Seberapa Besar Risiko Anjing Terinfeksi Corona?
Halodoc, Jakarta - Sangat wajar jika kamu merasa khawatir akan virus corona jenis baru, yakni SARS-CoV-2. Pasalnya, virus ini telah menyebabkan COVID-19 dan memaksa semua orang untuk membatasi aktivitasnya di luar rumah. Tak hanya keamanan keluarga sendiri, tetapi juga memikirkan kemungkinan infeksi virus corona pada anjing. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), virus corona adalah kelompok besar virus yang dapat membuat sakit manusia atau hewan.
Namun, apakah sebagai pemilik anjing kamu harus benar-benar perlu mengkhawatirkan kemungkinan paparan COVID-19 padanya? Berikut ulasan mengenai kemungkinan infeksi COVID-19 pada anjing peliharaan!
Baca juga: Fakta Seputar Vitamin dan Suplemen untuk Anjing
Haruskah Khawatir Akan Infeksi COVID-19 pada Anjing Peliharaan?
Mengutip American Veterinary Medical Association, selama lima bulan pertama wabah COVID-19 (1 Januari–8 Juni 2020), yang mencakup dua belas minggu pertama setelah deklarasi 11 Maret oleh WHO tentang pandemi global, kurang dari 20 hewan peliharaan dinyatakan positif, dengan konfirmasi. Ada kurang dari 25 laporan dari seluruh dunia tentang hewan peliharaan (anjing dan kucing) yang terinfeksi SARS-CoV-2. Namun, tidak satupun dari laporan ini menunjukkan bahwa hewan peliharaan adalah sumber infeksi bagi manusia.
Bukti hingga saat ini dari beberapa hewan peliharaan yang dites positif SARS-CoV-2, menunjukkan infeksi ini biasanya disebabkan oleh kontak dekat dengan orang dengan COVID-19. Dalam studi laboratorium tentang infeksi eksperimental dengan SARS-CoV-2, musang, hamster Suriah, dan kucing dan semua hewan yang mungkin dipelihara sebagai hewan peliharaan, menunjukkan potensi untuk menjadi model hewan penularan pada manusia, tetapi, anjing, babi, ayam, dan bebek tidak.
Meskipun pemodelan molekuler dan studi in vitro menunjukkan bahwa beberapa spesies hewan secara teoritis dapat terinfeksi SARS-CoV-2, inang perantara definitif belum diidentifikasi. Artinya, sedikit atau bahkan tidak ada bukti bahwa hewan peliharaan mudah tertular SARS-CoV-2, dalam kondisi alamiah dan tidak ada bukti hingga saat ini bahwa mereka menularkan virus ke manusia. Sejauh ini, cara utama penularan COVID-19 pada manusia adalah penyebaran dari orang ke orang.
Namun, mereka bisa sangat rentan tertular SARS-CoV-2, jika ia tinggal bersama dengan orang yang terinfeksi. Oleh karena itu, jika kamu memiliki hewan peliharaan yang sakit setelah kontak dengan orang yang terinfeksi COVID-19, penting untuk menghubungi dokter hewan di Halodoc. Meskipun sangat kecil kemungkinannya seekor anjing, atau kucing, dapat terinfeksi, tetapi dokter hewan mungkin bisa memberikan saran supaya hewan peliharaanmu terbebas dari infeksi SARS-CoV-2.
Baca juga: Cara Mengetahui Anjing Peliharaan sedang Mengalami Sakit
Lantas, Bolehkah Membawa Anjing Naik Penerbangan Domestik?
Tidak ada tindakan pencegahan tambahan lain yang diperlukan untuk bepergian dengan anjing selama pandemi virus corona ini selain yang biasanya kamu lakukan. Namun, ada beberapa pedoman yang bisa kamu lakukan, antara lain:
- Periksa apakah maskapai memenuhi persyaratan penerbangan, kamu bisa mendapatkan informasi ini di situs webnya.
- Anjing harus berusia minimal delapan minggu untuk bisa terbang.
- Kamu mungkin memerlukan sertifikat kesehatan dan izin imunisasi dari dokter hewan. Kamu juga mungkin disarankan untuk tidak terbang dengan anjing yang memiliki masalah jantung atau pernapasan, epilepsi, pembekuan darah, atau hipertensi, serta anjing yang sedang hamil atau tua.
- Beri makan anjing setidaknya empat jam sebelum waktu penerbangan untuk memastikan mereka memiliki waktu dalam pencernaan dan buang air. Mereka harus memiliki air yang tersedia selama penerbangan.
- Cuci tangan atau gunakan pembersih tangan, tepat sebelum naik.
Baca juga: 3 Penyakit Anjing yang Bisa Menular ke Manusia
Apa Tindakan Pencegahan Terhadap SARS-CoV-2?
Seandainya kamu atau seseorang di rumah terjangkit COVID-19, CDC mendesak untuk menghindari kontak dengan anjing, termasuk mengelus, menjilat, mencium, dan berbagi makanan.
WHO menganjurkan untuk selalu mencuci tangan setelah bermain dengan atau memeluk anjing. Selain COVID-19, Salmonella dan E.coli juga dapat dengan mudah berpindah antara hewan peliharaan dan pemiliknya. Jika anjing sakit, jauhkan dia dari rumah dan taman anjing, salon, dan kelompok bermain untuk membatasi penyebaran ke anjing lain.