Sakit Perut Peritonitis Bisa Berakibat Fatal
Halodoc, Jakarta - Sakit perut bisa disebabkan oleh banyak kondisi, mulai dari naiknya asam lambung, diare, dan sembelit. Jika rasa sakit ini meningkat tajam, bisa jadi sakit perut disebabkan oleh kondisi yang lebih serius, salah satunya adalah peritonitis. Peritonitis adalah peradangan yang terjadi pada peritoneum, membran seperti sutra yang melapisi dinding perut bagian dalam dan menutupi organ-organ di dalam perut.
Peritonitis disebabkan oleh infeksi bakteri atau jamur yang terjadi akibat adanya perforasi di perut atau sebagai komplikasi dari kondisi medis lainnya. Peritonitis adalah kondisi medis darurat yang bisa berakibat fatal apabila tidak segera ditangani.
Baca Juga: Penyebab dan Faktor Terjadinya Peritonitis
Alasan Peritonitis Bisa Berakibat Fatal
Dikutip dari Healthline, peritonitis yang tidak segera diobati dapat membuat infeksi memasuki aliran darah. Pada akhirnya, pengidap peritonitis mengalami syok dan menyebarkan kerusakan pada organ yang lain. Itulah alasan utama peritonitis adalah kondisi serius yang bisa fatal.
Selain itu, peritonitis juga menimbulkan komplikasi spontan dan komplikasi sekunder. Komplikasi peritonitis spontan dapat menyebabkan beberapa kondisi, seperti:
-
Ensefalopati hepatik. Ini terjadi ketika seseorang mengalami kehilangan fungsi otak akibat hati sudah tidak mampu mengeluarkan zat beracun dari dalam darah.
-
Sindrom hepatorenal. Sindrom ini merupakan gagal ginjal progresif.
-
Sepsis. Sepsis adalah reaksi parah akibat aliran darah sudah terkontaminasi oleh bakteri.
Sedangkan, komplikasi peritonitis sekunder meliputi:
-
Abses intra abdomen;
-
Usus gangren atau matinya jaringan usus;
-
Adhesi intraperitoneal, di mana pita jaringan fibrosa menyatu dengan organ perut, sehingga dapat menyebabkan penyumbatan usus;
-
Syok septik, yang ditandai dengan tekanan darah rendah yang ekstrem.
Baca juga: Inilah 7 Arti Sakit Perut Sebelah Kiri yang Perlu Diketahui
Seperti Apa Gejala Peritonitis?
Melansir dari Mayo Clinic, pengidap peritonitis umumnya mengalami gejala-gejala, seperti:
-
Mual dan muntah;
-
Diare;
-
Nafsu makan menurun;
-
Lemas;
-
Perut kembung;
-
Nyeri perut yang semakin terasa bila disentuh atau bergerak;
-
Demam;
-
Sering merasa haus, tapi hanya mengeluarkan urine yang sedikit.
Pada pengidap gagal ginjal yang habis menjalani cuci darah lewat perut dan mengalami peritonitis, maka akan mengeluarkan cairan dari rongga perut yang terlihat keruh dan banyak gumpalan berwarna putih.
Bagaimana Cara Mengobatinya?
Berikut ini pilihan penanganan yang bisa dilakukan untuk mengatasi peritonitis, yaitu:
-
Obat-obatan. Bila peritonitis disebabkan oleh infeksi jamur, pengidap akan diberikan antibiotik suntik atau obat antijamur untuk mencegah infeksi menyebar ke seluruh tubuh. Lamanya waktu pengobatan tergantung tingkat keparahan yang dialami pengidap.
-
Operasi. Tindakan operasi dilakukan untuk membuang jaringan yang terinfeksi atau menutup organ dalam yang robek.
Baca juga: Dapatkah Usus Buntu Ditangani Tanpa Operasi?
Itulah sedikit penjelasan tentang petronitis dan bahayanya. Kalau kamu ingin tahu lebih lanjut tentang sakit perut petronitis, kamu bisa menanyakan langsung ke ahlinya di aplikasi Halodoc. Melalui Video/Voice Call dan Chat, kamu berdiskusi dengan dokter kapan saja dan di mana saja.
Referensi :
Healthline. Diakses pada 2020. Peritonitis.
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Peritonitis.
WebMD. Diakses pada 2020. Peritonitis.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan