Sayuran Hidroponik, Bercocok Tanam Kekinian di Masa Pandemi
Halodoc, Jakarta – Ada banyak perubahan gaya hidup yang terjadi di masa pandemi seperti sekarang ini. Mulai dari jam kerja, aktivitas fisik, sampai pola hidup secara keseluruhan. Akhir-akhir ini banyak orang menjalani hobi sebagai salah satu bentuk koping untuk menghindari stres. Nah, berkebun adalah salah satunya.
Tidak hanya menanam tanaman hias saja, hobi menanam ini juga dilakukan dalam bentuk menanam sayuran hidroponik. Hidroponik adalah sistem pertanian yang menggunakan air dan nutrisi tambahan. Bahannya mudah didapatkan dan hanya perlu menggunakan lahan terbatas. Pada akhirnya, sayuran hidroponik ini bisa digunakan sendiri.
Baca juga: Tanaman Bisa Bantu Sehatkan Kesehatan Mental, Ini Alasannya
Persiapan Menanam Sayuran Hidroponik
Berkebun hidroponik dapat dilakukan di lahan yang terbatas. Lebih lanjut lagi, hidroponik adalah bentuk berkebun yang tidak menggunakan tanah, melainkan menanam tanaman dalam larutan air dan nutrisi.
Sistem hidroponik dapat menumbuhkan tanaman dan sayuran lebih cepat. Tanaman yang ditanam dengan cara ini biasanya bisa menghasilkan lebih banyak, membutuhkan lebih sedikit ruang, dan menghemat tanah dan air.
Sistem ini merupakan solusi ideal jika kamu adalah penghuni apartemen yang tidak memiliki lahan berkebun luar ruangan. Selama proses penanaman, kamu hanya perlu mengontrol beberapa faktor, seperti pencahayaan, kualitas air, sirkulasi udara, dan lainnya.
Baca juga: 5 Menit untuk Hidup Lebih Sehat
Tanaman termudah untuk memulai adalah sayuran hijau seperti selada, bayam, lobak, kangkung, kemangi, peterseli, ketumbar, mint, tomat, stroberi, dan cabai. Apa saja yang dibutuhkan untuk menanam sayuran hidroponik?
Bak air kecil, pot jaring, rockwool, kain flanel, penutup impraboard plastik, bibit sayuran, air, dan nutrien adalah bahan atau material yang diperlukan. Bahan ini bisa diganti dengan bahan lain seperti kaca pembungkus air mineral bekas, baju bekas atau ember, dan lain-lain.
Seberapa Sehat Tanaman Hidroponik?
Ketika bercocok tanam hidroponik menjadi pilihan, muncul pertanyaan seberapa sehat tanaman yang dikonsumsi melalui cara hidroponik? Ada beberapa tanggapan terkait ini dan salah satu tolok ukurnya adalah ketika metode menanam yang digunakan. Baik dengan cara konvensional maupun hidroponik.
Dengan menyediakan mineral lengkap yang dibutuhkan untuk pertumbuhan, tanaman yang ditanam secara hidroponik terbukti mencapai tingkat pertumbuhan dan produksi yang lebih banyak. Demikian juga halnya ketika menanam dengan cara konvensional. Tanah yang sehat mengandung mikroorganisme bermanfaat yang memungkinkan tanaman mempertahankan kandungan nutrisi optimalnya dalam menghadapi tekanan lingkungan.
Baca juga: Penting, Antioksidan untuk Menangkal Radikal Bebas pada Makanan
Menurut Abundacenc, senyawa antioksidan seperti Vitamin C, tokoferol, dan senyawa polifenol total, secara signifikan lebih tinggi pada stroberi yang ditanam secara hidroponik dibandingkan dengan yang ditanam di tanah. Meski begitu, hal yang sebaliknya berlaku untuk raspberry.
Buah tomat yang ditanam di tanah organik yang sehat mengandung lebih banyak vitamin C daripada buah yang sama yang tumbuh secara hidroponik, sedangkan selada yang ditanam secara hidroponik mengandung lebih banyak vitamin C.
Manfaat Berkebun Hidroponik untuk Kesehatan
Mengonsumsi sayuran yang ditanam sendiri jauh lebih menyehatkan dan memuaskan. Menyehatkan karena kamu sendiri yang menanam, sehingga tahu bahan-bahan apa saja yang ditempatkan pada tanaman. Demikian juga saat kamu melihat proses tumbuh kembang tanaman kemudian mengonsumsinya, pastinya ada kepuasan tersendiri.
Berkebun, baik hidroponik maupun konvensional, menjadi tren kekinian di masa pandemi. Ada beragam manfaat aktivitas ini, sehingga direkomendasikan untuk dilakukan. Beberapa di antaranya adalah:
1. Sirkulasi Udara Lebih Baik
Tanaman membantu meningkatkan sirkulasi udara menjadi lebih baik. Selain membantu menjernihkan udara, keberadaan tanaman juga dapat menambah ketenangan suasana.
2. Tingkatkan Aktivitas Fisik
Aktivitas berkebun mau enggak mau bikin kamu bergerak. Selain itu, berkebun adalah cara menyenangkan dan sederhana untuk berolahraga. Kamu bahkan tidak sadar ketika asyik-asyiknya mengolah tanaman, sebenarnya kamu sedang berolahraga.
3. Meningkatkan Pola Makan Sehat
Mengonsumsi makanan yang diolah sendiri lebih dapat merangsang nafsu makan dan mendorong untuk pola makan sehat. Menurut penelitian dari Universitas Saint Louis, ketika keluarga menanam makanan, mereka menciptakan lingkungan makanan yang positif. Berkebun dan menanam sendiri adalah cara sederhana untuk mendorong anggota keluarga mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan untuk kesehatan fisik dan mental.
4. Meningkatkan Mood
Keberadaan tanaman dapat membantu meningkatkan mood positif. Aktivitas berkebun dapat mengingatkan kamu akan hubungan dengan alam, dan membantu fokus dan hidup lebih tenang serta mengurangi gejala depresi.
Situasi pandemi saat ini kerap bikin stres. Jika kamu merasa sedih dan butuh tempat curhat, hubungi saja psikolog di Halodoc. Kamu bisa menanyakan masalah kesehatan apapun, dokter, psikolog, atau psikiater terbaik di bidangnya akan memberikan solusi terbaik untukmu. Ayo, download aplikasinya sekarang juga lewat Google Play atau App Store!