Sebelum Menggunakan Henna Tangan, Perhatikan Hal Ini
Halodoc, Jakarta - Henna tangan menjadi salah satu tradisi yang dilakukan mempelai wanita di hari pernikahan. Berbeda dengan tato permanen yang menggunakan tinta dan jarum khusus, henna bersifat temporer dan tidak perlu menggunakan jarum.
Henna terbuat dari dedaunan yang dikeringkan dan digerus hingga menjadi bubuk kering. Saat akan digunakan, henna akan diencerkan dengan sedikit air hingga membentuk tekstur seperti pasta. Kemudian, pasta tersebut digunakan untuk melukis berbagai motif menarik di kulit.
Baca juga: Ketahui Bahaya Infeksi Kulit karena Penggunaan Tato
Adakah Risiko Kesehatan di Balik Henna Tangan?
Meski tampak seperti tato, henna tangan bukanlah tato, karena dapat memudar dengan sendirinya dalam 2-4 minggu. Hingga saat ini, keamanan penggunaan henna tangan sebagai tato temporer masih simpang siur.
Baik US Food and Drug Administration (FDA) di Amerika Serikat, maupun Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di Indonesia sebenarnya tidak mengatur ketat soal peredaran henna karena tergolong sebagai kosmetik, bukan obat-obatan medis.
Meski begitu, henna sebenarnya hanya boleh digunakan sebagai pewarna rambut atau kuku, bukan untuk dioles langsung ke kulit. Hal ini karena henna tangan berisiko menimbulkan reaksi alergi pada kulit. FDA melaporkan beberapa orang mengalami reaksi alergi kulit serius setelah menggunakan henna tangan.
Mereka mengeluhkan luka lecet, ruam merah, jaringan parut, hingga warna kulit yang memudar. FDA menduga hal ini terjadi karena kebanyakan produk henna mungkin ditambah dengan bahan kimia lain saat proses produksi agar warna yang dihasilkan lebih intens dan tahan lama.
Adapun zat kimia yang seringkali ditambahkan ke dalam produk henna adalah pewarna coal-tar yang mengandung p-phenylenediamine (PPD). Zat tersebut lah dapat menyebabkan reaksi kulit berbahaya pada beberapa orang.
Baca juga: Cara Memilih Skincare yang Sesuai dengan Jenis Kulit
Tips Aman sebelum Menggunakan Henna Tangan
Jika kamu ingin menggunakan henna tangan, cobalah lakukan tes sederhana terlebih dahulu, untuk mengetahui apakah kamu memiliki alergi terhadap produk henna tersebut atau tidak. Caranya, oleskan sedikit produk atau pasta henna di kulit yang tertutup, seperti lengan bagian dalam.
Lalu, tunggu hingga kering atau selama 2-3 jam. Jika tidak ada reaksi aneh yang muncul pada kulit, seperti gatal atau kemerahan, kamu bisa lanjut menggunakan henna tangan.
Namun, bila muncul reaksi tak biasa setelah 2-3 jam uji coba, artinya kamu tidak cocok menggunakan henna tangan. Segera hentikan penggunaan dan bilas hingga bersih dengan air mengalir dan sabun. Jika reaksi alergi tak kunjung mereda, gunakan aplikasi Halodoc untuk membicarakannya dengan dokter.
Meski tidak ada reaksi alergi yang dialami, agar lebih aman, sebaiknya pilihlah produk henna tangan yang alami dan berkualitas. Jangan mudah tergiur dengan harga produk henna tangan yang terlampau murah dari harga normalnya, tetapi kualitasnya tidak terjamin.
Baca juga: Ini Tips Perawatan Kecantikan untuk Pemilik Kulit Cerah
Pengidap Defisiensi G6PD Tidak Boleh Pakai Henna Tangan
Henna tangan bisa berbahaya jika digunakan oleh pengidap defisiensi G6PD. Pada beberapa orang dengan defisiensi G6PD, henna tangan dapat memicu kerusakan pada sel darah merah. Hal ini juga dapat menyebabkan komplikasi yang ringan hingga serius.
Defisiensi G6PD adalah kondisi ketika tubuh tidak memiliki cukup enzim glucose-6-phosphate dehydrogenase. Enzim tersebut bertugas untuk membantu fungsi sel darah merah dan mengatur berbagai reaksi biokimia dalam tubuh.
Jika kadar enzim tersebut kurang, sel darah merah berisiko mengalami kerusakan, atau yang dikenal sebagai hemolisis. Kondisi ini dapat berkembang menjadi anemia hemolitik, yang terjadi ketika penghancuran sel-sel darah merah jauh lebih cepat daripada proses pembentukannya.
Akibatnya, anemia hemolitik dapat menyebabkan pasokan oksigen yang dialirkan ke berbagai organ dan jaringan tubuh berkurang. Jika kondisi ini terjadi, pengidapnya akan mengalami kelelahan, sesak napas, serta menguningnya mata dan kulit.
Perlu diketahui bahwa defisiensi G6PD termasuk kondisi genetik yang diturunkan dari satu atau kedua orangtua. Kondisi ini umumnya terjadi pada pria, karena faktor kromosom yang berbeda dengan wanita. Pengidap kondisi ini seringkali tidak menyadari kondisinya karena tidak ada gejala apapun pada awalnya.
Itulah sedikit penjelasan mengenai henna tangan dan hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum menggunakannya. Meski cantik dan indah, menggunakan henna tangan juga perlu hati-hati. Pastikan kamu tidak memiliki alergi atau defisiensi G6PD, sebelum menggunakannya.
Referensi:
WebMD. Diakses pada 2021. Henna - Overview.
Very Well Family. Diakses pada 2021. Henna Tattoos and Teen Safety.
US Food and Drug Administration. Diakses pada 2021. Temporary Tattoos, Henna/Mehndi, and "Black Henna": Fact Sheet.
Healthline. Diakses pada 2021. G6PD Deficiency.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan