Recurrent Herpes Simplex Labialis, Penyakit Herpes Apa Itu?

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   07 Juni 2021
Recurrent Herpes Simplex Labialis, Penyakit Herpes Apa Itu?Recurrent Herpes Simplex Labialis, Penyakit Herpes Apa Itu?

Halodoc, Jakarta – Recurrent Herpes Simplex Labialis atau dikenal juga dengan herpes oral adalah kondisi di daerah mulut yang disebabkan oleh virus herpes simpleks. Penyakit ini dapat dengan mudah menular dan menyebar. 

Menurut World Health Organization, 2 dari 3 orang dewasa di bawah 50 tahun membawa virus ini. Recurrent Herpes Simplex Labialis menyebabkan lecet dan luka pada bibir, mulut, lidah, dan gusi. Apabila di kemudian hari kembali aktif, virus ini bisa menyebabkan lebih banyak luka.

Baca juga: Jenis-Jenis Obat Herpes Kulit yang Perlu Diketahui

Mengenai Jaringan Mulut

Recurrent Herpes Simplex Labialis adalah penyakit herpes yang disebabkan oleh virus herpes simpleks tipe 1 (HSV-1). Kamu bisa terinfeksi virus ini melalui kontak ciuman dengan orang yang terinfeksi atau bahkan dengan menyentuh benda-benda di mana virus ini mungkin ada. Itu termasuk handuk, pisau cukur, dan barang-barang yang digunakan bersama-sama lainnya.

Virus ini bisa saja tidak aktif tapi bisa menyebabkan wabah berulang. Peristiwa yang memicu kekambuhan herpes oral termasuk:

1. Demam.

2. Haid.

3. Stres tinggi.

4. Kelelahan.

5. Perubahan hormonal.

6. Infeksi saluran pernapasan atas.

7. Suhu ekstrem.

8. Sistem kekebalan yang melemah.

9. Operasi gigi yang baru saja dilakukan. 

Lepuh yang terjadi akibat Recurrent Herpes Simplex Labialis bisa bertahan hingga 3 minggu. Secara umum, episode berulang lebih ringan daripada wabah awal. Gejala episode berulang adalah sebagai berikut:

1. Lecet atau luka di mulut, bibir, lidah, hidung, atau gusi.

2. Rasa sakit yang membakar di sekitar lepuhan.

3. Kesemutan atau gatal di dekat bibir.

4. Pecahnya beberapa lepuh kecil yang tumbuh bersama dan mungkin berwarna merah dan meradang.

5. Kesemutan atau kehangatan pada atau di dekat bibir biasanya merupakan tanda peringatan bahwa herpes mulut berulang akan muncul dalam 1 sampai 2 hari.

Recurrent Herpes Simpleks Labialis bisa berbahaya jika lepuh atau luka terjadi di dekat mata. Wabah dapat menyebabkan jaringan parut pada kornea, yaitu jaringan bening yang menutupi mata yang membantu memfokuskan gambar yang dilihat oleh mata.

Baca juga: Benarkah Sering Bertukar Makeup Bisa Picu Penyakit Herpes?

Komplikasi lain yang bisa terjadi karena jenis herpes ini adalah: 

1. Sering kambuhnya luka dan lecet yang membutuhkan perawatan terus-menerus.

2. Virus menyebar ke bagian lain dari kulit.

3. Infeksi tubuh yang meluas, yang bisa menjadi serius pada orang yang sudah memiliki sistem kekebalan yang lemah, seperti orang dengan HIV.

Penanganan Recurrent Herpes Simplex Labialis

Setelah terinfeksi dengan HSV-1, virus ini akan tetap berada di tubuh, bahkan jika kamu tidak mengalami episode berulang. Gejala episode berulang biasanya hilang dalam 1 sampai 2 minggu tanpa pengobatan apapun. Lepuh biasanya akan berkeropeng dan mengeras sebelum menghilang.

Kamu bisa meringankan gejala dengan mengoleskan es atau kain hangat ke wajah atau mengonsumsi obat pereda nyeri seperti asetaminofen (Tylenol) untuk membantu mengurangi rasa sakit.

Baca juga: Selain Menggunakan Kondom, Ini Cara Mencegah Herpes Genital

Beberapa orang memilih menggunakan krim kulit OTC. Namun, krim ini biasanya hanya mempersingkat kekambuhan herpes oral 1 sampai 2 hari. Dokter akan meresepkan obat antivirus oral untuk melawan virus, obat tersebut adalah:

1. Acyclovir.

2. Famciclovir.

3. Valacyclovir.

Obat-obatan ini bekerja lebih baik jika kamu meminumnya ketika mengalami tanda-tanda pertama sakit mulut, seperti kesemutan di bibir, dan sebelum lepuh muncul. Obat-obatan ini tidak menyembuhkan herpes dan mungkin tidak menghentikan penyebaran virus ke orang lainnya. 

Kalau kamu mengalami gejala herpes dan butuh konsultasi dengan dokter, segera buat janji temu dengan dokter di rumah sakit pilihan melalui aplikasi Halodoc. Tanpa perlu repot antre, kamu hanya perlu datang pada waktu yang telah ditentukan sebelumnya.

Referensi:
Healthline. Diakses pada 2021. Recurrent Herpes Simplex Labialis.
Canadian Dental Association. Diakses pada 2021. How do I Manage a Patient with Recurrent Herpes Simplex?