Salah Saraf, Mata Malas Bisa Muncul Tiba-Tiba?
Halodoc, Jakarta - Anak-anak termasuk rentan untuk mengalami banyak gangguan yang membuat tidak nyaman hingga berbahaya. Gangguan tersebut juga dapat menyerang anak ibu. Salah satu penyakit mata yang berisiko menyerang anak-anak adalah mata malas.
Mata malas atau amblyopia adalah ketika penglihatan menjadi buruk dan terjadi hanya pada satu mata. Penyakit mata malas umumnya disebabkan oleh kesalahan saraf yang membuat otak tidak sinkron dengan mata. Tapi, apakah gangguan ini dapat terjadi secara tiba-tiba?
Baca juga: 3 Komplikasi yang Bisa Terjadi karena Mata Malas
Dapatkah Mata Malas Terjadi Secara Tiba-Tiba?
Mata malas terjadi ketika salah satu penglihatan menjadi sulit untuk melihat. Hal ini terjadi ketika terdapat gangguan pada kerja sama otak dan mata, sehingga otak tidak mengenali penglihatan dari salah satu mata. Pada akhirnya, kamu tergantung pada mata yang tidak mengalami gangguan dan mata lainnya semakin lemah.
Gangguan ini terjadi pada masa anak-anak dan menjadi penyebab paling umum yang membuat penglihatan menghilang. Mata malas dapat menyerang 3 dari 100 anak. Walau terlihat dapat menyebabkan gangguan yang parah, penyakit ini diatasi dengan perawatan dini untuk mencegah kelainan jangka panjang.
Lalu, apakah gangguan amblyopia dapat terjadi secara tiba-tiba? Jawabannya bisa. Otak menggunakan sinyal saraf dari kedua mata untuk melihat. Jika salah satu kondisi mata menjadi lebih buruk, otak langsung mencoba untuk mengatasinya. Sinyal dari mata yang lebih lemah akan redup dan mengandalkan mata yang lain.
Selain itu, kamu juga dapat bertanya perihal gangguan ini pada dokter ahli di Halodoc. Kamu juga dapat melakukan pemeriksaan fisik dengan pemesanan online melalui aplikasi Halodoc. Caranya, kamu hanya perlu download aplikasi tersebut di smartphone kamu!
Berikut ini beberapa kondisi mata yang menyebabkan kamu mengalami mata malas, yaitu:
-
Kesalahan Bias
Salah satu penyebab seseorang mengalami mata malas adalah terjadinya kesalahan bias. Gangguan yang terjadi termasuk rabun jauh, rabun dekat, dan astigmatisme. Kelainan ini bisa diatasi dengan kacamata atau lensa kontak. Tetapi jika anak ibu tidak diberikan perawatan, maka otak akan lebih mengandalkan penglihatan yang lebih kuat.
Baca juga: Benarkah Juling Bisa Sebabkan Mata Malas?
-
Strabismus
Penyebab kelainan mata malas lainnya adalah strabismus. Seorang anak dengan gangguan ini mengalami kondisi matanya yang tidak sejajar. Padahal umumnya mata bergerak bersama sebagai pasangan. Hal ini menyebabkan mata kamu dengan yang lainnya tidak sinkron sehingga sulit untuk fokus.
-
Katarak
Penyakit katarak juga dapat menyebabkan kamu mengalami mata malas. Hal ini menyebabkan lensa mata menjadi keruh, sehingga sesuatu yang dilihat terlihat buram. Sebagian besar katarak yang terjadi menyerang orang yang berusia tua. Walau begitu, bayi dan anak-anak juga mempunyai risiko terserang katarak.
Cara Mendiagnosis Mata Malas
Penting untuk mendiagnosis penyakit mata malas dan lebih baik jika dideteksi sebelum usia 6 tahun. Walau begitu, tidak semua anak menyadari masalah tersebut, maka dari itu, pencegahan dini menjadi rumit. Di kebanyakan negara maju, anak-anak akan mendapatkan pemeriksaan mata yang pertama kali di antara usia 3 hingga 5 tahun, atau sebelum anak tersebut mulai bersekolah. Jika anak ibu telah terdiagnosis terhadap penyakit ini, maka selanjutnya akan ditentukan pengobatan yang efektif.
Baca juga: Cara Mengetahui Jika Anak Mengalami Mata Malas
Berikut ini cara untuk mendiagnosis kelainan mata malas yang terjadi, yaitu awalnya dokter akan mata mencurigai apabila anak ibu mengidap mata malas. Setelahnya, dilakukan pemeriksaan lebih lanjut sebelum diagnosis akhir membuahkan hasil. Pengujian mata terpisah juga untuk menentukan gangguan penglihatan dekat atau jauh. Hal tersebut juga untuk meneliti apakah terjadi pembelokkan mata.
Referensi:
Medical News Today.Diakses pada 2019.Everything you need to know about lazy eye
NIH.Diakses pada 2019.Amblyopia (Lazy Eye)
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan