Sebelum Vaksinasi COVID-19, Ketahui 6 Hal Ini
Halodoc, Jakarta - Titik terang berakhirnya pandemi COVID-19 mulai terlihat, seiring ditemukannya vaksin dan mulai direncanakannya vaksinasi. Banyak masyarakat yang menyambut dengan antusias, tetapi tak sedikit yang ragu akan vaksin COVID-19 dan bahkan menolak.
Padahal, vaksinasi COVID-19 adalah salah satu upaya penting untuk menekan laju penyebaran virus corona. Sebelum diberikan ke masyarakat, vaksin COVID-19 juga telah melalui tahap uji klinis, untuk memastikan keamanannya. Jadi, sebenarnya tidak ada alasan untuk menolak divaksin.
Baca juga: Ini Tempat yang Berisiko Tinggi Menularkan COVID-19
Hal-Hal Seputar Vaksinasi COVID-19 yang Perlu Diketahui
Sebelum vaksinasi COVID-19, ada beberapa hal penting yang perlu untuk diketahui, yaitu:
1.Definisi Vaksin dan Vaksinasi
Vaksin adalah produk biologi yang berisi suatu senyawa berupa mikroorganisme, atau bagiannya, atau zat yang dihasilkannya, yang telah diolah sedemikian rupa sehingga aman diberikan pada seseorang. Vaksin dapat menimbulkan kekebalan spesifik secara aktif terhadap penyakit tertentu.
Sementara itu, vaksinasi adalah proses memberikan produk vaksin ke dalam tubuh sehingga seseorang menjadi kebal atau terlindungi dari suatu penyakit. Dengan begitu, ketika suatu saat terpajan dengan penyakit tersebut, tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit yang ringan.
2.Vaksin Bukanlah Obat
Perlu diingat bahwa vaksin COVID-19 bukanlah obat. Melainkan zat yang mendorong pembentukan kekebalan tubuh yang spesifik, agar terhindar dari penyakit atau kemungkinan mengalami sakit yang berat. Hingga artikel ini ditulis, obat spesifik untuk membunuh virus penyebab COVID-19 belum tersedia.
Oleh karena itu, vaksin COVID-19 merupakan salah satu upaya terbaik untuk terhindar dari COVID-19, selain penerapan 3M (memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan menjaga jarak).
Baca juga: Mitos atau Fakta, Golongan Darah A Berisiko Tertular COVID-19
3.Cara Kerja Vaksin di Dalam Tubuh
Di dalam tubuh, vaksin akan merangsang pembentukan kekebalan terhadap penyakit tertentu. Kemudian, tubuh akan mengingat virus atau bakteri penyebab penyakit tertentu, mengenali, dan mengetahui cara melawannya ketika masuk ke tubuh.
4.Yang Dimaksud dengan Herd Immunity
Herd immunity atau kekebalan kelompok adalah kondisi ketika sebagian besar masyarakat terlindung atau kebal terhadap penyakit tertentu, sehingga menimbulkan dampak tidak langsung. Dampak yang dimaksud adalah turut terlindunginya kelompok masyarakat yang rentan dan bukan merupakan sasaran vaksinasi. Kondisi ini hanya dapat tercapai dengan cakupan vaksinasi yang tinggi dan merata.
5.Vaksinasi Bisa Menghentikan Penyebaran COVID-19
Banyak masyarakat yang ragu, apakah benar vaksinasi bisa menghentikan penyebaran COVID-19? Jawabannya, iya. Vaksinasi tidak hanya bertujuan untuk memutus rantai penularan penyakit, tetapi juga dalam jangka panjang bisa menghilangkan penyakit itu sendiri. Selain itu, syarat dapat menghentikan penyebaran COVID-19, yaitu apabila sebagian besar masyarakat yang berisiko telah mendapatkan vaksin.
Sebelumnya, Indonesia memiliki sejarah panjang dalam upaya penanggulangan penyakit menular dengan vaksinasi. Misalnya, sejak pertama kali imunisasi cacar dicanangkan pada 1956, akhirnya penyakit cacar bisa dieradikasi atau dihilangkan di seluruh dunia pada 1974 sehingga pelaksanaan imunisasi campak dihentikan pada 1980.
Begitu pula dengan polio, sejak imunisasi polio dicanangkan pertama kali pada 1972, Indonesia akhirnya mencapai bebas polio pada 2014. Saat ini, dunia (termasuk Indonesia) sedang dalam proses menuju eradikasi polio yang ditargetkan pada 2023.
6.Risiko Jika Tidak Mendapatkan Vaksinasi
Vaksinasi bertujuan untuk memberikan kekebalan spesifik terhadap suatu penyakit tertentu, sehingga apabila suatu saat terkena penyakit tersebut, tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan.
Jadi, tentunya jika seseorang tidak menjalani vaksinasi, ia tidak akan memiliki kekebalan spesifik terhadap penyakit yang dapat dicegah dengan pemberian vaksinasi tersebut. Jika cakupan vaksinasi tinggi dan merata di suatu daerah, maka terbentuk kekebalan kelompok (herd immunity).
Baca juga: Kacamata Bisa Cegah Virus Corona, Mitos Atau Fakta?
Kekebalan kelompok ini yang akan menyebabkan proteksi silang. Misalnya, seorang anak bisa tetap sehat meski tidak diimunisasi karena anak-anak lainnya di lingkungan tempat tinggalnya sudah mendapatkan imunisasi secara lengkap. Sehingga, anak yang tidak diimunisasi ini mendapatkan manfaat perlindungan melalui kekebalan kelompok.
Anak yang tidak diimunisasi tersebut dilindungi oleh orang-orang disekitarnya yang telah kebal terhadap penyakit tertentu, sehingga risiko tertular penyakit dari orang di sekitarnya menjadi kecil.
Namun, jika suatu saat anak tersebut keluar dari wilayah dengan kekebalan kelompok tadi, anak tersebut memiliki risiko untuk tertular penyakit, karena pada dasarnya ia belum memiliki kekebalan spesifik yang didapat dari imunisasi.
Jadi, dalam hal COVID-19, penting untuk menjalani vaksinasi, jika tiba waktunya nanti. Dengan mendapatkan vaksinasi, kamu dan orang-orang di sekitar bisa ikut terlindungi dari COVID-19. Mari bekerja sama dengan Pemerintah untuk menekan penyebaran COVID-19, dengan menjalani vaksinasi.
Jangan mudah termakan hoaks atau informasi yang tidak bisa dibuktikan kebenarannya, terkait vaksin COVID-19. Kalau ada yang belum jelas atau ingin ditanyakan, kamu bisa gunakan aplikasi Halodoc untuk bertanya pada dokter yang tentunya terpercaya.
Referensi:
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Diakses pada 2021. Frequently Asked Question - Seputar Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan