Rutin Periksa Gigi untuk Cegah Abses Gigi
Halodoc, Jakarta - Abses gigi merupakan salah satu keluhan pada gigi dan gusi yang mesti diperhatikan dengan serius. Abses gigi ini akan menimbulkan terbentuknya kantung atau benjolan berisi nanah ada gigi akibat infeksi bakteri. Dalam kebanyakan kasus, abses gigi ini muncul ada ujung akar gigi.
Nanah yang berkumpul pada benjolan ini, lama-kelamaan akan menimbulkan rasa nyeri, bahkan rasa nyeri bisa bertambah lambat laun. Abses gigi ini sendiri dibagi menjadi tiga jenis, yaitu:
-
Abses periodontal. Kondisi ini dimulai dari struktur jaringan tulang penunjang di sekitar gigi.
-
Abses periapikal. Abses gigi yang satu ini terjadi saat nanah berkumpul pada akar gigi.
-
Abses gingival. Terjadi pada jaringan gusi dan tidak berdampak pada gigi atau ligamen gusi.
Baca juga: Ini Penyebab Utama Abses Gigi yang Perlu Diketahui
Lalu, Bagaimana sih Cara Mencegah Abses Gigi?
Menggunakan pasta gigi yang tepat bisa menjadi cara untuk mencegah abses gigi. Misalnya, pasta gigi yang mengandung fluoride. Fluoride ini dinilai mampu mencegah kerusakan gigi, sehingga risiko infeksi dan radang pada gusi dapat berkurang.
Selain itu, rutinlah menyikat gigi dua kali sehari dan bersihkan gigi dengan benang gigi bila diperlukan. Tujuannya jelas untuk mencegah pertumbuhan bakteri akibat sisa-sisa makanan yang terjebak di antara gigi dan gusi.
Pemakaian obat kumur juga bisa kita lakukan. Cairan ini bisa mengurangi plak dan karang gigi, sekaligus mencegah radang gusi. Lalu, bagaimana dengan rutin berkunjung ke dokter gigi?
Nah, rutin memeriksakan diri ke dokter gigi menjadi langkah terakhir untuk mencegah gusi bernanah. Setidaknya lakukanlah pemeriksaan ini tiap enam bulan sekali. Di sini dokter gigi akan memantau kondisi kesehatan gigi dan mulut serta melakukan berbagai tindakan yang dinilai perlu dilakukan. Misalnya, membersihkan gigi dari kotoran dan plak secara lebih maksimal.
Meski waktu yang dianjurkan enam bulan sekali, tapi bila ada keluhan pada gigi dan mulut, sebaiknya kunjungi dokter gigi sesegera mungkin. Terlebih lagi, frekuensi enam bulan sekali tak sama untuk tiap orang.
Baca juga: Gejala Abses Gigi yang Perlu Diwaspadai
Contohnya, seseorang yang memiliki gangguan metabolisme atau penyakit sistemik, lebih berisiko mengalami penyakit gigi dan mulut. Orang dengan kategori ini dianjurkan untuk memeriksa gigi tiap tiga bulan sekali.
Pengobatan Abses Gigi
Nah, berikut beberapa langkah yang biasanya dilakukan dokter gigi untuk mengatasi abses gigi.
-
Antibiotik. Apabila infeksinya sudah menyebar ke gigi lainnya, dokter biasanya akan meresepkan antibiotik untuk menghentikan penyebaran bakteri.
-
Kanal gigi. Dokter juga bisa membuat kanal ke akar gigi. Caranya dengan mengebor ke bagian bawah gigi, lalu mengangkat jaringan lunak yang menjadi pusat infeksi. Kata ahli, cara ini bisa menghilangkan infeksi dan menyelamatkan gigi pengidap abses.
-
Mengeringkan abses. Cara mengatasi abses gigi juga bisa dengan cara mengeringkan area yang terinfeksi. Caranya dengan membuat sayatan kecil pada benjolan abses dan mengeluarkan cairan nanahnya.
-
Mencabut gigi. Jika gigi enggak bisa diselamatkan, maka dokter akan mencabut gigi yang terkena abses dan mengeringkan absesnya.
Ingat, jangan main-main dengan penyakit ini. Andaikan tak ditangani dengan tepat, abses gigi bisa menimbulkan sederet masalah seperti penyebaran infeksi hingga sepsis.
Mau tahu lebih jauh mengenai masalah di atas? Atau memiliki keluhan kesehatan lainnya? Kamu bisa kok bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!