Salak untuk Atasi Diare, Mitos atau Fakta?

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   20 Januari 2021
Salak untuk Atasi Diare, Mitos atau Fakta?Salak untuk Atasi Diare, Mitos atau Fakta?

Halodoc, Jakarta - Buah salak menjadi salah satu buah yang cukup terkenal di Indonesia. Buahnya yang memiliki kulit bersisik dan berwarna cokelat, membuat buah ini juga dikenal sebagai snake fruit di beberapa negara. Bukan hanya rasanya yang lezat dan manis, buah salak dikenal sebagai salah satu buah yang dapat mengatasi diare.

Baca juga: Berbagai Jenis Buah yang Baik Dikonsumsi saat Diare

Benarkah begitu? Buah salak memiliki berbagai kandungan nutrisi yang baik bagi kesehatan tubuh. Salah satunya adalah kandungan tanin yang dapat digunakan sebagai anti diare. Namun, tidak hanya mengonsumsi salak, banyak cara alami lainnya yang bisa kamu gunakan untuk mengatasi diare dengan tepat. Yuk, simak ulasannya, di sini!

Inilah Alasan Salak Mampu Atasi Diare

Buah salak atau yang dikenal juga sebagai snake fruit merupakan salah satu jenis buah yang banyak ditemukan di Indonesia maupun Asia Tenggara. Bukan hanya rasanya yang lezat, buah salak juga memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, loh. 

Buah salak menjadi salah satu buah yang dapat membantu kamu menurunkan berat badan. Hal ini disebabkan kandungan serat dalam salak membuat kamu akan merasakan kenyang lebih lama. Selain itu, buah salak juga mengandung vitamin C, A, dan B. Salak juga memiliki kandungan potasium dan beta karotene.

Tidak hanya itu, buah salak dinilai menjadi salah satu buah yang dapat mengatasi diare secara efektif. Hal ini bukanlah sebuah mitos. Dalam buah salak terkandung tanin, yang merupakan salah satu kandungan anti diare. Dengan begitu, mengonsumsi salak saat diare dapat membantu kamu untuk mengatasi diare.

Namun, sebaiknya pastikan jangan berlebihan dalam mengonsumsi salak. Terlalu banyak mengonsumsi salak, justru dapat meningkatkan risiko konstipasi atau sembelit. 

Segera gunakan Halodoc dan bertanya langsung pada dokter mengenai gangguan kesehatan yang kamu alami seputar pencernaan. Penanganan yang tepat membuat kondisi kesehatan menjadi lebih baik.

Baca juga: 4 Buah yang Cocok Dikonsumsi saat Tekanan Darah Rendah

Perawatan Tepat untuk Mengatasi Diare

Diare merupakan salah satu kondisi di mana seseorang mengalami peningkatan frekuensi buang air besar. Feses yang dikeluarkan umumnya pun memiliki tekstur lebih cair. Tidak hanya itu, ada beberapa gejala lain terkait kondisi diare. Mulai dari mual, nyeri perut, kembung, demam, hingga munculnya lendir atau darah pada feses.

Salak memang menjadi salah satu buah yang memiliki kandungan untuk mengatasi diare. Namun, sebaiknya lakukan beberapa perawatan lain untuk membantu mengatasi diare yang kamu alami.

Berikut ini beberapa perawatan yang bisa kamu lakukan:

  1. Penuhi kebutuhan air putih selama kamu diare. Hal ini dilakukan untuk menghindari kondisi dehidrasi. Hindari mengonsumsi minuman yang mengandung alkohol dan kafein.
  2. Konsumsi makanan dengan tekstur lunak dan rendah serat.
  3. Hindari mengonsumsi makanan dengan rasa yang kuat. Untuk sementara, hindari makanan yang memiliki rasa asam dan juga pedas.
  4. Tidak ada salahnya untuk mencoba mengonsumsi makanan yang mengandung probiotik guna membantu mengembalikan kesehatan pencernaan.

Itulah beberapa perawatan lain yang bisa digunakan saat mengalami diare. Selain perawatan, kamu juga bisa gunakan obat-obatan yang disarankan oleh dokter untuk mengatasi diare yang kamu alami. 

Baca juga: 5 Buah-Buahan yang Baik untuk Daya Tahan Tubuh

Diare juga penyakit yang dapat dicegah. Lakukan pencegahan dengan rajin mencuci tangan serta memastikan makanan dan minuman yang dikonsumsi dalam keadaan matang dan bersih.

Jangan ragu untuk gunakan Halodoc agar keluhan kesehatan yang kamu alami dapat diatasi dengan baik. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga melalui App Store atau Google Play!

Referensi:
Health Medicine. Diakses pada 2021. Salak Fruit for Diet and Diarrhea Remedy.
Beyond The Knife. Diakses pada 2021. Exotic Food Finds: Snake Fruit (Salak).
Mayo Clinic. Diakses pada 2021. Diarrhea.