Selain Tak Nafsu Makan, Ini Ciri-Ciri Anak Cacingan

5 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   23 Februari 2024

“Masalah pada tumbuh kembang anak dapat terjadi karena banyak faktor, salah satunya adalah cacingan. Jika anak mengalami cacingan, ibu bisa memberikan obat cacing yang efektif, salah satunya obat dari Combantrin.”

Selain Tak Nafsu Makan, Ini Ciri-Ciri Anak CacinganSelain Tak Nafsu Makan, Ini Ciri-Ciri Anak Cacingan

Halodoc, Jakarta – Infeksi karena cacing menjadi kondisi kesehatan yang paling umum terjadi pada anak. Masalah ini lebih rentan menyerang anak yang mengalami kemiskinan ekstrem di negara berkembang.

Inilah mengapa, orang tua perlu tahu bagaimana ciri-ciri anak cacingan. Sebab, cacingan yang terjadi pada anak adalah ancaman kesehatan utama di tingkat global terhadap anak.  

Infeksi bisa terjadi ketika anak mengalami kontak langsung dengan telur cacing dari makanan, minuman, atau benda. Bahkan, apabila anak tidak mencuci tangan, infeksi bisa menyebar ke orang lain.

Kenali Ciri-Ciri Anak Cacingan

Sebagian besar kasus anak yang mengalami cacingan tidak menunjukkan gejala yang serius dan berbahaya.

Bahkan, orang tua bisa tidak menyadari gejalanya karena mirip masalah kesehatan lainnya. 

Namun, orang tua tetap perlu tahu apa saja ciri-ciri anak cacingan. Gejala yang paling khas adalah anak mengalami penurunan nafsu makan

Selain itu, ciri-ciri anak cacingan lainnya termasuk:

  • Mengalami penurunan berat badan.
  • Sulit konsentrasi.
  • Kurang bersemangat (lemah, letih, lesu).
  • Tidur menjadi tidak nyenyak. 
  • Perut terasa kembung, keras, dan nyeri.
  • Pantat terasa gatal, dapat memerah dan meradang karena anak sering menggaruknya.
  • Terdapat cacing pada feses saat anak buang air besar.
  • Mengeluarkan bunyi saat bernapas.
  • Mudah tersinggung.

Jika terdapat ciri-cirinya, ibu bisa menggunakan rekomendasi obat cacing di sini: 7 Rekomendasi Obat Cacing yang Manjur untuk Anak dan Orang Dewasa

Berbagai Penyebab Cacingan pada Anak

Ada berbagai faktor yang dapat memicu infeksi cacing pada anak. 

Misalnya, tidak cuci tangan sebelum makan, kebiasaan menggigit kuku, jajan sembarangan, kontak dengan orang terinfeksi, dan mengonsumsi buah atau sayuran yang belum dicuci bersih, atau mengonsumsi makanan yang tidak higienis atau tidak matang sempurna, bahkan dapat tertular dari hewan peliharaan, tidak memakai alas kaki saat bermain di luar. 

Cacing bisa masuk ke dalam tubuh melalui berbagai cara. 

Contohnya, dari makanan atau sentuhan seperti ketika tangan bersentuhan dengan tanah atau tinja yang mengandung telur cacing.

Kemudian, telur cacing tersebut tersebut masuk ke dalam mulut ketika anak makan tanpa mencuci tangan terlebih dahulu.

Ketika sudah berada di dalam, telur cacing akan menetas pada usus kecil dan bergerak menuju anus. Nah, cacing yang sudah menetas bisa tertinggal di dalam usus. 

Tampilan fisiknya tampak seperti benang berwarna putih. 

Panjangnya berkisar satu sentimeter dan hidup pada usus bagian bawah. Satu ekor cacing betina dapat bertelur hingga 16 ribu butir. 

Telur ini juga menjadi penyebab infeksi. Penyebaran terjadi ketika anak menggaruk pantat (karena gatal) dan tidak langsung mencuci tangan. 

Hal ini menyebabkan telur-telur cacing tersangkut pada kuku.

Cacing yang tersangkut pada kuku ini yang menjadi penyebab penyebaran penyakit ke orang lain. Guna menekan penyebarannya, ibu bisa mengajarinya bagaimana langkah menjaga kebersihan dengan baik.

Ibu juga perlu waspada jika Anak Mengidap Hipospadia, 3 Dokter Ini Bisa Bantu Pengobatan.

Cara Mencegah Cacingan pada Anak

Infeksi cacingan bisa memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak. Inilah sebabnya, setelah mengetahui ciri-ciri cacingan pada anak, ibu juga perlu mengetahui bagaimana cara pencegahan infeksi parasit satu ini. 

Pastikan untuk melakukan hal-hal berikut ini:

1. Ajarkan anak menjaga kebersihan

Ibu bisa melakukannya dengan mengajari cara mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir. 

Ajak juga Si Kecil melakukan aktivitas ini setelah bermain, sebelum makan, dan setelah menggunakan kamar mandi.

2. Rutin mengganti pakaiannya

Ibu perlu mengajari anak mengganti pakaian setiap hari, terutama setelah ia bermain di luar ruangan.

Jangan lupa mandi terlebih dulu supaya kotoran dan telur cacing yang menempel di tubuh hilang.

3. Potong kuku anak secara berkala

Telur cacing bisa tinggal dan menetap di bawah kuku anak. Jadi, ibu perlu memotong kukunya secara berkala. Apalagi jika anak sering bermain tanah atau pasir di luar ruangan.

4. Langkah pencegahan lainnya

  • Ganti dan cuci seprai setidaknya setiap seminggu sekali.
  • Mencuci sayuran dan buah dengan air mengalir sampai bersih.
  • Memasak daging dan ikan sampai matang sebelum mengonsumsinya.
  • Minum obat cacing secara rutin 2x setahun untuk seluruh anggota keluarga.

Anak yang terinfeksi cacing sering mengalami gangguan dalam penyerapan nutrisi, yang menghambat pertumbuhan dan perkembangan mereka. 

Itu sebabnya, jangan abaikan kondisi ini dan segera mendapatkan pengobatan yang tepat.

Pengobatan Cacingan pada Anak

Tak perlu khawatir, ibu bisa mendapatkan pengobatan cacingan pada anak dengan Combantrin.

Ada dua jenis Combantrin yang ampuh menjadi obat cacing anak, yaitu berbentuk tablet dan sirup.

1. Combantrin Jeruk Sirup 10 ml

Untuk anak-anak, lebih disarankan mengonsumsi Combantrin Sirup 10 ml karena rasanya seperti sirup rasa jeruk sehingga mudah dikonsumsi oleh Si Kecil.

Obat ini mengandung zat aktif Pirantel Pamoat, caranya dengan melumpuhkan cacing dan mengeluarkannya dari dalam tubuh melalui tinja, biasanya tanpa memerlukan pencahar.

Setiap sendok takar (5 ml) mengandung Pirantel Pamoat, atau setara dengan Pirantel base 125 mg.

Dapatkan Combantrin Jeruk Sirup 10 ml di Toko Kesehatan Halodoc

2. Combantrin 250 mg dan 125 mg

Combantrin tersedia dalam bentuk Sirup 10ml dan juga dalam bentuk Tablet 250 mg & 125mg.

Combantrin Sirup 10 ml dengan rasa jeruk cenderung lebih mudah dikonsumsi oleh anak-anak.

Sementara itu, pilihan Combantrin Tablet dapat dikonsumsi oleh seluruh anggota keluarga baik untuk Si Kecil dengan usia mulai dari 2 tahun hingga untuk Ayah dan Bunda yang berusia dewasa.

Namun, pastikan untuk tetap mengecek aturan pemakaian yang tertera pada kemasan Combantrin atau konsultasikan dengan dokter spesialis anak untuk mendapatkan pilihan Combantrin yang tepat

Kandungan utama Combantrin adalah Pirantel Pamoat yang mampu mengobati infeksi akibat salah satu atau lebih jenis cacing di bawah ini

  • Cacing kremi (Enterobius vermicularis)
  • Cacing gelang (Ascaris lumbricoides)
  • Cacing tambang (Ancylostoma duodenale)
  • Cacing tambang (Necator americanus)
  • Cacing Trichostrongyfus colubriformis dan Trichostrongylus orientalls.

Combantrin dapat ditoleransi dengan baik dan tidak akan menempel pada pakaian melalui kontaminasi feses.

Dapatkan Combantrin 250 mg 2 Tablet di Toko Kesehatan Halodoc

Perlu diketahui, jika salah satu anggota keluarga mengalami infeksi cacing, kemungkinan besar anggota keluarga lainnya juga mengalami infeksi serupa yang belum terdiagnosis. Oleh karena itu, seluruh anggota keluarga sebaiknya mengonsumsi Pirantel Pamoat untuk mencegah infeksi. 

Selain itu, jangan lupa untuk mencuci semua peralatan makan, pakaian, seprai selimut dan rendam dengan air panas agar memastikan semua telur cacing mati, sembari menjaga kebersihan lingkungan dan pakaian.

Segera hubungi dokter spesialis anak melalui aplikasi Halodoc jika anak mengeluh kulit gatal atau selalu menggaruk area anus atau vagina.

Sebab, membiarkannya bisa membuatnya menjadi lemah dan mudah lelah karena tubuh tidak mendapatkan nutrisi yang cukup, bahkan dapat menyebabkan anemia, gagal tumbuh (stunting) dan juga penurunan tingkat kecerdasan anak.

Referensi:
Pediatrics in Review. Diakses pada 2022. Worm Infections in Children.
Raising Children. Diakses pada 2022. Worms.
KidsHealth. Diakses pada 2022. Pinworm Infections.
Mayo Clinic. Diakses pada 2022. Pinworm infection.