Seberapa Efektif Konsumsi Susu Penambah Berat Badan Bayi?

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   25 Maret 2021
Seberapa Efektif Konsumsi Susu Penambah Berat Badan Bayi?Seberapa Efektif Konsumsi Susu Penambah Berat Badan Bayi?

Halodoc, Jakarta – Setiap orangtua tentunya berharap agar bayi mereka yang baru lahir bisa bertumbuh dan berkembang dengan sempurna. Salah satu caranya adalah memastikan bahwa bayi mengalami pertambahan berat badan yang baik.

Pemberian susu penting untuk menambah berat badan bayi, terutama pada bayi berusia 0-6 bulan. Hal itu karena bayi yang baru lahir belum bisa mengonsumsi makanan pendamping apapun, sehingga mereka hanya bisa mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan dari susu. 

Ibu bisa memberikan Air Susu Ibu (ASI) maupun susu formula untuk menambah berat badan bayi. Namun, terkadang susu penambah berat badan bayi juga perlu diberikan untuk menaikkan berat badan bayi yang kurang. Lantas, seberapa efektif mengonsumsi susu penambah berat badan bayi? 

Baca juga: Pemberian MPASI Dini untuk Bayi dengan Berat Badan Kurang

ASI Vs Susu Formula dalam Menambah Berat Badan Bayi

Hampir semua bayi mengalami penurunan berat badan pada minggu pertama setelah mereka lahir. Namun, jangan khawatir. Selama disusui dengan baik, sebagian besar bayi akan mendapatkan kembali berat badan mereka beberapa minggu kemudian.

Kebanyakan bayi kehilangan rata-rata 7-10 persen dari berat lahir mereka dalam beberapa hari pertama. Idealnya, mereka harus kembali ke berat lahirnya 10-14 hari setelah lahir. Bila tidak, sebaiknya bicarakan hal tersebut dengan dokter anak atau konsultan laktasi.

Secara umum, berikut adalah kenaikan berat badan bayi yang bisa diharapkan orangtua per minggu:

  • Bayi berusia 5 hari sampai 4 bulan: 170 gram per minggu.
  • Bayi berusia 4-6 bulan: 113-150 gram per minggu.
  • Bayi berusia 6-12 bulan: 57-113 per minggu

Namun, ternyata ada perbedaan penambahan berat badan antara bayi yang diberi ASI dengan bayi yang diberi susu formula. 

  • Bayi yang Diberi ASI

Umumnya, bayi baru lahir yang mendapat ASI mengalami penambahan berat badan yang lebih cepat daripada bayi yang diberi susu formula selama 3 bulan pertama kehidupannya. 

Salah satu alasannya mungkin karena ASI merupakan makanan yang dinamis dan selalu berubah, yang terdiri dari nutrisi yang tepat yang dibutuhkan bayi pada tahap tersebut. Sedangkan susu formula terdiri dari komposisi bahan yang statis.

Rata-rata, bayi yang diberi ASI minum sekitar 800 mililiter susu per hari dalam 6 bulan pertama kehidupannya. Namun, ibu dianjurkan untuk menyusui bayi setiap ia merasa lapar, sehingga mendapatkan semua kalori dan nutrisi yang dibutuhkannya.

Bila ibu memberi ASI eksklusif pada bayi, ibu mungkin perlu memantau berat badan bayi dengan lebih cermat di minggu-minggu awal kehidupannya. Penambahan berat badan bayi adalah salah satu cara untuk mengetahui seberapa baik proses menyusui, bukan hanya seberapa banyak ASI yang ibu produksi, tapi seberapa baik bayi bisa menyusu dari payudara ibu.

  • Bayi yang Diberi Susu Formula

Bayi yang diberi susu formula umumnya berat badannya bertambah lebih cepat daripada bayi yang diberi ASI setelah 3 bulan pertama kehidupannya. Dengan memberi susu formula, ibu juga lebih mudah untuk mengetahui berapa ons susu yang sudah dihabiskan bayi dengan melihat botolnya.

Namun, terkadang ibu juga lebih mudah untuk memberi makan bayi terlalu banyak secara tidak disengaja. Hal ini karena ibu kemungkinan besar akan terus memberi susu pada bayi sampai botolnya kosong, bahkan bila bayi sudah kenyang. 

Faktanya, sebuah studi tahun 2016 menemukan bahwa menggunakan botol yang lebih besar untuk memberi susu formula kepada bayi bisa menyebabkan penambahan berat badan yang lebih cepat pada bayi di bawah usia 6 bulan. Para peneliti menemukan bahwa bayi yang diberi susu dengan botol lebih besar memiliki berat badan yang lebih berat daripada bayi yang diberi susu dengan botol yang lebih kecil.

Baca juga: Cermati Cara Memilih Susu untuk Balita

Cara Meningkatkan Berat Badan Bayi

Baik ASI maupun susu formula sama-sama bisa digunakan sebagai susu penambah berat badan bayi. Namun, beberapa bayi mengalami kesulitan menyusui, sehingga mereka tidak bisa mengalami penambahan berat badan yang sehat.

Orangtua dianjurkan untuk menghubungi dokter anak bila bayi mengalami kesulitan menelan, muntah di antara waktu makan, tampaknya memiliki alergi makanan, mengalami refluks atau mengalami diare. Pasalnya, masalah tersebut bisa menghalangi bayi menyerap kalori yang mereka butuhkan. 

Namun ingat, bila dokter anak merasa kenaikan berat badan bayi ibu saat ini tidak masalah, maka percayalah Si Kecil baik-baik saja dan tidak ada perubahan yang diperlukan. Mencoba meningkatkan berat badan bayi saat tidak diperlukan bisa meningkatkan risiko perilaku makan dan penambahan berat badan yang tidak sehat di kemudian hari.

Berikut ini cara yang bisa ibu lakukan untuk meningkatkan berat badan bayi dengan ASI:

  • Pelajari cara menyusui yang benar. Bila ibu tidak yakin, bicarakan pada konselor ASI untuk memeriksa apakah bayi sudah menyusu dengan benar atau memiliki kondisi yang membuatnya sulit menyusu pada pada payudara.
  • Tingkatkan Suplai ASI. Bila ibu khawatir suplai ASI ibu tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan bayi, santai saja. Ibu bisa meningkatkan suplai ASI dengan cara menjaga bayi tetap dekat, menyusui setiap satu atau dua jam, dan cobalah untuk beristirahat.

Sedangkan berikut adalah cara meningkatkan berat badan bayi dengan susu formula:

  • Pertimbangkan untuk Mengganti Susu Formula. Bila bayi menunjukkan tanda-tanda alergi terhadap susu formula yang ibu berikan, cobalah untuk mengganti merek susu formula. Bicarakanlah dengan dokter bila bayi mengalami gejala refluks, diare, sembelit, atau masalah lainnya. Dokter mungkin merekomendasikan penggunaan susu formula berbasis protein-hidrolisat.
  • Pastikan Susu Formula Tercampur dengan Baik. Membuat susu formula dengan campuran air yang terlalu banyak daripada susunya bisa membuat bayi tidak mendapatkan kalori yang cukup.
  • Bicarakan dengan Dokter Anak. Bila ingin menambahkan lebih banyak susu formula, atau mencampur susu dengan sereal beras, sebaiknya bicarakan dulu dengan dokter anak. Dokter bisa memberitahu ibu tentang apa yang aman dan sehat untuk bayi.

Bila berat badan bayi dinilai kurang, dokter bisa merekomendasikan pemberian susu tambahan untuk meningkatkan berat badan bayi. Namun, ibu dianjurkan tetap menyusui dulu, baru kemudian menambahkan susu penambah berat badan bayi setelahnya.

Baca juga: Ini 6 Cara Merawat Bayi dengan Berat Badan Rendah

Ibu juga bisa menghubungi dokter untuk berdiskusi mengenai pemberian susu yang tepat untuk menambah berat badan bayi. Melalui Video/Voice Call dan Chat, ibu bisa minta saran kesehatan dari dokter kapan saja dan di mana saja. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga.

Referensi:
Healthline. Diakses pada 2021. How To Increase Your Baby’s Weight.
Healthline. Diakses pada 2021. Baby Weight Gain by Week: Averages for Breastfed and Formula-Fed Kids