keluarga, pasangan, atau teman-teman memberikan kebahagiaan dan mencegah dari rasa kesepian.
Begitu juga halnya dengan orang yang memiliki gangguan kepribadian ambang. Pada dasarnya, pengidap juga ingin menjalin hubungan yang dekat dengan orang lain agar tidak kesepian. Namun, yang terjadi malah sebaliknya, orang dengan gangguan kepribadian ambang selalu merasa kesepian dan merasa hampa dalam hidupnya.
Baca juga: Tanpa Disadari, Pikiran Ini Memicu Rasa Kesepian
Penyebab Pengidap Kepribadian Ambang Selalu Merasa Kesepian
Gangguan kepribadian ambang adalah gangguan kesehatan mental yang memengaruhi cara seseorang berpikir dan merasakan tentang diri sendiri dan orang lain, yang menyebabkan pengidapnya mengalami masalah fungsi dalam kehidupan sehari-hari. Masalah tersebut meliputi masalah citra diri, kesulitan mengelola emosi dan perilaku, serta memiliki pola hubungan yang tidak stabil.
Salah satu gejala dari gangguan kepribadian ambang adalah selalu merasa kesepian. Ada beberapa hal yang menyebabkan pengidap gangguan tersebut selalu merasa kesepian, antara lain:
1.Perasaan Takut Diabaikan Membuat Pengidap Bersikap Posesif
Orang dengan gangguan kepribadian ambang sangat takut ditinggalkan atau diabaikan oleh orang lain. Itulah sebabnya mereka melakukan berbagai macam cara agar orang yang mereka cintai tidak pergi meninggalkan mereka.
Mulai dari selalu menempel, mengemis, melacak pergerakan orang tersebut hingga menghalangi orang tersebut untuk pergi. Sayangnya, perilaku tersebut justru malah membuat orang lain ingin pergi menjauh. Hal ini yang membuat orang dengan gangguan kepribadian selalu merasa kesepian.
2.Kesulitan Membangun Hubungan Tahan Lama
Orang dengan gangguan kepribadian ambang cenderung memiliki hubungan yang intens tapi tidak bisa bertahan lama. Pengidap mungkin mudah untuk menjadi dekat dan mengidealkan anggota keluarga, pasangan, dan sahabat. Namun, ketika ada masalah atau kesalahan dari orang tersebut, orang dengan gangguan kepribadian ambang dapat menjadi marah dan membenci orang tersebut.
3.Pengidap Cenderung Memiliki Tingkat Isolasi Sosial
Dilansir dari Psychology Today, menurut studi baru oleh psikolog di McLean Hospital, Hannah Parker pada tahun 2019, orang dengan gangguan kepribadian ambang memiliki tingkat isolasi sosial yang lebih tinggi daripada peserta pembanding. Pengidap gangguan tersebut memiliki keramahan dan emosi positif yang rendah untuk menjalin hubungan dengan orang lain.
Baca juga: 6 Gejala Kepribadian Ambang yang Perlu Diketahui
Cara Mengatasi Kesepian Bagi Orang dengan Gangguan Kepribadian Ambang
Bila kamu memiliki gangguan kepribadian ambang, kamu mungkin selalu merasa kesepian karena sulit untuk mempertahankan hubungan yang stabil dengan pasangan, rekan kerja, atau keluarga. Kamu kesulitan melihat sesuatu dari sudut pandang orang lain.
Kamu cenderung salah membaca pikiran dan perasaan orang lain, serta salah memahami cara orang lain melihat kamu. Jadi berhenti menyalahkan atau berpikir negatif terhadap orang lain adalah langkah yang bisa diambil untuk meningkatkan hubungan dan keterampilan sosial kamu agar kamu tidak merasa kesepian. Berikut cara-caranya:
- Periksa Asumsi Kamu
Saat kamu diliputi oleh perasaan negatif dan curiga terhadap orang lain, periksa asumsi kamu. Alih-alih langsung membuat kesimpulan (yang biasanya negatif), pikirkanlah motivasi lain yang mungkin dimiliki orang tersebut.
Contohnya, bila pasangan tiba-tiba menghubungimu melalui telepon dan berbicara dengan nada yang tidak seperti biasanya, dan kamu merasa tidak aman, cobalah untuk berpikiran positif. Mungkin pasangan kamu sedang stres karena pekerjaan atau mengalami hari yang buruk. Daripada berprasangka buruk, kamu bisa langsung bertanya padanya apa yang sedang ia pikirkan atau rasakan.
- Kendalikan Perilaku Impulsif
Apakah kamu sering bertindak berdasarkan perasaan negatif yang dimiliki? Apakah kamu menyerang orang lain saat kamu merasa buruk dengan diri sendiri? Bila iya, kamu perlu belajar untuk mengerem atau mengendalikan perilaku impulsif kamu. Dengarkan emosi dan sensasi fisik di tubuh kamu.
Perhatikan tanda-tanda stres, seperti detak jantung meningkat, otot menegang, berkeringat, mual atau pusing. Bila kamu merasa seperti itu, kemungkinan besar kamu akan menyerang dan mengatakan sesuatu yang akan kamu sesali nantinya. Jadi, berhenti lah sejenak dan tarik napas dalam-dalam beberapa kali, lalu beritahu orang lain bahwa kamu sedang merasa emosional dan ingin berpikir sejenak sebelum mendiskusikan lebih lanjut.
Baca juga: Atasi Gangguan Kepribadian Ambang dengan Terapi, Ini Penjelasannya
Itulah penjelasan mengenai orang dengan gangguan kepribadian yang dapat mengalami gejala kesepian. Bila kamu selalu merasa kesepian, coba bicarakan saja perasaan kamu tersebut pada psikolog melalui aplikasi Halodoc. Curhat pada orang yang tepat dapat membantu menghindarkan kamu dari perilaku yang destruktif dan membahayakan keselamatan. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.
Referensi:
Help Guide. Diakses pada 2020. Borderline Personality Disorder (BPD).
Harvard Health Publishing. Diakses pada 2020. Borderline Personality Disorder.
Psychology Today. Diakses pada 2020. The Lonely Road of People with Borderline Personality
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan