Seberapa Besar Kemungkinan Bayi Tabung Berhasil?
Halodoc, Jakarta – Program bayi tabung, yang dikenal dengan in vitro fertilization adalah metode pembuahan buatan dengan mengambil sel telur yang dilanjutkan dengan pembuahan di luar rahim. Ada beberapa kondisi kesehatan yang membuat pasangan suami istri disarankan menjalankan program bayi tabung, salah satunya gangguan kesehatan reproduksi.
Baca juga: Begini Proses Kehamilan dengan Bayi Tabung
Tentunya hasil yang diharapkan dari program ini adalah kehamilan dan kelahiran buah hati dengan selamat. Namun, tidak semua program bayi tabung dapat langsung berhasil. Banyak faktor yang menentukan keberhasilan program bayi tabung. Apa saja? Simak ulasan berikut ini.
Faktor yang Meningkatkan Keberhasilan Bayi Tabung
Bayi tabung adalah program efektif bagi pasangan yang ingin mendapatkan keturunan. Dilansir dari American Pregnancy Association, ada faktor yang menentukan keberhasilan dari program bayi tabung, seperti usia wanita saat menjalani program bayi tabung, yaitu:
-
Wanita berusia di bawah 35 tahun memiliki tingkat keberhasilan 41-43 persen;
-
Wanita usia 35-37 tahun memiliki tingkat keberhasilan 33-36 persen;
-
Wanita usia 38-40 tahun memiliki tingkat keberhasilan 23-27 persen;
-
Wanita di atas 40 tahun memiliki tingkat keberhasilan 13-18 persen.
Selain faktor usia, kondisi embrio juga menentukan keberhasilan program bayi tabung yang dijalani. Umumnya, dari beberapa sel telur yang berhasil dibuahi oleh sperma dan berubah menjadi embrio, dokter kembali memasukkan beberapa embrio yang memiliki potensi keberhasilan cukup tinggi untuk menghindari kegagalan dari program bayi tabung.
Gaya hidup sehat juga menentukan keberhasilan dari program bayi tabung yang sedang dijalani. Sebaiknya ubah gaya hidup beberapa bulan menjelang program bayi tabung. Wanita yang memiliki kebiasaan merokok dapat memiliki sel telur lebih sedikit dibandingkan wanita yang tidak merokok. Kandungan rokok juga memengaruhi kuantitas dan kualitas sperma pria. Hentikan kebiasaan ini agar program bayi tabung yang dijalani dapat berjalan dengan baik.
Perhatikan juga asupan makanan sehat yang dikonsumsi dengan memenuhi kebutuhan protein, lemak baik, dan vitamin D. Memenuhi kebutuhan vitamin D pada wanita dapat menjaga kesehatan indung telur dalam tubuh.
Baca juga: Bisakah Memilih Jenis Kelamin dalam Proses Bayi Tabung?
Ketahui Efek Samping dari Prosedur Bayi Tabung
Ada beberapa tahapan prosedur yang dilakukan ketika menjalankan program bayi tabung. Prosedur ini membutuhkan waktu yang cukup panjang. Tidak ada salahnya untuk bertanya langsung pada dokter mengenai prosedur bayi tabung yang akan kamu jalani dan persiapan yang perlu kamu dan pasangan lakukan. Kini kamu bisa bertanya ke dokter melalui aplikasi kapan saja dan di mana saja.
Program bayi tabung yang dijalani memberikan dampak pada fisik setelah kamu menjalani prosedur bayi tabung. Umumnya, wanita yang baru menjalani prosedur program bayi tabung akan mengalami kram perut, sembelit, dan nyeri payudara. Tidak hanya itu, terkadang vagina mengeluarkan cairan berwarna bening dan menemukan cairan bercampur dengan sedikit noda darah.
Baca juga: Kapan Sebaiknya Proses Bayi Tabung Dilakukan
Sebaiknya segera lakukan pemeriksaan ke rumah sakit terdekat dan lakukan pemeriksaan jika perdarahan yang cukup banyak dan tidak berhenti dalam beberapa jam. Waspada ketika terjadi gejala seperti nyeri pada panggul yang tidak tertahankan, darah bercampur dengan urine, dan mengalami demam di atas 38 derajat Celcius. Pemeriksaan lebih dini akan membuat penanganan bisa dilakukan lebih tepat.
Referensi:
American Pregnancy Association. Diakses pada 2020. In Vitro Fertilization: IVF
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. In Vitro Fertilization: IVF
Web MD. Diakses pada 2020. Infertility and In Vitro Fertilization
Healthline. Diakses pada 2020. In Vitro Fertilization (IVF)
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan