Sakit saat Berhubungan Intim, Kenali 6 Gejala Dispareunia
Halodoc, Jakarta - Hubungan intim mempunyai banyak manfaat bagi tubuh, seperti membantu untuk menjaga sistem kekebalan tubuh dan membakar kalori. Namun, jika kamu merasa nyeri pada organ intim saat berhubungan intim, pastinya akan sangat tidak menyenangkan. Kamu juga perlu waspada, karena rasa sakit tersebut bisa saja pertanda dispareunia.
Dispareunia dapat terjadi pada pria atau pun wanita, meskipun nyatanya wanita lebih umum mengidap kondisi ini. Hal yang dapat memicu dispareunia adalah faktor medis atau psikologis. Kondisi ini dapat menetap hingga berulang, dan terjadi saat, sebelum, selama, atau setelah melakukan hubungan intim. Kondisi ini dapat menyebabkan pengidapnya merasakan rasa nyeri dan tekanan pada organ intimnya.
Gejala Dispareunia
Gejala dispareunia yang timbul akan berbeda-beda pada setiap pengidapnya. Pada wanita, gejala ini mungkin akan terasa di luar permukaan daerah organ intim, hingga area yang lebih dalam, yaitu panggul. Tanda-tanda atau gejala yang dirasakan oleh seseorang yang mengidap dispareunia adalah:
-
Merasakan nyeri hanya saat penetrasi.
-
Merasakan sakit seperti rasa panas atau pun nyeri.
-
Merasakan sakit setiap penetrasi dilakukan, bahkan ketika Miss V dimasukkan oleh tampon.
-
Rasa sakit yang terjadi ketika melakukan dorongan saat berhubungan intim.
-
Rasa sakit yang terjadi setelah melakukan hubungan intim, walaupun tidak terasa sakit saat sedang melakukannya.
-
Perasaan sakit seperti denyutan yang dapat berlangsung hingga berjam-jam setelah melakukan hubungan intim.
Cara Diagnosis Dispareunia
Dokter akan melakukan diagnosis terhadap dispareunia dengan cara mewawancarai pengidapnya tentang gejala dan evaluasi lainnya. Pengidapnya akan ditanyai apakah merasakan sakit pada semua jenis posisi hubungan intim, lalu lokasi rasa sakit, pengalaman sebelumnya dalam berhubungan intim, pernahkah melakukan operasi, dan pengalaman dari persalinan yang pernah terjadi.
Pemeriksaan pada area panggul dibutuhkan agar dapat mendeteksi apakah terjadi infeksi atau peradangan, lalu apakah terjadi iritasi kulit atau anatomi tubuh yang terganggu, dan pengecekan pada lokasi rasa sakit. Tekanan ringan yang dilakukan di daerah organ intim dan otot panggul biasanya dapat menjadi indikasi apabila seseorang mengidap dispareunia.
Pemeriksaan di area Miss V juga dapat dilakukan dengan menggunakan spekulum untuk membuka dinding Miss V. Pengidap dispareunia umumnya akan merasakan rasa sakit. Selain itu, pemeriksaan pada panggul dengan ultrasound juga mungkin dilakukan.
Pencegahan Dispareunia
Cara-cara yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya dispareunia adalah dengan membuat kegiatan hubungan intim menjadi lebih nyaman dan menyenangkan. Cara-cara tersebut, adalah:
-
Cegah infeksi saluran kemih, yaitu dengan menyeka organ intim dari depan hingga belakang setelah melakukan buang air kecil dan biasakan untuk berkemih setelah melakukan hubungan intim.
-
Gunakan pelumas untuk mencegah Miss V kering. Lakukanlah pengobatan jika Miss V disebabkan suatu kondisi.
-
Selalu hindari berganti-ganti pasangan untuk mencegah terjadinya penyakit menular seksual.
-
Selalu menggunakan kondom setiap berhubungan intim, bagi pria yang gemar berganti-ganti pasangan.
-
Selalu menjaga kebersihan dengan mengganti pakaian ketika berkeringat agar terhindar dari infeksi jamur.
Itu lah 6 gejala yang dapat terjadi pada seseorang yang mengidap dispareunia. Jika kamu mempunyai pertanyaan perihal dispareunia, dokter dari Halodoc siap membantu. Caranya dengan download aplikasi Halodoc di smartphone kamu!
Baca juga:
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan