Sebaiknya Bayi Tidur Menggunakan Bantal atau Tidak?
“Ternyata menggunakan bantal untuk bayi yang masih berusia di bawah satu tahun memicu banyak risiko yang terbilang cukup berbahaya. Bayi baru lahir tidak membutuhkan bantal sebagai alas kepala untuk tidur. Karena penggunaan bantal sangat berisiko menutup area mulut dan hidung bayi ketika tidur sehingga ia mengalami kesulitan bernapas.”
Halodoc, Jakarta - Tidak sedikit orangtua yang menggunakan bantal bayi sebagai alas kepala sang buah hati yang baru lahir. Namun, sebenarnya ibu tidak perlu tergesa-gesa memberikan bantal pada Si Kecil, apalagi jika alasannya adalah agar kepalanya tidak peyang atau berbentuk bulat sempurna.
Bukan tanpa alasan, ternyata menggunakan bantal untuk bayi yang masih berusia di bawah satu tahun memicu banyak risiko yang terbilang cukup berbahaya. Sayangnya, masih banyak orangtua yang belum menyadari hal ini.
Kaitan Bantal Bayi dengan Sindrom Kematian Mendadak
Sebenarnya, bayi baru lahir tidak membutuhkan bantal sebagai alas kepala untuk tidur. Penggunaan bantal untuk bayi baru lahir atau masih berusia di bawah usia satu tahun ternyata berisiko besar pada kondisi kematian mendadak atau SIDS.
Hal ini disebabkan karena penggunaan bantal sangat berisiko menutup area mulut dan hidung bayi ketika tidur sehingga ia mengalami kesulitan bernapas. Tidak hanya dikaitkan dengan risiko tinggi terjadinya SIDS, masih banyak risiko lain menggunakan bantal bayi yang sama berbahayanya, yaitu:
- Bantal dapat mengakibatkan posisi kepala bayi terkunci dalam waktu lama. Bayi yang baru dilahirkan masih belum mampu mengubah posisi kepalanya ketika tidur. Penggunaan bantal bayi akan menyebabkan area kepala yang tertutup dengan bantal menjadi kepanasan.
- Isi bantal mengakibatkan bayi mengalami tersedak. Isi bantal yang keluar meski sedikit, tetapi tetap saja bisa masuk ke dalam mulut atau hidung Si Kecil dan membuatnya tersedak.
- Bayi berisiko tersedak muntahannya sendiri. Jika ibu menggunakan bantal bayi dengan bentuk yang menyerupai huruf U, bayi akan mengalami kesulitan untuk memutar kepalanya ke satu sisi saat gumoh atau muntah. Kondisi ini sangat berisiko membuat bayi tersedak karena muntahnya sendiri.
Jangan Terburu-Buru Memberikan Bantal untuk Bayi
Jadi, untuk mengurangi risiko terjadinya SIDS pada sang buah hati, ibu sebaiknya tidak memberikan bantal bayi ketika ia tidur. Tubuh bayi yang masih sangat lemah membuatnya tak bisa banyak bergerak, sehingga ia pun tak mampu menolong diri sendiri ketika mukanya tertutupi bantal. Setelah usianya menginjak 1 tahun atau lebih, ibu boleh memberikan bantal sebagai alas kepala Si Kecil saat tidur.
Tidak hanya menghindari penggunaan bantal bayi, ibu juga perlu memperhatikan hal berikut ini ketika menidurkan Si Kecil yang masih bayi:
- Posisikan bayi telentang ketika tidur dan pastikan kasur sebagai alasnya memiliki permukaan yang rata.
- Sebaiknya ibu tidak memberikan selimut atau pakaian yang terlalu tebal pada bayi.
- Gunakan tempat tidur khusus bayi dan hindari menidurkan bayi di satu kasur bersama dengan orangtua.
- Hindari meletakkan berbagai macam benda, seperti boneka, selimut, atau mainan di dalam tempat tidur bayi.
- Jangan menggunakan kasur udara, kasur air, dan sofa sebagai alas tidur bayi.
- Hindari membedong bayi terlalu kencang, meski itu bisa memberikan kehangatan. Tetap berikan ruang agar Si Kecil bisa bergerak dan kulit tubuhnya bisa bernapas.
- Hindari paparan asap rokok pada bayi.
Sebenarnya, bayi yang masih berusia di bawah satu tahun tidak terlalu membutuhkan bantal untuk membuatnya nyaman atau membantu menyempurnakan bentuk kepalanya. Jadi, penggunaan bantal bayi tidak terlalu dibutuhkan. Ibu bisa memastikan hal ini dengan langsung bertanya pada dokter anak di aplikasi Halodoc. Download segera aplikasi Halodoc dan chat dengan dokter kapan saja ibu memiliki masalah kesehatan, baik anak maupun lainnya.