Selain Kurang Serat, Apa Saja Penyebab Terjadinya Sembelit?

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   25 Juni 2019
Selain Kurang Serat, Apa Saja Penyebab Terjadinya Sembelit?Selain Kurang Serat, Apa Saja Penyebab Terjadinya Sembelit?

Halodoc, Jakarta – Sembelit atau susah buang air besar adalah masalah kesehatan umum yang pernah dialami oleh banyak orang. Apalagi di kota besar seperti Jakarta. Penyebabnya sebenarnya masih belum diketahui secara pasti. Namun, pola makan yang tidak sehat, seperti sering mengonsumsi makanan yang minim gizi dan kurang asupan serat dipercaya menjadi penyebab sembelit yang paling sering. 

Selain kurang serat, masih ada beberapa faktor lain yang bisa menjadi penyebab sembelit, lho. Yuk, cari tahu di sini agar kamu bisa mencegah sembelit.

Sembelit atau yang dalam bahasa medis disebut juga konstipasi, terjadi ketika frekuensi buang air besar menjadi berkurang. Sebenarnya tidak ada patokan baku mengenai berapa kali normalnya seseorang harus buang air besar dalam sehari atau seminggu, karena frekuensi buang air besar tiap orang bisa berbeda-beda. 

Sebagian orang buang air besar sebanyak 1-2 kali seminggu, tapi ada juga yang buang air besar hingga tiga kali sehari. Namun, kamu bisa dikatakan mengalami sembelit bila tidak buang air besar selama lebih dari tiga hari atau frekuensi BAB kurang dari tiga kali dalam seminggu. 

Baca juga: Pahami 6 Gejala yang Menjadi Indikasi Terkena Konstipasi

Lalu, apa saja kondisi lain selain kurang serat yang menjadi penyebab sembelit?

1. Gaya Hidup Tidak Sehat

Selain kurang serat, kurang minum juga bisa memicu terjadinya sembelit. Perubahan pola makan, seperti diet atau terlalu banyak mengonsumsi produk olahan susu juga bisa menyebabkan susah buang air besar. Tidak hanya itu, gangguan makan juga ikut berpengaruh terhadap terjadinya sembelit. Malas berolahraga dan kurang aktif bergerak juga bisa memicu konstipasi.

2. Kehamilan

Sembelit juga menjadi masalah kesehatan yang sering dialami ibu hamil. Sekitar 40 persen wanita hamil mengalami sembelit selama masa kehamilan, terutama pada masa awal kehamilan. Ini karena selama kehamilan, tubuh wanita memproduksi lebih banyak hormon progesteron yang efeknya bisa mengendurkan otot, sehingga menyulitkan otot usus untuk berkontraksi. Akibatnya, ibu hamil jadi susah buang air besar.

Baca juga: Bagaimana Cara Mengatasi Susah BAB saat Hamil?

3. Suka Menunda Buang Air Besar

Tidak sedikit orang dewasa maupun anak-anak yang sering menunda buang air besar, entah karena malu atau tidak sempat. Namun, tahukah kamu bahwa menunda-nunda buang air besar ketika ada desakan untuk melakukannya, justru bisa menyebabkan sembelit, lho. Jadi, sebaiknya bersegeralah menjawab “panggilan alam” ini.

4. Efek Samping Obat-Obatan

Mengonsumsi obat-obatan tertentu juga bisa menimbulkan efek samping berupa susah buang air besar. Obat-obatan tersebut, antara lain suplemen kalsium, suplemen zat besi, obat untuk epilepsi, obat-obatan diuretik, antidepresan, antipsikotik, dan obat pereda nyeri golongan narkotik, seperti kodein dan morfin. Selain itu, obat untuk mengatasi gangguan pencernaan, misalnya antidiare serta konsumsi obat laksatif juga bisa menyebabkan konstipasi.

5. Mengidap Penyakit Tertentu

Meskipun jarang terjadi, tapi sembelit juga bisa menjadi pertanda adanya penyakit tertentu, seperti diabetes, sindrom iritasi usus besar, radang usus, kanker usus besar atau dubur, hiperkalemia atau kelebihan kalsium dalam darah, kelenjar tiroid yang kurang aktif, sampai kelainan saraf, misalnya pada multiple sclerosis, penyakit Parkinson, dan stroke.

Baca juga: Sering Diabaikan, Sembelit Bisa Jadi Pertanda Gonore

6. Masalah Psikologis

Enggak hanya bisa disebabkan oleh masalah kesehatan yang ada di dalam tubuh saja, masalah psikis juga bisa menyebabkan susah buang air besar, lho. Misalnya, stres, kecemasan, depresi, trauma kekerasan, ataupun pelecehan seksual. 

Nah, itulah beberapa penyebab sembelit lainnya selain kurang serat yang juga mesti kamu waspadai. Untuk mengatasi sembelit, kamu bisa meminum obat pencahar yang tentunya mesti atas rekomendasi dokter. Beli obat yang kamu butuhkan lewat aplikasi Halodoc saja. Enggak perlu repot-repot keluar rumah, tinggal pesan lewat aplikasi Halodoc, dan pesanan kamu akan diantarkan dalam waktu satu jam. Yuk, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.