Segala Hal tentang Crush Injury yang Perlu Diketahui
Halodoc, Jakarta – Tidak ada seorang pun yang ingin atau berharap tertimpa musibah. Namun nyatanya, musibah selalu datang tanpa bisa diprediksi. Musibah, seperti kecelakaan atau bencana alam bisa menyebabkan seseorang mengalami cedera yang parah, bahkan tidak jarang menyebabkan kematian. Kondisi ini disebut juga crush injury. Yuk, cari tahu tentang penyakit ini lebih jauh di sini.
Apa Itu Crush Injury?
Crush Injury adalah cedera yang terjadi akibat tubuh terhimpit dan mendapat tekanan yang kuat dari benda berat. Penyakit ini bisa menyebabkan berbagai macam dampak, mulai dari yang ringan, seperti memar, luka robek, dislokasi sendi, cedera saraf, sampai yang parah, seperti patah tulang dan kelumpuhan permanen. Bahkan yang paling parah, crush injury juga bisa mengakibatkan hancur atau terpotongnya bagian tubuh tertentu, perdarahan organ, hingga kematian.
Crush injury merupakan kondisi gawat darurat yang memerlukan penanganan medis secepatnya. Hal ini bertujuan untuk mencegah terjadinya kerusakan lebih lanjut pada organ lain. Bila sampai terlambat, pengidap crush injury bisa tidak terselamatkan.
Baca juga: Jangan Panik, Inilah Pertolongan Pertama pada Patah Tulang
Penyebab Crush Injury
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, kecelakaan, seperti kecelakaan lalu lintas dan kecelakaan kerja yang sering terjadi di industri pertambangan, konstruksi, dan pertanian merupakan salah satu penyebab crush injury. Bencana alam, contohnya gempa bumi, tanah longsor, angin topan, dan tsunami juga adalah kejadian yang bisa menyebabkan seseorang mengalami crush injury.
Selain itu, peperangan juga bisa menyebabkan seseorang mengalami kondisi yang parah, misalnya akibat mengalami luka ledakan dan tembakan. Tidak hanya musibah yang besar, kejadian yang mungkin saja bisa terjadi dalam keseharian, seperti jatuhnya benda berat ke kaki atau terjepitnya jari tangan di pintu atau jendela juga bisa menyebabkan crush injury, lho.
Waspadai Gejalanya
Cedera yang bisa memengaruhi otot, tulang, dan organ tubuh tertentu ini bisa menimbulkan gejala berupa:
-
Nyeri yang terasa sangat hebat.
-
Mati rasa di bagian tubuh yang mengalami cedera.
-
Luka terbuka yang menyebabkan permukaan kulit rusak dan mengeluarkan darah yang banyak.
-
Penurunan suhu tubuh secara drastis atau hipotermia.
-
Kulit pucat, dan bibir serta jari menjadi biru.
-
Penurunan kesadaran.
-
Tekanan darah menurun.
-
Sesak napas dan denyut nadi melemah.
-
Berubahnya bentuk tubuh akibat patah tulang, hingga tulang mencuat ke luar menembus permukaan kulit.
Baca juga: Cedera Kepala karena Kecelakaan, Haruskah Gunakan MRI?
Komplikasi Crush Injury
Crush injury bisa menyebabkan beberapa komplikasi yang berakibat fatal bila tidak segera mendapatkan penanganan
-
Sindrom Crush atau sindrom Bywater, yaitu kondisi medis yang parah yang ditandai dengan syok dan gagal ginjal akibat cedera serius pada otot rangka. Tekanan hebat akibat crush injury akan menyebabkan pembengkakan otot pada bagian tubuh yang cedera dan mengakibatkan jaringan sekitar menjadi rusak, organ-organ tidak bisa berfungsi dengan baik dan gangguan metabolisme.
-
Sindrom Kompartemen, yaitu kondisi yang terjadi bila jaringan otot dan sekitarnya tidak mendapatkan asupan darah dalam jangka waktu yang lama akibat meningkatnya tekanan dalam otot. Kondisi ini menyebabkan kerusakan saraf dan kematian otot.
Sindrom kompartemen biasanya menimbulkan gejala-gejala, seperti munculnya rasa nyeri hebat yang disertai kesemutan, kemudian kelumpuhan. Sedangkan tanda fisik yang bisa ditimbulkan sindrom kompartemen, adalah pembengkakan kulit.
Baca juga: Jangan Hanya Merekam, Begini Panduan Menolong Korban Kecelakaan di Jalan
Itulah segala hal penting yang perlu kamu tahu mengenai crush injury. Bila kamu ingin mengetahui tentang penyakit ini lebih lanjut, tanyakan saja ke dokter dengan menggunakan aplikasi Halodoc. Hubungi dokter melalui melalui fitur Talk to A Doctor untuk bertanya-tanya seputar kesehatan melalui Video/Voice Call dan Chat kapan saja dan di mana saja. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan