Sel Darah Merah (Eritrosit): Fungsi dan Gangguan yang Bisa Terjadi

5 menit
Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   20 November 2024

Sel darah merah atau eritrosit memiliki fungsi yang krusial untuk tubuh.

Sel Darah Merah (Eritrosit): Fungsi dan Gangguan yang Bisa TerjadiSel Darah Merah (Eritrosit): Fungsi dan Gangguan yang Bisa Terjadi

DAFTAR ISI

  1. Apa Itu Eritrosit?
  2. Fungsi Eritrosit dalam Tubuh
  3. Jumlah Eritrosit Normal
  4. Faktor yang Memengaruhi Jumlah Eritrosit pada Manusia
  5. Gejala Gangguan pada Eritrosit
  6. Cara Mengatasi Gangguan pada Eritrosit

Sel darah merah atau eritrosit adalah komponen penting dalam sistem peredaran darah manusia. Eritrosit bukan hanya membawa oksigen ke seluruh tubuh, tetapi juga berperan dalam proses pembuangan karbon dioksida dari jaringan.

Gangguan pada sel darah merah bisa mengganggu fungsi penting tersebut. Yuk, pahami lebih dalam seputar eritrosit! Mulai dari fungsi dan gangguan yang bisa terjadi berikut ini!

Apa Itu Eritrosit?

Kamu pasti pernah mendengar seputar WBC dan RBC. Kamu mungkin juga bertanya-tanya apa itu WBC dan RBC?

WBC adalah singkatan dari white blood cell, sedangkan RBC adalah red blood cell. Sel Darah Putih dan Merah, Apa Perbedaannya? Ketahui selengkapnya.

Dalam dunia ilmiah, eritrosit adalah sebutan lain dari sel darah merah. Bagian ini berbentuk bulat dan pipih dan berdiameter sekitar 7-8 mikrometer. 

Eritrosit diproduksi di sumsum tulang dan memiliki siklus hidup yang relatif singkat, yakni sekitar 120 hari.

Eritrosit mengandung hemoglobin, yaitu protein yang mengikat oksigen dan memberikan warna merah pada darah. 

Sel ini tidak memiliki inti dan organel lain. Hal ini lah yang membuatnya lebih efisien dalam menampung hemoglobin.

Selain itu, eritrosit punya peran yang krusial dalam mempertahankan keseimbangan gas dalam tubuh dan menjaga kesehatan jaringan.

Fungsi Eritrosit dalam Tubuh

Fungsi utama sel darah merah adalah mengangkut oksigen dari paru-paru untuk diedarkan ke seluruh jaringan tubuh.

Bukan hanya itu saja, eritrosit juga membawa karbon dioksida dari jaringan untuk di bawa kembali ke paru-paru dan dikeluarkan dari tubuh.

Hemoglobin dalam eritrosit memiliki kemampuan yang unik untuk mengikat oksigen selama pernapasan dan melepaskannya ketika dibutuhkan oleh jaringan. 

Selain itu, eritrosit juga berkontribusi dalam menjaga pH darah dan membantu dalam proses metabolisme pada tingkat sel.

Jumlah Eritrosit Normal

Jumlah sel darah merah sangat bervariasi, tergantung pada sejumlah faktor. Mulai dari usia, jenis kelamin sampai kondisi kesehatan.

Akan tetapi, jumlah eritrosit normal berkisar antara 4,5 hingga 6,0 juta sel per mikroliter darah untuk pria, dan sekitar 4,0 hingga 5,5 juta sel per mikroliter darah untuk wanita. 

Nah, pemeriksaan jumlah eritrosit dilakukan melalui tes darah rutin. Pemeriksaan ini juga menjadi salah satu indikator kesehatan secara umum.

Faktor yang Memengaruhi Jumlah Eritrosit pada Manusia

Lantas, faktor apa saja yang bisa memengaruhi jumlah eritrosit dalam tubuh?

Nah, berikut sejumlah faktor yang bisa memengaruhi jumlah sel darah merah: 

  • Kekurangan zat besi, vitamin B12, dan asam folat.
  • Mengidap penyakit tertentu, seperti anemia, leukemia, dan gangguan hati.
  • Aktivitas fisik yang intens dapat meningkatkan jumlah eritrosit sebagai respons terhadap kebutuhan oksigen yang lebih tinggi.
  • Ketinggian yang lebih tinggi dapat merangsang produksi eritrosit untuk mengimbangi kadar oksigen yang lebih rendah.
  • Kondisi hormonal, sebab hormon seperti eritropoietin (EPO) memainkan peran penting dalam produksi eritrosit di sumsum tulang.

Ketahui berbagai hal seputar Darah – Fungsi, Golongan, Informasi Lengkapnya berikut ini.

Gejala Gangguan pada Eritrosit

Gangguan pada sel darah merah tentu bisa menimbulkan berbagai masalah kesehatan, tergantung pada jenis dan tingkat keparahannya.

Beberapa gejala umum yang mungkin terjadi, antara lain:

  • Berkurangnya oksigen ke seluruh tubuh dapat menyebabkan kelelahan yang berkepanjangan.
  • Kulit dan selaput lendir menjadi pucat.
  • Kekurangan oksigen dapat menyebabkan kesulitan bernapas, terutama saat beraktivitas.
  • Rendahnya oksigen yang mencapai otak dapat memicu sakit kepala.
  • Jantung berdebar karena tubuh berusaha meningkatkan pasokan oksigen.

Nah, berikut 3 Kelainan Darah yang Berhubungan dengan Sel Darah Merah untuk kamu waspadai. 

Cara Mengatasi Gangguan pada Eritrosit

Pengobatan gangguan sel darah merah juga beragam, tergantung pada penyebab yang mendasarinya.

Beberapa tindakan yang bisa dilakukan, yaitu:

  • Memenuhi asupan gizi, termasuk zat besi, vitamin B12, dan asam folat melalui makanan atau suplemen.
  • Mengobati kondisi medis yang menyebabkan gangguan, seperti anemia atau penyakit kronis lainnya.
  • Dalam kasus yang parah, transfusi darah mungkin diperlukan untuk memulihkan kadar eritrosit dan hemoglobin yang normal.
  • Pada beberapa kondisi medis, terutama penyakit ginjal kronis, pengobatan dengan eritropoietin dapat direkomendasikan. EPO adalah hormon yang merangsang produksi eritrosit di sumsum tulang, membantu meningkatkan jumlah sel darah merah.
  • Rutin melakukan olahraga ringan untuk meningkatkan kesehatan peredaran darah dan merangsang produksi eritrosit, terutama bagi individu yang kurang aktif.
  • Kebiasaan buruk seperti merokok dan konsumsi alkohol dapat mempengaruhi produksi eritrosit dan mengganggu kualitas darah. Maka dari itu, kebiasaan ini harus dihentikan.
  • Melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala untuk memantau jumlah eritrosit.

Itulah informasi seputar sel darah merah atau eritrosit. Jika punya pertanyaan lain seputar gangguan sel darah merah, jangan ragu menghubungi dokter di Halodoc.

Mereka bisa memberikan informasi yang lebih dalam sekaligus meresepkan obat.

Tunggu apa lagi? Pakai Halodoc sekarang juga!

Referensi:
Cleveland Clinic. Diakses pada 2024. Red Blood Cells: Function, Role & Importance.
Healthdirect. Diakses pada 2024. Red blood cells.
Mayo Clinic. Diakses pada 2024. Anemia.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan