Salah Minum Obat, Belasan Bayi Terkena Sindrom Serigala

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   05 Maret 2020
Salah Minum Obat, Belasan Bayi Terkena Sindrom SerigalaSalah Minum Obat, Belasan Bayi Terkena Sindrom Serigala

Halodoc, Jakarta – Baru-baru ini beredar pemberitaan ada belasan bayi di Spanyol yang mengalami sindrom manusia serigala alias werewolf syndrome. Melansir The Sun, hal ini terjadi akibat kesalahan pemberian obat. Awalnya, bayi-bayi tersebut akan diberikan obat untuk mengatasi masalah lambung. Namun, obat yang diberikan ternyata tertukar labelnya dan bukan jenis obat untuk penyakit lambung. 

Setelahnya, bayi-bayi tersebut mulai mengalami pertumbuhan bulu atau rambut secara tidak normal. Dalam dunia medis, kondisi seperti ini disebut dengan hypertrichosis. Kondisi ini tergolong langka, tetapi bisa menyebabkan pengidapnya mengalami pertumbuhan rambut yang sangat lebat. Rambut-rambut yang tumbuh, bahkan bisa sampai menutupi seluruh tubuh, termasuk wajah. 

Baca juga: Sindrom Marfan Tingkatkan Risiko Anak Terkena Kifosis

Mengenal Sindrom Manusia Serigala 

Ada gangguan kesehatan yang bisa menyebabkan pengidapnya mengalami pertumbuhan rambut secara berlebih. Rambut yang tumbuh bisa sangat lebat dan menutupi hampir seluruh tubuh hingga wajah yang mengakibatkan orang tersebut terlihat seperti serigala. Hal itu yang menyebabkan penyakit hypertrichosis dikenal dengan istilah sindrom manusia serigala atau werewolf syndrome

Kondisi ini bisa menyerang siapa saja, baik sejak lahir maupun baru muncul saat dewasa. Berbeda dengan hirsutisme yang menyebabkan pertumbuhan rambut berlebih pada wanita, sindrom manusia serigala bisa menyerang wanita maupun pria. Secara umum, masih belum diketahui secara pasti apa yang menjadi penyebab kelainan ini bisa terjadi.

Ada sejumlah ahli yang percaya bahwa hypertrichosis mungkin saja terjadi akibat adanya mutasi genetik yang merangsang pertumbuhan rambut menjadi berlebihan. Selain itu, ada berbagai faktor yang disebut bisa meningkatkan risiko penyakit ini menyerang, di antaranya kekurangan gizi, mengalami gangguan makan, hingga peningkatan pasokan darah pada kulit.

Sindrom serigala juga bisa terjadi karena penyakit tertentu, seperti kanker, HIV/AIDS, akromegali, dermatomiositis, dan lichen simplex (neurodermatitis). Penggunaan obat-obatan tertentu juga bisa meningkatkan risiko seseorang mengalami penyakit ini. Gejala khas dari hypertrichosis adalah pertumbuhan rambut secara berlebih, bisa di seluruh tubuh atau beberapa daerah saja. 

Baca juga: Bergerak-Gerak Secara Spontan, Kenali Tanda Sindrom Tourette

Ada tiga jenis rambut yang sering muncul sebagai tanda penyakit ini, yaitu: 

  • Lanugo 

Sindrom manusia serigala bisa memicu tumbuhnya rambut yang sangat halus dan berwarna terang yag disebut dengan istilah lanugo. Umumnya, jenis rambut ini ditemukan pada bayi baru lahir, tetapi akan hilang dengan sendirinya setelah beberapa minggu. 

  • Vellus 

Jenis rambut yang juga bisa muncul akibat penyakit ini adalah vellus. Rambut ini tipis tapi memiliki warna yang lebih gelap dan berukuran lebih pendek. Rambut vellus bisa tumbuh hampir di seluruh bagian tubuh, kecuali telapak kaki, belakang telinga, bibir, telapak tangan, atau di bekas luka. 

  • Terminal 

Berbeda dengan dua jenis rambut lainnya, terminal merupakan rambut yang panjang dan lebat. Selain itu, jenis rambut ini biasanya akan berwarna lebih gelap. Contoh rambut terminal yang ada di tubuh adalah rambut kepala. 

Sebenarnya, sindrom serigala bukanlah kondisi yang berbahaya. Namun, pertumbuhan rambut yang tidak terkontrol bisa menyebabkan seseorang merasa tidak nyaman dan kurang percaya diri. Waspadai hypertrichosis yang baru terjadi saat dewasa, sebab tumbuh rambut secara tidak normal bisa menjadi tanda ada penyakit tertentu.

Baca juga: Kelainan Kromosom Bisa Sebabkan Wanita Kena Sindrom Turner

Cari tahu lebih lanjut seputar sindrom serigala atau penyakit lainnya dengan bertanya pada dokter di aplikasi Halodoc. Kamu bisa dengan mudah menghubungi dokter melalui Video/Voice  Call dan Chat. Dapatkan informasi seputar kesehatan dan tips hidup sehat dari dokter terpercaya. Yuk, download Halodoc sekarang di App Store dan Google Play! 

Referensi:
The Sun. Diakses pada 2020. More kids diagnosed with ‘werewolf syndrome’ – after being given mislabelled medicine, health bosses reveal.
Healthline. Diakses pada 2020. Hypertrichosis (Werewolf Syndrome).
Very Well Health. Diakses pada 2020. An Overview of Hypertrichosis.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan