Relawan Bukan Terpapar COVID-19 dari Vaksin Corona
Halodoc, Jakarta – Beredar informasi bahwa seorang relawan vaksin corona di Indonesia diketahui positif COVID-19. Sejumlah narasi menyebut bahwa relawan tersebut terinfeksi virus saat menerima vaksin yang sedang diuji coba. Sejauh ini telah dikonfirmasi bahwa virus corona yang menginfeksi tidak berasal dari vaksin, tapi diduga menyerang saat relawan tersebut tengah melakukan perjalanan ke luar kota.
Lewat pemberitaan di media masa, relawan vaksin yang terinfeksi COVID-19 ini diketahui sempat melakukan perjalanan ke luar kota, yaitu ke Semarang, Jawa Tengah. Saat itu, dia baru mendapat suntikan vaksin kedua. Sebenarnya, orang yang menerima vaksin uji coba diimbau untuk tidak melakukan perjalanan terlebih dahulu. Namun, saat akan menerima vaksin ulang dan melakukan pemeriksaan swab, diketahui bahwa relawan ini positif corona.
Baca juga: Update Vaksin COVID-19: 5 Vaksin Ini Disetujui Terbatas
Jadi Relawan Vaksin Sinovac
Ada yang menyebut bahwa relawan itu mendapatkan virus corona dari virus yang disuntikkan. Namun, hal ini disangkal. Relawan ini disebut telah vaksin Sinovac sebelumnya. Namun, kembali ditegaskan bahwa vaksin yang digunakan saat uji coba adalah vaksin yang terbuat dari virus yang sudah dimatikan. Virus yang sudah mati tidak memiliki kemampuan untuk menginfeksi tubuh. Sebaliknya, virus mati dimasukkan ke dalam tubuh untuk membangun antibodi.
Secara umum, vaksin merupakan zat atau senyawa yang digunakan untuk membentuk kekebalan tubuh. Dengan begitu, tubuh menjadi kebal atau memiliki risiko yang rendah terserang penyakit tertentu. Vaksin terdiri dari banyak jenis dan memiliki kandungan beragam, termasuk vaksin virus corona. Masing-masing vaksin bertugas untuk memberi perlindungan terhadap penyakit yang berbahaya.
Vaksin dibuat dengan memanfaatkan bakteri, racun, atau virus penyebab penyakit tertentu yang sudah dilemahkan atau dimatikan. Dalam hal ini, vaksin COVID-19 dibuat dengan menggunakan virus corona yang sudah mati. Saat vaksin dimasukkan ke tubuh manusia, zat ini akan merangsang sistem kekebalan tubuh, sehingga risiko penularan penyakit tersebut bisa dikurangi.
Baca juga: Efektifkah Vaksin Pneumonia untuk Cegah Corona?
Tubuh akan merespon vaksin dan “belajar mengenali” virus atau bakteri yang menjadi penyebabnya. Sehingga, kalau suatu saat nanti virus yang sebenarnya menyerang, tubuh sudah membentuk antibodi dan bisa dengan cepat melawan virus tersebut. Semua orang perlu mendapatkan vaksin, terutama orang-orang yang rentan terserang penyakit.
Saat ini, produksi dan pengembangan vaksin untuk melawan virus corona masih terus digenjot. Peneliti dan perusahaan vaksin di seluruh dunia berlomba-lomba untuk menghasilkan vaksin yang dapat melindungi manusia dari serangan virus corona yang kini menjadi pandemi. Salah satu vaksin yang unggul dan sudah melewati sejumlah fase pengujian adalah CoronaVac dari Sinovac.
Vaksin ini sudah diuji coba di beberapa negara, termasuk Indonesia. Dari hasil uji coba yang dilakukan, vaksin Sinovac diklaim aman untuk digunakan manusia serta menunjukkan respon perlindungan. Tidak hanya itu, vaksin sinovac juga masuk dalam daftar vaksin corona yang disetujui terbatas atau bisa digunakan untuk kalangan tertentu. Indonesia sendiri dikabarkan sudah memesan sejumlah dosis vaksin ini dan diperkirakan akan siap pada awal tahun 2021.
Baca juga: Vaksin Sinovac Dikabarkan Siap Awal 2021
Cari tahu seputar perkembangan vaksin Corona dengan membaca artikel terkait corona virus di aplikasi Halodoc. Kamu juga bisa menggunakan aplikasi ini untuk menghubungi dokter saat mengalami gejala penyakit. Dokter bisa dihubungi kapan saja dan di mana saja sehingga kamu tidak perlu keluar rumah. Sampaikan keluhan penyakit melalui Video/Voice Call dan Chat. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang di App Store dan Google Play!
Referensi
Kompas.com. Diakses pada 2020. [KLARIFIKASI] Penjelasan soal Relawan Uji Vaksin Positif Covid-19
National Institutes of Health. Diakses pada 2020. Vaccines (Immunization) – Overview.
ABC News. Diakses pada 2020. Chinese company says coronavirus vaccine ready by early 2021.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan