Seberapa Besar Pengaruh Olahraga pada Kesehatan Mental?
Halodoc, Jakarta - Manfaat olahraga untuk kesehatan fisik memang sudah tak diragukan lagi. Namun, agar manfaatnya lebih maksimal, kamu juga harus mengimbanginya dengan pola makan yang sehat dan kebiasaan hidup yang baik. Meski begitu, kesehatan fisik bukan satu-satunya yang perlu dijaga. Kamu juga harus memperhatikan kesehatan mental.
Stres dan depresi menjadi gangguan kesehatan mental yang paling sering terjadi pada seseorang. Sayangnya, terjadinya hal ini sering tidak disadari, hingga akhirnya stres berkembang menjadi masalah yang lebih berat lagi. Pasalnya, tidak sedikit orang yang beranggapan bahwa stres yang dirasakan adalah kelelahan fisik dan lantas mengabaikannya begitu saja.
Padahal, masalah kesehatan mental sama berbahayanya dengan gangguan kesehatan fisik yang kronis. Masalah ini harus segera ditangani agar tidak berdampak lebih buruk lagi. Ternyata, salah satu cara yang bisa kamu lakukan untuk mengurangi kondisi ini adalah melalui olahraga.
Baca juga: Inilah yang Terjadi pada Tubuh Saat Berhenti Olahraga
Pengaruh Olahraga Terhadap Kesehatan Mental
Masih banyak orang yang belum mengetahui bahwa olahraga tak hanya membantu meningkatkan kesehatan fisik, tetapi juga menjaga kesehatan mental. Aktivitas ini bisa membantu memperbaiki suasana hati karena meningkatnya hormon endorfin, sehingga kamu bisa terhindar dari stres dan masalah kesehatan mental lainnya.
Meski begitu, hal ini hanya akan terjadi jika kamu berolahraga secara rutin, ya. Selain membantu meningkatkan suasana hati, olahraga ternyata punya pengaruh yang cukup besar terhadap kesehatan mental. Kamu akan merasakan manfaat lainnya, seperti:
- Membantu meningkatkan fokus dan konsentrasi.
- Mengurangi rasa cemas berlebihan.
- Membantu memperbaiki dan meningkatkan kualitas tidur.
- Meningkatkan rasa percaya diri.
Baca juga: Lakukan 3 Tips Olahraga Ini agar Tidak Cedera
Manfaat ini bisa kamu peroleh karena olahraga bisa membantu meningkatkan sirkulasi darah yang menuju ke otak sekaligus memengaruhi hypothalamic-pituitary-adrenal-axis atau HPA. Kamu perlu tahu bahwa HPA ini mengontrol beberapa bagian pada otak.
Ini termasuk sistem limbik yang berperan terhadap kontrol suasana hati dan motivasi, amigdala yang berperan terhadap rasa takut yang merupakan salah satu respons jika kamu mengalami stres, dan hipokampus yang berperan penting terhadap terbentuknya memori.
Ketika kamu berolahraga, tubuh akan merilis neurotransmitter dan hormon, termasuk hormon endorfin, serotonin, dan dopamin. Hormon endorfin secara struktural serupa dengan morfin, yaitu berperan sebagai pereda nyeri yang alami sekaligus menimbulkan perasaan seperti euforia.
Baca juga: Dosis Olahraga yang Dianjurkan agar Tetap Sehat
Di sisi lain, dopamin yang kerap disebut sebagai happy hormone membantu meningkatkan sekaligus memperbaiki suasana hati. Peningkatan kadar serotonin pun berdampak positif terhadap suasana hati dan membantu memperbaiki kualitas tidur pada malam hari.
Hindari Olahraga Berlebihan
Meski baik untuk kesehatan fisik dan mental, tetapi olahraga yang dilakukan secara berlebihan justru tidak baik, lho. Sebaliknya, olahraga berlebihan bisa membuat kamu mengalami gangguan kesehatan mental. Cukup berolahraga selama 30 menit sebanyak 3 kali dalam seminggu dengan intensitas sedang, kamu sudah terhindar dari risiko masalah kesehatan mental.
Jika memilih olahraga intensitas ringan seperti berjalan kaki, kamu bisa melakukannya setiap hari selama 30 menit saja. Sementara itu, apabila kamu ingin meningkatkan durasinya antara dua hingga enam jam setiap minggu adalah batas maksimal olahraga untuk kesehatan mental.
Kuncinya adalah komitmen dan disiplin untuk tetap rutin melakukannya. Jadikan olahraga sebagai salah satu kebiasaan baik, sehingga kamu bisa merasakan manfaatnya lebih cepat lagi.
Apabila kamu memiliki pertanyaan seputar olahraga untuk kesehatan mental atau justru mengalami gejala yang tidak biasa setelah berolahraga, jangan ragu untuk bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Dokter akan membantu kamu memberikan solusi setiap saat.
Referensi:
The Primary Care Companion to The Journal of Clinical Psychiatry. Diakses pada 2020. Exercise for Mental Health.
Frontiers in Psychology. Diakses pada 2020. Neuromodulation of Aerobic Exercise—A Review.
Sports Medicine and Health Science. Diakses pada 2020. The COVID-19 Pandemic and Physical Activity. Sports Medicine and Health Science.
Mental Health Foundation. Diakses pada 2020. How to look after your mental health using exercise.
Help Guide. Diakses pada 2020. The Mental Health Benefits of Exercise.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan