Ruam Sekujur Tubuh, Ini Tanda dan Gejala Demam Scarlet
Halodoc, Jakarta - Dalam istilah medis, demam scarlet disebut dengan scarlatina. Ini merupakan kondisi di mana demam yang terjadi disertai dengan munculnya ruam merah pada kulit. Meski bisa terjadi pada siapa saja, demam scarlet lebih sering terjadi pada anak yang berusia 5-15 tahun. Jika dibiarkan, penyakit ini bisa berdampak negatif pada organ tubuh lain, seperti ginjal dan jantung.
Penyebab demam scarlet karena infeksi bakteri Streptococcus pyogenes, yakni bakteri yang banyak ditemukan di mulut dan saluran hidung. Bakteri ini biasanya ditularkan melalui percikan air liur, yakni melalui bersin atau batuk. Sentuhan pada benda yang terkena percikan air liur pengidap demam scarlet juga bisa menjadi media penularan. Sebab, bakteri yang berada di tangan akan masuk ke dalam tubuh dan menyebabkan gejala.
Bagaimana Tanda dan Gejala Demam Scarlet?
Gejala yang paling umum adalah ruam merah pada kulit yang akan muncul setelah 1 minggu setelah infeksi terjadi. Ini karena setelah masuk ke dalam tubuh, bakteri Streptococcus akan melepaskan racun yang menyebabkan ruam merah pada kulit. Ruam ini terlihat seperti luka bakar akibat sinar matahari dan terasa kasar, serta bisa menyebar ke seluruh area tubuh. Setelah gejala ini mereda, kulit yang terkena ruam akan mengelupas.
Selain ruam, berikut ini gejala demam scarlet yang perlu diwaspadai:
- Demam disertai menggigil.
- Mual dan muntah.
- Sakit kepala.
- Kesulitan menelan.
- Lidah kemerahan disertai bintil-bintil kecil.
- Radang tenggorokan disertai bercak putih atau kekuningan.
- Pembesaran kelenjar getah bening di leher.
- Wajah dan leher memerah.
- Kulit pucat di sekitar bibir.
Bagaimana Cara Membedakan Demam Scarlet dengan Campak?
Munculnya ruam merah pada kulit hampir sama dengan gejala campak. Namun, seiring perjalanan penyakitnya, demam scarlet dan campak bisa dibedakan. Sebab pada campak, ruam merah pada kulit disertai dengan batuk pilek dan radang pada mata (konjungtivitis). Sedangkan pada demam scarlet, ruam merah pada kulit disertai dengan nyeri tenggorokkan. Lokasi munculnya ruam juga cenderung berbeda. Pada campak, ruam akan muncul dari belakang telinga. Sedangkan pada demam scarlet, ruam akan muncul di leher dan lebih jelas terlihat pada lipatan kulit, seperti ketiak, siku dan lutut.
Apakah Ada Cara Mencegah Demam Scarlet?
1. Mencuci Tangan
Mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir sangat dianjurkan, terutama setelah dari toilet, saat menyiapkan makanan dan sebelum makan. Tindakan ini bisa meminimalkan risiko penularan bakteri sehingga mencegah terjadinya demam scarlet. Berikut ini cara mencuci tangan yang baik dan benar:
- Basuh tangan dengan air, tuang sabun ke telapak tangan.
- Gosok kedua telapak tangan hingga berbusa. Pastikan seluruh bagian tangan terkena sabun, termasuk punggung tangan, pergelangan tangan, sela-sela jari dan kuku.
- Bilas tangan hingga bersih, lalu keringkan menggunakan tisu atau handuk bersih.
- Tutup keran menggunakan tisu toilet atau handuk agar kuman tidak menempel pada tangan yang sudah bersih.
2. Mencuci Peralatan Makan
Mencuci peralatan makan dengan air panas dan sabun setelah digunakan. Ini termasuk alat makan seperti sendok, garpu, pisau, dan juga gelas minum. Sebaiknya, bersihkan alat makan tersebut hingga bersih sebelum digunakan.
3. Menutup Hidung dan Mulut Saat Batuk atau Bersin
Menutup mulut dan hidung saat batuk atau bersin dapat mencegah potensi menularkan kuman kepada individu lain yang berada di sekitar. Atau, kamu juga bisa menggunakan masker saat bepergian untuk mencegah penularan penyakit melalui udara.
Itulah tanda dan gejala demam scarlet yang perlu diwaspadai. Kalau kamu punya pertanyaan lain seputar demam scarlet, jangan ragu bertanya kepada dokter Halodoc. Untuk berbicara kepada dokter, kamu bisa menggunakan aplikasi Halodoc, melalui fitur Hubungi Dokter, via Chat atau Video/Voice Call. Yuk, download aplikasi Halodoc di App Store atau Google Play sekarang juga!
Baca juga: