Sakit Gigi Bikin Susah Hamil, Benarkah?
Halodoc, Jakarta – Ibu dan pasangan sedang merencanakan kehamilan? Jika demikian, ada baiknya sebelum benar-benar hamil, calon ibu hamil harus segera menuntaskan permasalahan yang terjadi pada gigi. Sebab menurut banyak penelitian, ibu hamil akan lebih berisiko terserang sakit gigi saat hamil.
Perubahan hormonal seperti estrogen dan progesteron yang cukup drastis akan terjadi saat hamil, sehingga bukan tidak mungkin rongga mulut ibu hamil akan lebih rentan terhadap peradangan seperti pendarahan dan pembengkakan gusi.
Selain membuat ibu merasa tidak nyaman, infeksi gigi dan jaringan periodontal (jaringan pelindung gigi yaitu gusi dan tulang rahang) yang dialami selama kehamilan akan memberikan dampak kepada janin di dalam kandungan. Hal ini terjadi karena bakteri yang menginfeksi gigi dan gusi dapat terbawa ke aliran darah. Selain itu, sebuah riset yang dilakukan di Australia menunjukan bahwa 42 persen orang yang memiliki masalah periodontal akan lebih lama untuk bisa hamil. (BACA JUGA: Ini Alasan Ibu hamil Perlu Batasi Makanan Manis)
Untuk itu berikut ini terdapat beberapa upaya yang dapat ibu lakukan agar rongga gigimu sehat dan tidak mengganggu kehamilan:
Pemulihan Kesehatan Gigi Sebelum Kehamilan
Periksa secara rutin kondisi gigi secara menyeluruh setidaknya 6 bulan sekali sebelum hamil. Pastikan semua tambalan di gigimu rata, tidak terdapat plak, tidak ada gigi berlubang dan tidak ada karang gigi karena bisa melukai gusi. Hal ini harus segera dilakukan sejak dini agar permasalahannya semakin mudah diatasi dan biaya yang dibutuhkan pun tidak meroket.
Perhatikan Nutrisi
Batasi konsumsi makanan manis dan asam, sebab kedua makanan ini merupakan dalang dari kerusakan gigi. Selain itu, ibu juga memenuhi kebutuhan nutrisi seperti vitamin C, vitamin B12, dan kalsium karena nutrisi tersebutlah yang dibutuhkan agar gigi selalu sehat.
Menjaga Kebersihan Gigi dan Rongga Mulut
Selalu rajin menyikat gigi setiap hari sebanyak dua kali sehari. Lakukan setelah sarapan dan sebelum tidur agar gigi dan rongga mulut selalu bersih. Apabila ibu muntah, segera berkumur menggunakan air hangat dan bersihkan rongga mulut dan gigi dari sisa-sisa makanan yang menempel. Hal ini perlu dilakukan karena zat asam yang berasal dari dalam sistem pencernaan berpotensi menimbulkan kerusakan pada gigi.
Ketahui Waktu dan Jenis Perawatan Gigi yang Aman
Sementara apabila ingin melakukan perawatan gigi saat hamil, lakukanlah pada trimester kedua atau ketiga. Karena saat trimester pertama, janin di dalam rahim sang ibu masih dalam proses pembentukan organ-organ penting sehingga membuatnya semakin rentan.
Hindari juga pemeriksaan gigi dengan rontgen karena radiasinya membahayakan janin. Selain itu, jangan mencabut gigi, sebab bisa berakibat terjadinya komplikasi. Saat memasuki trimester kedua, perawatan sederhana semisal pembersihan karang tetap dapat dilakukan dengan aman.
Meski pada trimester ketiga ibu boleh melakukan perawatan gigi, usahakan hal ini dilakukan apabila keadaan sudah darurat. Proses pemeriksaan yang memaksa ibu berbaring terlalu lama akan membahayakan janin, sehingga perlu dihindari.
Tanggap Atasi Sakit Gigi
Apabila saat hamil ibu merasakan nyeri gigi, cara yang tepat ialah dengan mengonsumsi parasetamol. Tetapi pastikan agar penggunaan obat tersebut adalah rekomendasi dokter.
Cara yang lain yang dapat dijadikan alternatif ialah berkumur dengan air hangat yang dicampur garam. Gunakan larutan ini untuk berkumur 30 menit setelah makan. Ibu dapat melakukannya sehabis makan dan sebelum tidur. Selain membantu menghilangkan rasa nyeri, larutan ini akan membantu ibu membersihkan rongga muut dari sisa makanan yang masih menempel.
Apabila ibu masih memiliki pertanyaan seputar sakit gigi saat hamil, ibu bisa memanfaatkan fitur Contact Doctor di aplikasi Halodoc untuk bicara pada dokter kapansaja dan di mana saja melalui Chat, Voice/ Video Call. Jadi, ayo download aplikasi Halodoc di App Store dan Google Play agar ibu bisa mendapatkan rekomendasi untuk mengatasi keluhan yang ibu rasakan. (BACA JUGA: Masalah Kehamilan yang Sering Terjadi di Awal)