Selain Genetik, Ini 5 Penyebab Seseorang Bertubuh Pendek
“Penduduk negara-negara di Asia khususnya di Indonesia, cenderung memiliki tubuh yang pendek dibandingkan dengan negara Barat. Selain karena genetik, ternyata hormon, jenis kelamin, dan nutrisi juga menjadi faktor pemicu seseorang bertubuh pendek”.
Halodoc, Jakarta – Baru-baru ini World Population Review menunjukan data terbaru mengenai tinggi badan rata-rata penduduk di setiap negara di seluruh dunia. Nah, dari data tersebut ternyata Indonesia masuk ke dalam rangking sepuluh negara dengan penduduk terpendek di dunia. Angkanya diikuti dengan Bolivia, Filipina, Vietnam, dan negara lainnya.
Pada data tersebut ditunjukan bahwa rata-rata tinggi badan laki-laki di Indonesia adalah 166,26 cm dan rata-rata tinggi perempuan adalah 154,36 cm. Sementara itu untuk negara dengan penduduk tertinggi di dunia masih dipegang oleh negara-negara di Eropa. Di peringkat pertama ada negara Belanda dengan rata-rata tinggi 183,8 cm, Montenegro 183,2 cm, dan Denmark 182,6 cm.
Pertanyaannya, apa saja sih penyebab seseorang bertubuh pendek?
Genetik Faktor Utama Orang Bertubuh Pendek
Memang bukan rahasia umum lagi bahwa penduduk di negara-negara Asia cenderung lebih pendek dari penduduk di Eropa, hal ini umumnya disebabkan karena perbedaan genetik antara orang Asia dan orang Eropa.
Akan tetapi ternyata tidak hanya genetik yang menyebabkan orang bertubuh pendek, lho. Ada faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi pertumbuhan tinggi badan, salah satunya genetik.
Genetika adalah faktor utama yang paling berkontribusi pada pertumbuhan tinggi manusia. Sekitar 60 sampai 80 persen perbedaan tinggi individu dipengaruhi oleh faktor genetik, sedangkan 20 sampai 40 persen lainnya dipengaruhi dari faktor lingkungan dan nutrisi yang dikonsumsi.
Ilmuwan pun juga menyebutkan bahwa lebih dari 700 varian gen berbeda yang menentukan tinggi badan. Akan tetapi, ada beberapa kasus di mana anak jauh lebih tinggi atau jauh lebih pendek dari orang tua mereka. Untuk kasus tersebut sangat mungkin pertumbuhan tinggi badan anak dipengaruhi oleh faktor lainnya di luar genetik.
Faktor Pemicu Seseorang Bertubuh Pendek
Selain genetik, ada pula faktor pendorong lainnya yang bisa menyebabkan seseorang bertubuh pendek. Contohnya:
1. Hormon
Selama masa pubertas, hormon sangat penting untuk mendukung pertumbuhan tubuh. Hormon ini termasuk hormon tiroid, hormon pertumbuhan manusia, dan hormon seks seperti testosteron dan estrogen. Kelainan apa pun yang terjadi pada hormon ini dapat mengubah pertumbuhan serta tinggi badan manusia secara keseluruhan.
Anak-anak yang mengalami hipotiroidisme (tiroid rendah) atau gangguan kelenjar pituitari, mungkin akan memiliki tinggi badan yang lebih pendek dibandingkan rata-rata tinggi orang tua mereka. Selain membuat badan bertumbuh pendek, gangguan hormon lain juga dapat menyebabkan gigantisme atau jangkung. Gigantisme disebabkan karena terlalu banyak hormon pertumbuhan manusia yang diproduksi oleh tumor kelenjar hipofisis.
2. Jenis kelamin
Di awal-awal masa pertumbuhan, perempuan cenderung tumbuh lebih cepat dari pada laki-laki, hal ini disebabkan karena perbedaan masa pubertas. Namun, begitu laki-laki sudah menginjak masa pubertasnya, ia akan tumbuh tinggi lebih cepat dari perempuan.
Sementara itu masa pertumbuhan perempuan akan cenderung mereda ketika mereka telah memulai siklus menstruasi, yaitu rata-rata di umur 12,5 tahun. Secara keseluruhan perbedaan tinggi antara laki-laki dewasa dan perempuan dewasa adalah 14 cm atau 5,5 inci.
3. Nutrisi
Meski nutrisi hanya berpengaruh 20 sampai 40 persen dalam pertumbuhan, tetapi nutrisi masih memegang peranan yang sangat penting dalam pertumbuhan anak. Anak-anak yang tidak mendapatkan cukup nutrisi yang baik mungkin tidak tumbuh setinggi anak-anak dengan nutrisi yang cukup.
Karena itu, para pakar merekomendasikan agar anak-anak dan remaja perlu mengonsumsi makanan yang bervariasi dan bergizi seimbang, serta memperbanyak asupan buah dan sayuran. Hal ini dapat memastikan bahwa mereka mendapatkan semua vitamin dan mineral yang mereka butuhkan untuk tumbuh dan berkembang.
4. Akses makanan sehat
Akses makanan sehat sangat penting untuk mencukupi kebutuhan nutrisi anak. Sayangnya tidak semua keluarga dapat mengakses makanan sehat dengan mudah. Alhasil, kondisi ini berisiko menyebabkan anak bertubuh pendek. Di negara Indonesia masih banyak keluarga yang tidak mampu mengakses makanan sehat karena keterbatasan ekonomi. Jika disangkut pautkan pada stunting, faktor ini juga menjadi penyebab mengapa banyaknya kasus anak stunting di Indonesia.
5. Gangguan bawaan
Beberapa kondisi yang ada saat lahir dapat menentukan tinggi badan seseorang. Misalnya, achondroplasia (dwarfisme) atau penyakit kerdil. Kondisi ini merupakan kelainan pertumbuhan tulang langka yang diturunkan dalam keluarga.
Kelainan bawaan lainnya yang bisa menyebabkan perawakan pendek dikenal dengan sindrom Turner. Kondisi langka ini menyebabkan keterlambatan anak dalam masa pubertas. Tidak seperti dwarfisme, sindrom Turner tidak diturunkan dalam keluarga.
Itulah beberapa faktor dan penyebab seseorang bertubuh pendek. Kalo kamu mau berkonsultasi mengenai pertumbuhan dan masalah kesehatan lainnya, jangan ragu untuk segera tanyakan pada dokter lewat aplikasi Halodoc. Yuk, download Halodoc untuk akses kesehatan yang lebih mudah dan cepat.