Sebabkan Lesi Kulit Kemerahan, Bisakah Eritema Multiformis Dicegah?
“Eritema multiformis adalah reaksi hipersensitivitas di kulit yang sering kali dipicu oleh infeksi. Eritema multiformis ditandai dengan munculnya ruam kemerahan di kulit. Jaga kesehatan dan kebersihan diri.”
Halodoc, Jakarta - Eritema multiformis atau lesi kulit kemerahan termasuk kondisi yang tergolong ringan dan akan pulih dengan sendirinya dalam beberapa minggu. Namun, eritema multiformis mayor merupakan jenis eritema multiformis yang lebih langka dan berakibat parah, bahkan bisa membahayakan nyawa pengidapnya karena memengaruhi alat kelamin, mata, dan mulut.
Eritema sendiri memiliki dua jenis, yaitu eritema multiformis minor dan eritema multiformis mayor. Reaksi kulit yang ditimbulkan dari keduanya pun berbeda, dari yang ringan dengan ruam yang sedikit, hingga dapat mengancam nyawa. Nah, bagaimana cara mencegah kondisi ini?
Eritema Multiformis, Keadaan yang Dipicu oleh Infeksi
Eritema multiformis merupakan reaksi hipersensitivitas pada kulit yang sering kali dipicu oleh terjadinya infeksi, terutama infeksi virus seperti virus Herpes simplex (HSV). Kondisi ini ditandai dengan munculnya lesi kulit kemerahan, tetapi dapat sembuh tanpa menimbulkan komplikasi kesehatan.
Ini Gejala yang Muncul pada Pengidap Eritema Multiformis
Pada pengidap eritema multiformis, gejala utama yang timbul adalah lesi kemerahan pada kulit. Berbeda dengan eritema multiformis mayor, sebelum munculnya lesi biasanya akan ditandai dengan gejala, seperti nyeri sendi, rasa tidak enak badan, mata terasa pedih, penglihatan kabur, kemaluan terasa perih, nyeri buang air kecil, nyeri pada mulut, serta nyeri tenggorokan.
Setelah gejala tersebut, lesi kulit baru akan muncul dengan jumlah yang banyak. Biasanya, lesi kulit pertama kali akan muncul pada daerah punggung kaki atau punggung tangan. Lesi ini lalu akan menyebar pada kedua tungkai hingga badan. Lesi ini juga dapat juga muncul pada telapak tangan dan kaki, serta mengelompok di daerah siku dan lutut. Lesi juga bisa saja muncul pada wajah, badan, dan leher. Lesi ini akan terasa gatal dan seperti terbakar.
Pertumbuhan lesi umumnya berlangsung selama 72 jam, lesi dapat melepuh atau terbentuk cairan di tengahnya, mengeras, atau bahkan berkerak. Pada kasus eritema multiformis mayor, lapisan mukosa juga akan terkena lesi, terutama pada bibir, bagian dalam pipi, serta lidah. Lesi pada lapisan mukosa bisa saja ditemukan pada langit-langit mulut, serta gusi. Selain itu, lapisan mukosa lain yang bisa terkena eritema multiformis mayor, yaitu saluran pencernaan, anus, kemaluan, serta trakea.
Lesi yang ditemukan pada lapisan mukosa akan ditandai dengan pembengkakan, kemerahan, dan terbentuk blister. Blister pada lapisan mukosa ini akan mudah pecah dan menyebabkan terbentuknya luka (ulkus) yang ditutupi lapisan berwarna keputihan. Kondisi ini akan menyebabkan kesulitan berbicara dan menelan makanan.
Bagaimana Pencegahan Eritema Multiformis?
Belum diketahui apa yang jadi penyebab dari eritema multiformis, serta strategi apa yang dapat digunakan sebagai langkah pencegahan efektif untuk mengatasi terjadinya kondisi ini. Namun, seseorang yang pernah mengalami eritema multiformis akibat dari konsumsi pengobatan tertentu, diharuskan untuk menghindari konsumsi obat tersebut kemudian hari.
Itulah penjelasan mengenai eritema multiformis dan langkah pencegahannya. Jika ada yang ingin didiskusikan seputar penjelasan di atas, silakan tanya dokter lewat aplikasi Halodoc.
Kamu juga bisa mendapatkan informasi lain seputar kesehatan, gaya hidup dan pola hidup sehat lainnya, silakan download Halodoc sekarang juga!
Referensi:
National Health Service UK. Diakses pada 2022. Erythema Multiforme.
MedlinePlus. Diakses pada 2022. Erythema Multiforme.
National Library of Medicine. Diakses pada 2022. Erythema Multiforme.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan