Selain Lesi Kemerahan, Ini 7 Tanda dan Gejala Eritema Multiformis
Halodoc, Jakarta - Eritema multiformis akan pulih dalam beberapa minggu dengan sendirinya. Gejala khas dari penyakit ini adalah muncul lesi kemerahan di permukaan kulit. Selain lesi kemeraham, kondisi ini juga bisa ditandai dengan gejala-gejala lainnya. Berikut ini penjelasan selengkapnya tentang penyakit eritema multiformis.
Eritema multiformis merupakan reaksi hipersensitivitas pada kulit yang dipicu oleh infeksi, terutama infeksi virus Herpes Simplex atau HSV. Kondisi ini biasanya akan ditandai dengan munculnya lesi pada kulit yang berwarna kemerahan dan dapat sembuh tanpa menimbulkan komplikasi yang berbahaya.
Ini Tanda dan Gejala Jika Mengidap Eritema Multiformis
Lesi kemerahan merupakan gejala utama pada pengidap eritema multiformis. Lesi bisa menyebar, berbentuk seperti bintil atau jerawat kecil. Bintil tersebut bisa saja berisi air yang biasanya akan ditemui pada tubuh bagian atas, kaki, telapak tangan, lengan, tangan, bahkan wajah dan bibir. Selain itu, ada gejala yang juga sering muncul pada pengidap eritema multiformis, antara lain:
- Rasa tidak enak badan karena persendian terasa pegal.
- Demam.
- Kulit terasa gatal akibat lesi yang muncul pada kulit.
- Mata berwarna kemerahan dan terasa panas.
- Kemaluan terasa perih dan juga nyeri saat buang air kecil.
- Sensasi rasa nyeri pada daerah tenggorokan dan mulut.
- Penglihatan kabur dan lebih sensitif terhadap cahaya.
Eritema multiformis sendiri terbagi menjadi dua jenis, yaitu eritema multiformis mayor dan multiformis minor. Gejala dari kedua jenis eritema multiformis pun akan berbeda, dari yang ringan dengan ruam yang terbatas pada eritema multiformis minor, hingga gejala yang bisa mengancam nyawa pada eritema multiformis mayor.
Beberapa Faktor Penyebab Terjadinya Eritema Multiformis
Faktor eksternal eritema multiformis bisa muncul pada seseorang, meliputi:
- Jamur jenis Coccidioides immitis.
- Parasit jenis Trichomonas dan Toxoplasma gondii.
- Virus jenis Herpes Simplex.
- Infeksi bakteri jenis Staphylococcus dan Mycoplasma pneumoniae.
- Faktor radioterapi, sinar matahari, dan udara dingin.
- Reaksi obat-obatan, seperti antibiotik, aspirin, dan anti tuberkulosis.
Belum dipastikan apa yang menjadi penyebab utama terjadinya kondisi ini. Diduga faktor genetik yang menjadi penyebab paling kuat yang mengakibatkan seseorang mengidap eksternal eritema.
Begini Cara Diagnosis Eksternal Eritema
Pemeriksaan pada penyakit ini akan ditangani sesuai gejala yang timbul pada pengidapnya. Berbagai pemeriksaan tambahan yang akan dilakukan dokter untuk mendiagnosis adanya eksternal eritema pada seseorang, antara lain:
- Tes darah. Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui keadaan antibodi dan antigen pada pengidapnya untuk memastikan keberadaan virus atau bakteri.
- Biopsi kulit. Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengusir penyakit lain yang memiliki gejala yang mirip pada pengidap eksternal eritema.
Penyakit ini umumnya bisa sembuh dengan sendirinya dengan waktu penyembuhan sekitar 2-3 minggu pada kasus eksternal eritema minor. Sedangkan pada kasus eksternal eritema mayor, waktu penyembuhan bisa berlangsung sekitar 6 minggu.
Pada kasus eksternal eritema mayor, pengidap mungkin akan membutuhkan cangkok kulit jika memang sebagian besar tubuh sudah rusak akibat penyakit ini. Selain itu, pengidap bisa juga menjaga kebersihan tubuh dan hindari kontak kulit dengan orang lain yang mengidap kondisi ini untuk membantu mencegah infeksi sekunder.
Nah, jika kamu mengidap gejala-gejalanya, lebih baik jangan menduga-duga, ya! Kamu bisa menggunakan fitur tanya dokter di aplikasi Halodoc melalui Chat atau Voice/Video Call. Jika dokter mengetahui ada yang salah dengan kesehatanmu, dokter akan langsung resepkan obat untuk kamu, dan pesanan kamu akan diantar dalam waktu kurang dari satu jam. Yuk, download Halodoc sekarang di Google Play atau App Store!