Rentan Tertular, Begini Cara Tenaga Medis Terlindung dari Virus Corona

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   06 Februari 2020
Rentan Tertular, Begini Cara Tenaga Medis Terlindung dari Virus CoronaRentan Tertular, Begini Cara Tenaga Medis Terlindung dari Virus Corona

Halodoc, Jakarta – Hingga saat ini, berita seputar virus corona masih terus hangat untuk diperbincangkan. Semakin banyak pula berita yang berseliweran tentang tenaga medis di Wuhan, Cina, yang meninggal dunia akibat kelelahan bahkan terjangkit virus mematikan ini ketika menangani pengunjung. Tenaga medis memang rentan tertular virus corona. Pasalnya, mereka diharuskan untuk bersinggungan langsung dengan individu yang terkena virus corona. 

Karena risikonya yang sangat tinggi, para tenaga medis perlu menerapkan prosedur dan protokol tertentu untuk mencegah penularan virus. Prosedur dan protokol untuk mencegah infeksi termasuk kontrol lingkungan, kontrol administratif, praktik kerja yang lebih aman dan alat pelindung diri. Melansir dari beberapa sumber, berikut prosedur dan protokol yang harus ditaati petugas medis agar tidak tertular virus corona: 

Baca Juga: Wabah Virus Corona, Ini 2 Jenis Masker yang Perlu Diketahui

  1. Melatih, Mengedukasi, dan Memantau Tenaga Medis

Sebelum mengedukasi pengunjung, tentunya para tenaga medis harus memahami instruksi pencegahan penyakit terlebih dahulu. Setiap tenaga medis harus mendapatkan edukasi dan pelatihan tentang pemakaian Alat Pelindung Diri (APD) sebelum merawat pengidap virus corona. Pastikan mereka memahami cara penanggulangan terhadap pakaian, kulit, dan lingkungan yang terkontaminasi.

Melansir dari Centers for Disease Control and Prevention, tenaga medis yang dicurigai tertular coronavirus harus dibebaskan dari pekerjaan selama 14 hari dan kondisinya harus selalu dipantau. Tenaga medis yang mengalami gejala penyakit pernapasan juga harus segera melapor untuk diperiksa lebih lanjut.

  1. Mematuhi Protokol Pencegahan Penyakit

Selain meminimalisir peluang paparan, tenaga medis wajib mematuhi protokol pencegahan penyakit berikut:

  • Menjaga Kebersihan Tangan

Para tenaga medis harus menjaga kebersihan tangan sebelum dan setelah melakukan kontak dengan pengidap, kontak dengan bahan yang berpotensi menular, sebelum memakai dan setelah melepas alat pelindung pribadi (baju, masker, sarung tangan dan lain-lain). Cuci tangan dengan sabun dan air setidaknya selama 20 detik atau menggunakan pembersih tangan yang mengandung 70 persen alkohol. 

  • Mengenakan Alat Pelindung Diri (APD)

Tenaga medis wajib mengenakan APD sekali pakai yang meliputi, baju pelindung khusus, sarung tangan, masker, dan pelindung mata. Alat pelindung ini hanya bisa sekali pakai, sehingga tenaga medis harus melepas dan membuangnya setelah keluar dari ruang perawatan atau bersinggungan dengan pasien. 

Baca Juga: 10 Fakta Virus Corona yang Wajib Diketahui

  1. Meminimalisir Kemungkinan Paparan

Dikutip dari Centers for Disease Control and Prevention, langkah-langkah harus diterapkan untuk meminimalkan peluang paparan dibagi menjadi tiga bagian, yakni sebelum kedatangan pengunjung, pada saat kedatangan dan selama menangani pengunjung, yaitu:

  • Sebelum Kedatangan

Instruksikan kepada seluruh masyarakat untuk mengenakan masker wajah yang sudah dianjurkan. Masker ini wajib digunakan, terutama untuk seseorang yang mengalami gejala infeksi pernapasan, seperti batuk, pilek, demam.

  • Saat Kedatangan 

Beri tahu pengunjung yang mengalami gejala dan pastikan mereka untuk mematuhi etika batuk, mengenakan masker dan menjaga kebersihan dengan mencuci tangan selama kunjungan. Lebih baik jika instruksi ini dibuat dalam bentuk poster untuk ditempel di pintu masuk dan di tempat-tempat strategis agar pengunjung mengetahui dan menaati instruksi tersebut.

Selain itu, pastikan seseorang yang diduga terjangkit virus duduk sejauh mungkin dari orang lain yang masih sehat. Bila memungkinkan, sediakan area terpisah untuk menempatkan pengunjung selama mereka menunggu giliran pemeriksaan.

  • Selama Penanganan

Lakukan prosedur triase untuk mendeteksi pengunjung yang berisiko megalami infeksi coronavirus selama atau sebelum triase atau pada saat pengunjung check-in. Triase adalah proses seleksi pasien yang diprioritaskan untuk mendapat penanganan terlebih dahulu. Pastikan semua pengunjung ditanya tentang adanya gejala infeksi pernapasan dan riwayat perjalanan ke daerah yang mengalami penularan coronavirus atau kontak dengan seseorang yang mungkin mengidap virus corona.

  1. Mengatur Pergerakan di Dalam Rumah Sakit

Seluruh tenaga pekerja rumah sakit harus bekerja sama untuk memantau, mengelola, dan mengedukasi pengunjung untuk mencegah penularan virus korona. Pastikan pengunjung tidak melakukan kontak dengan yang lainnya, terutama pada orang yang mengalami gejala-gejala mencurigakan sebelum menjalani pemeriksaan.

  1. Pengendalian Infeksi di Lingkungan Sekitar

Untuk mengendalikan infeksi di lingkungan sekitar, lakukan prosedur pembersihan dan desinfeksi secara seksama dan konsisten. Bersihkan barang-barang yang sering disentuh dengan desinfektan sesuai standar. 

Jadi, itulah cara yang harus dilakukan tenaga medis agar terlindung dari coronavirus. Kalau kamu mengalami tanda-tanda infeksi pernapasan, sebaiknya segera kunjungi rumah sakit agar diperiksa lebih lanjut. Sebelum mengunjungi rumah sakit, kamu bisa membuat janji dengan dokter terlebih dahulu melalui aplikasi Halodoc.

Baca Juga: 4 Tips Jaga Imunitas untuk Cegah Penularan Corona

Jangan lupa untuk selalu mengenakan masker dan tidak berdekatan dengan orang lain kalau kamu mengalami gejala infeksi pernapasan. Patuhi pula etika batuk dan jaga kebersihan diri dengan rajin mencuci tangan. 

Referensi :
Centers for Disease Control and Prevention. Diakses pada 2020. Interim Infection Prevention and Control Recommendations for Hospitalized Patients with Middle East Respiratory Syndrome Coronavirus (MERS-CoV).
WHO. Diakses pada 2020. Infection prevention and control during health care when novel coronavirus (nCoV) infection is suspected.