Sedang Sakit, Bolehkah Anak Divaksin?

4 menit
Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   02 Maret 2022

“Pemberian vaksin pada anak sebenarnya masih diperbolehkan jika sakit yang dialami tidak terlalu parah. Sebab, vaksinasi pada anak yang sedang sakit sebenarnya tidak akan membuat sakitnya menjadi lebih parah. Namun, pemberian vaksin mungkin tak akan bisa optimal dan obat tidak bekerja dengan baik dalam meningkatkan kekebalan tubuh anak.”

Sedang Sakit, Bolehkah Anak Divaksin?Sedang Sakit, Bolehkah Anak Divaksin?

Halodoc, Jakarta – Pemberian imunisasi dengan menyuntikkan vaksin pada anak bertujuan untuk meningkatkan kekebalan tubuh anak dalam melawan virus, bakteri, atau kuman lain penyebab penyakit. Namun, bagaimana kalau anak tiba-tiba sakit saat mendekati jadwal vaksinasi yang sudah ditentukan? Haruskah pemberian vaksin dilanjutkan atau sebaiknya ditunda?

Jawabannya adalah anak boleh tetap divaksin selama sakit yang dialami tidak terlalu parah. Sebagai contoh, anak hanya mengalami gejala seperti batuk dan pilek saja, maka pemberian vaksin masih tetap bisa dilakukan. 

Namun, tentunya ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum memberikan vaksin pada anak yang sedang sakit. Kira-kira apa saja ya? Yuk, simak penjelasannya di sini! 

Hal yang Harus Diperhatikan Jika Anak yang Sakit Divaksin

Sakit adalah salah satu cara tubuh dalam merespon virus penyebab penyakit yang mengganggu. Hal itu membuat ada beberapa jenis sakit yang tak dapat dihindari. Selain itu, kemampuan setiap orang dalam melawan virus pun umumnya berbeda-beda.

Hasilnya, kondisi seseorang saat sedang sakit mungkin akan berubah dengan orang lain yang mengalami sakit yang sama. Termasuk pada anak-anak. Saat anak sakit, ada baiknya  para orang tua berfokus untuk menyembuhkan penyakit si kecil terlebih dahulu. Sehingga sakit tidak semakin parah dan mengganggu aktivitas anak.

Jika sakit yang dialami anak lebih parah dari sekadar batuk dan pilek, maka sebaiknya pemberian vaksin ditunda. Terutama kalau anak mengalami demam tinggi dan rewel alias terlalu sensitif dengan segala hal. Ibu bisa menunda memberikan vaksin hingga 1-2 minggu kemudian atau setelah demam anak turun dan tubuhnya kembali sehat dan bugar.

Vaksinasi pada anak sebaiknya ditunda jika anak mengalami demam tinggi hingga lebih dari 38 derajat Celsius. Jika masih di bawah suhu tersebut, sebenarnya masih aman untuk memberikan vaksin atau imunisasi pada anak.

Apa yang terjadi jika memberi vaksin pada anak yang sakit?

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, pemberian vaksin pada anak masih boleh diberikan jika sakit yang dialami tidak terlalu parah. Terutama kalau anak tidak menunjukkan tanda-tanda menurunnya kondisi tubuh. Misalnya, meski sakit anak tidak mengalami penurunan nafsu makan, tidak sering menangis dan masih tidur dengan teratur. Hal ini menunjukkan bahwa tubuh anak masih baik-baik saja untuk menerima vaksin.

Sebab, vaksin hanya memiliki sebagian kecil dari bakteri dan virus yang ditemui anak-anak secara alami. Maka dari itu, sistem kekebalan dapat menangani pemberian vaksin dan melawan penyakit ringan pada saat yang bersamaan. Lantas apakah yang akan terjadi jika anak tetap divaksin meski sedang sakit? Apakah hal itu bisa membahayakan Si Kecil?

Sebenarnya memberi vaksin pada anak yang tengah sakit hampir tidak akan memberikan efek apa pun yang dapat membahayakan tubuh. Hanya saja pemberian vaksin mungkin tak akan bisa optimal dan obat tidak bekerja dengan baik dalam meningkatkan kekebalan tubuh anak.

Dampak Lain yang Juga Perlu Diwaspadai

Pemberian vaksin pada anak yang sakit memang sebaiknya tidak dipaksakan. Selain tak dapat diserap tubuh dengan baik, memberi suntikan saat anak sakit mungkin hanya akan menambah rasa sakit dan nyeri pada seluruh bagian badan Si Kecil. 

Akibatnya, anak pun dapat menjadi lebih rewel, dan tak menutup kemungkinan tubuhnya akan mengeluarkan respon yang berlebihan sebagai sugesti dari rasa sakit. Akhirnya anak mungkin akan memuntahkan makanan, dan terus menangis. Alih-alih membuat anak sehat, kondisi ini malah bisa membuatnya menjadi lebih sakit dan memperlambat proses pemulihan. 

Salah Kaprah Tentang Vaksinasi yang Perlu Diluruskan

Selain menimbulkan pertanyaan apakah vaksinasi atau imunisasi boleh dilakukan pada anak yang sakit, sering kali kita juga mendengar anekdot yang mengatakan bahwa vaksin dapat menimbulkan autisme pada anak. Faktanya, hal tersebut benar-benar sebuah berita bohong yang perlu diluruskan. 

Menurut para ahli dalam National Institutes of Health (NIH), penelitian besar yang dilakukan terhadap ribuan anak tidak ditemukan hubungan apa pun antara vaksin dan autisme. Bahkan, beberapa organisasi kesehatan utama di negara lain seperti Amerika Serikat, Inggris, dan negara lainnya juga mengatakan kalau korelasi antara vaksin dan autisme sama sekali tidak ada. 

Hal ini juga pernah ditegaskan oleh Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dalam “Hoax Imunisasi Masih Beredar” pada laman Sehat Negeriku (1 Mei 2019) milik Kementerian Kesehatan RI. Katanya, imunisasi bisa menyebabkan autis adalah hoaks. 

Nah, itulah penjelasan terkait pertanyaan apakah anak yang sedang sakit boleh divaksin atau tidak. Pemberian vaksin pada anak sebenarnya masih diperbolehkan jika sakit yang dialami tidak terlalu parah. Sebab, vaksinasi pada anak yang sedang sakit sebenarnya tidak akan membuat sakitnya menjadi lebih parah. Namun, pemberian vaksin mungkin tak akan bisa optimal dan obat tidak bekerja dengan baik dalam meningkatkan kekebalan tubuh anak.

Maka dari itu, agar manfaat vaksinasi dapat dirasakan Si Kecil dengan optimal, sebaiknya ibu pastikan dulu kalau dirinya ada pada kondisi terbaik saat divaksin. 

Jika ibu menemukan gejala anak mengalami sakit menjelang vaksinasi, segeralah tanya dokter di Halodoc untuk mendapatkan saran medis yang tepat. Menariknya lagi, ibu juga bisa cek kebutuhan obat dan vitamin melalui aplikasinya langsung jika dokter meresepkannya. Jadi tunggu apa lagi? Yuk, download Halodoc sekarang! 

Referensi: 

CDC. Diakses pada 2022. Children can still get vaccines – even with a fever or mild illness
Halodoc. Diakses pada 2022. Vaksin Bisa Menyebabkan Bayi Autis, Mitos atau Fakta?
Kementerian Kesehatan RI – Sehat Negeriku. Diakses pada 2022. Hoax Imunisasi Masih Beredar 
National Institutes of Health – MedlinePlus. Diakses pada 2022. Measles.
CDC.gov. Diakses pada 2022. Autism and Vaccines

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan