Selain Sakit Kepala, Ini Gejala Gegar Otak yang Bisa Terjadi
“Bukan hanya sakit kepala, gejala gegar otak dapat dialami beragam oleh pengidapnya. Seperti misalnya, telinga yang berdenging, mual, hingga gangguan ingatan.”
Halodoc, Jakarta – Sebaiknya selalu berhati-hati saat melakukan aktivitas fisik yang cukup ekstrim. Mengalami benturan yang keras pada kepala dapat memicu berbagai gangguan kesehatan, seperti gegar otak. Jika terjadi dalam kondisi yang parah, kondisi ini bisa menyebabkan perdarahan pada otak.
Bukan hanya sakit kepala, kondisi ini menyebabkan pengidapnya mengalami keluhan kesehatan lainnya. Yuk, simak ulasan mengenai kondisi ini yang bisa terjadi pada siapa saja, agar kamu bisa melakukan penanganan lebih dini berikut ini!
Kenali Gejala Gegar Otak
Gegar otak adalah kondisi cedera otak traumatis yang dapat memengaruhi fungsi otak. Ada berbagai faktor yang memicu risiko kondisi ini, seperti jatuh dari ketinggian, olahraga dengan benturan fisik, kecelakaan lalu lintas, kecelakaan kerja, hingga mengalami perundungan.
Munculnya luka atau memar pada bagian kepala bisa menjadi tanda awal dari kondisi ini. Namun, gejala lain dapat menyertai beberapa jam atau hari setelah kejadian berlangsung.
Umumnya, gejala yang paling sering dirasakan adalah sakit kepala. Kondisi ini juga akan disertai dengan keluhan lainnya, seperti gangguan ingatan dan kebingungan.
Setelah itu, gejala dapat berkembang menjadi beberapa kondisi lainnya, seperti:
- Sensasi berdenging pada telinga.
- Mual dan muntah.
- Kelelahan dan lemas.
- Penglihatan yang kabur.
Jika kondisi tergolong parah, gejala yang dialami pun dapat memburuk, seperti:
- Kehilangan kesadaran sementara.
- Gangguan berbicara.
- Gangguan konsentrasi.
- Mudah marah dan tersinggung.
- Lebih sensitif terhadap cahaya dan suara.
- Gangguan indera perasa dan penciuman.
- Gangguan psikologis, seperti depresi.
- Kejang.
- Munculnya darah dari hidung.
- Kehilangan keseimbangan.
- Kelumpuhan sementara.
- Gangguan pernapasan.
Waspada Komplikasi Gegar Otak
Jika tidak segera diatasi, kondisi ini dapat memicu komplikasi, seperti:
- Vertigo. Jika tidak diatasi dengan baik, maka pengidapnya bisa mengalami vertigo. Kondisi ini membuat pengidapnya mengalami sakit kepala dengan sensasi berputar.
- Sindrom Pasca Gegar Otak. Sindrom ini dapat menyebabkan pengidapnya mengalami pusing, sakit kepala, hingga gangguan berpikir selama tiga minggu setelah mengalami kondisi ini.
Namun, kamu bisa mencegah komplikasi dengan melakukan berbagai tindakan untuk menghindari gegar otak, seperti:
- Menggunakan Alat Pelindung Diri yang Sesuai
Pastikan kamu menggunakan APD yang sesuai dengan kegiatan yang akan kamu lakukan. Seperti misalnya saat kamu melakukan olahraga panjat tebing, pastikan kamu menggunakan alat-alat yang sesuai dan terawat dengan baik untuk menghindari kecelakaan saat berolahraga.
Jika kamu bekerja di lokasi yang tinggi, pastikan juga kamu menggunakan alat pelindung diri yang sesuai dengan peraturan kerja. Hal ini dilakukan untuk menurunkan risiko kecelakaan saat bekerja.
- Gunakan Pengaman saat Berkendara
Gunakan sabuk pengaman saat kamu berkendara menggunakan mobil. Sedangkan, saat menggunakan motor, pastikan kamu menggunakan helm.
- Buatlah Lingkungan yang Aman
Buatlah rumah atau lingkungan tempat kamu tinggal aman dari berbagai kondisi yang bisa menyebabkan kecelakaan kecil, seperti jatuh. Pastikan kamu selalu membersihkan lantai agar tidak licin dan letakkan barang-barang berat di lokasi yang aman agar tidak menyebabkan kecelakaan.
Istirahat dan membatasi aktivitas bisa menjadi perawatan untuk kondisi ini. Selain itu, penggunaan obat-obatan juga bisa digunakan untuk mengatasi gejala yang dirasakan, seperti sakit kepala dan mual.
Nah, kini kamu bisa cek kebutuhan medis yang diperlukan melalui Halodoc. Caranya mudah, kamu hanya perlu download aplikasi Halodoc melalui App Store atau Google Play sekarang juga!
Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2022. Concussion.
CDC. Diakses pada 2022. What Is Concussion?
Web MD. Diakses pada 2022. Post Concussion Syndrome.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan