Sakit Kepala Muncul saat Orgasme, Apa Penyebabnya?
Halodoc, Jakarta – Saat melakukan hubungan intim, banyak orang yang menginginkan mencapai orgasme. Disebutkan hal tersebut adalah puncak dari kenikmatan saat melakukan kegiatan seksual. Namun, pernahkah kamu mengalami sakit kepala yang parah saat sedikit lagi mencapai akhir dari ejakulasi? Kamu mungkin panik dan bingung tentang gangguan yang terjadi.
Gangguan ini umumnya terjadi pada laki-laki dan terbilang jarang menyerang. Sakit kepala yang terjadi saat orgasme memang tidak bersifat permanen, tetapi rasa sakitnya mungkin tidak tertahan. Kamu mungkin memiliki banyak pertanyaan terkait gangguan ini. Berikut bahasan lengkapnya!
Baca juga: 3 Fakta tentang Sakit Kepala yang Harus Diketahui
Hal yang Menjadi Penyebab Sakit Kepala saat Orgasme
Sakit kepala yang terjadi karena aktivitas seksual adalah jenis gangguan yang langka dan terjadi hanya selama atau setelah melakukan hubungan intim. Gangguan ini dibagi menjadi dua jenis, yaitu sakit kepala orgasmik atau pra-orgasmik. Hal ini terjadi tidak berhubungan dengan kondisi atau kelainan lain yang mungkin menyebabkannya.
Seseorang yang mengalami sakit kepala saat orgasme benar-benar harus diperiksa oleh dokter secara hati-hati untuk mengetahui penyebab yang mendasari. Selain itu, direkomendasikan untuk melakukan pencitraan di otak dan pembuluh darah, serta mengecualikan kondisi lainnya. Beberapa kondisi yang dikecualikan seperti perdarahan subaraknoid, diseksi arteri, dan sindrom vasokonstriksi serebral reversibel.
Sakit kepala yang terjadi saat orgasme ini dapat terjadi pada seseorang dengan usia aktif berapa pun dan lebih berisiko terjadi pada pria. Gangguan ini terbagi menjadi dua jenis, yaitu:
-
Sakit kepala pra-orgasmik: Gangguan ini terjadi saat melakukan aktivitas seksual dan terus meningkat seiring gairah seksual juga terus naik. Seseorang yang mengalami ini akan merasakan nyeri yang tumpul.
-
Sakit kepala orgasmik: Gangguan ini terjadi sesaat sebelum atau saat orgasme. Kamu mungkin akan mengalami sakit kepala tiba-tiba yang parah diikuti oleh nyeri kepala berdenyut.
Baca juga: Orgasme Dapat Sebabkan Epilepsi Kambuh, Apakah Benar?
Lalu, apa yang menjadi penyebab sakit kepala saat orgasme? Nyatanya, sakit kepala saat akan orgasme, atau saat sedang dan setelah mencapai orgasme adalah hal yang cukup sering terjadi. Sejumlah ahli meyakini bahwa rasa nyeri tersebut muncul karena adanya peningkatan produksi hormon adrenalin secara tiba-tiba.
Meningkatnya hormon adrenalin secara tiba-tiba menyebabkan pembuluh darah meningkat secara mendadak karena tubuh menjadi lebih waspada terhadap peningkatan detak jantung. Selain itu, hal ini juga disebabkan otot di kepala dan leher yang mengalami kontraksi.
Akibatnya, sakit kepala akan muncul sebagai efek dari kondisi ini. Hal itulah yang menjadi penyebab sakit kepala saat orgasme. Maka dari itu, setelah berhenti melakukan hubungan seksual, sakit kepala juga akan mereda. Hal tersebut karena otot-otot tersebut telah mengendur.
Jika kamu mempunyai pertanyaan terkait sakit kepala yang terjadi saat orgasme, dokter dari Halodoc mampu menjawabnya. Caranya mudah, kamu cukup download aplikasi Halodoc dismartphone yang digunakan! Mudah bukan?
Baca juga: 7 Hal Ini Terjadi Pada Tubuh Saat Hubungan Intim
Apakah Sakit Kepala saat Orgasme Berbahaya?
Sakit kepala yang terjadi saat orgasme memang dapat mengganggu aktivitas seksual, tetapi umumnya tidak menandakan hal yang berbahaya. Sakit kepala yang terjadi setelah berhubungan badan akan sembuh beberapa lama setelahnya. Walau begitu, pada kasus yang jarang mungkin saja hal ini terjadi hingga tiga hari.
Namun, bukan tidak mungkin hal ini berhubungan dengan penyakit yang berbahaya. Salah satu yang mungkin terjadi adalah pelebaran abnormal pada pembuluh darah di otak atau aneurisma. Kelainan otak lainnya juga dapat menimbulkan rasa sakit di kepala saat menjelang orgasme. Beberapa kelainan tersebut seperti robeknya lapisan pembuluh darah otak, masalah pada arteri serviks, hingga stroke.
Namun, jika sakit kepala hanya terjadi saat orgasme dan menghilang beberapa jam setelahnya, maka tidak ada yang perlu terlalu dikhawatirkan. Walau begitu, lebih baik jika segera melakukan pemeriksaan apabila rasa nyeri tak kunjung hilang dan mulai muncul gejala lainnya seperti mual, muntah, dan nyeri pada leher hingga berhari-hari.
