Selalu Cek Denyut Nadi Saat Olahraga
Halodoc, Jakarta – Cek denyut nadi tidak hanya dilakukan saat sedang beristirahat, melainkan juga saat berolahraga. Ini karena denyut nadi bisa menjadi indikator apakah seseorang melakukan aktivitas fisik terlalu keras, sehingga memengaruhi kondisi kesehatannya.
Baca juga: 5 Kesalahan yang Sering Dilakukan Saat Berolahraga
Meski baik untuk kesehatan, olahraga berlebihan tidak begitu dianjurkan. Alasannya karena olahraga berlebihan bisa membuat badan terasa sakit, napas menjadi pendek, dan denyut nadi melewati batas normal.
Mengukur Intensitas Olahraga dengan Denyut Nadi
Pengukuran denyut nadi saat olahraga dilakukan demi menjamin keamanan berolahraga. Sebab, denyut nadi berlebih dan intensitas olahraga tidak dikurangi, bisa meningkatkan risiko cedera, kehilangan kesadaran (pingsan), hingga kematian mendadak. Lantas, bagaimana cara mengukur intensitas olahraga dengan denyut nadi?
Baca juga: Dosis Olahraga yang Dianjurkan agar Tetap Sehat
Intensitas olahraga bisa diketahui dengan melihat seberapa kencang nadi berdenyut saat kamu berolahraga. Untuk menggunakan metode ini, kamu perlu mencari tahu batas maksimal denyut nadi saat berolahraga. Caranya dengan mengurangi usia kamu saat ini dengan angka 220. Misalnya jika kamu berusia 20 tahun, maka, batas maksimal denyut nadi saat berolahraga adalah 200 kali per menit. Namun, angka tersebut masih perlu dihitung lagi berdasarkan intensitas olahraga yang dilakukan, seperti:
- Intensitas sedang: 50-70 persen dari batas maksimal denyut nadi.
Angka 50 menunjukkan batas atas, sedangkan angka 70 menunjukkan batas bawah. Misalnya, batas maksimal denyut nadi kamu adalah 200 kali per menit (jika berusia 20 tahun). Hasil tersebut perlu dikalikan dengan batas atas dan batas bawah denyut nadi maksimal, maka, hasilnya menjadi 100 kali per menit (0,5x200) dan 140 kali per menit (0,7x200). Sehingga, jika kamu berusia 20 tahun dan ingin berolahraga dengan intensitas sedang, batas denyut nadi saat olahraga adalah 100-140 kali per menit.
- Intensitas berat: 70-85 persen dari batas maksimal denyut nadi.
Angka 70 menunjukkan batas atas, sedangkan angka 85 menunjukkan batas bawah. Misalnya, batas maksimal denyut nadi kamu adalah 200 kali per menit (jika berusia 20 tahun). Hasil tersebut perlu dikalikan dengan batas atas dan batas bawah denyut nadi maksimal, hasilnya menjadi 140 kali per menit (0,7x200 kali) dan 170 kali per menit (0,85x200 kali). Sehingga, jika kamu berusia 20 tahun dan ingin berolahraga dengan intensitas tinggi, batas denyut nadi saat olahraga adalah 140-170 kali per menit.
Lantas, bagaimana cara kamu mengetahui apakah intensitas yang dilakukan sudah sesuai? Jawabannya adalah dengan mengukur denyut nadi selama berolahraga. Kamu bisa berhenti sebentar dari aktivitas fisik yang dilakukan, lalu ukurlah denyut nadi per menit. Caranya dengan meletakkan dua jari (jari telunjuk dan jari tengah) pada leher atau pergelangan tangan. Setelah denyut nadi ditemukan, tahan selama 15 detik untuk mengukur denyut nadi. Hasil pengukuran perlu kamu kalikan 4 untuk mengukur denyut nadi per menit. Jika hasil pengukuran lebih banyak dari perkiraan, kamu perlu mengurangi intensitas olahraga yang sedang dilakukan.
Itulah pentingnya cek denyut nadi saat berolahraga. Kalau kamu punya pertanyaan lain seputar denyut nadi, tanyakan saja pada dokter Halodoc. Sebab melalui aplikasi Halodoc, kamu bisa bertanya kapan saja dan dimana saja melalui Chat, dan Voice/Video Call. Jadi, yuk download aplikasi Halodoc di App Store atau Google Play sekarang juga!