Razor Burn, Iritasi Kulit Akibat Cara Bercukur yang Keliru
“Razor burn adalah iritasi pada kulit akibat proses pencukuran yang kurang tepat. Kondisi ini ditandai dengan bengkak dan sensasi panas pada area cukur.”
Halodoc, Jakarta – Ada banyak cara yang bisa kamu lakukan untuk menghilangkan rambut halus pada tubuh, salah satunya dengan bercukur. Namun, proses pencukuran yang kurang tepat dapat menyebabkan iritasi kulit. Nah, iritasi akibat proses pencukuran ini bernama razor burn.
Untungnya, kamu bisa terhindari dari kondisi ini dengan melakukan berbagai pencegahan dan teknik pencukuran yang tepat.
Yuk, simak berbagai ulasan mengenai razor burn agar kamu dapat menghindarinya berikut ini!
Apa Itu Razor Burn?
Razor burn adalah iritasi kulit yang terjadi setelah kamu mencukur bagian tubuh tertentu dengan proses pencukuran yang kurang tepat.
Jika permukaan kulit di bagian pencukuran mengalami kemerahan, kondisi ini bisa menjadi tanda awal dari razor burn.
Namun bukan hanya itu, kemerahan biasanya akan disertai dengan keluhan lainnya, seperti:
- Mengalami pembengkakan.
- Sensasi panas pada area pencukuran.
- Terasa gatal.
- Munculnya bintik-bintik merah kecil.
Ini bisa terjadi di mana saja pada bagian yang kamu cukur. Biasanya kondisi ini muncul hanya sementara dan dapat menghilang dalam waktu beberapa jam.
Segera hubungi dokter spesialis kulit tepercaya melalui aplikasi Halodoc jika gejala tidak kunjung membaik dalam beberapa hari.
Penyebab Razor Burn
Kondisi ini bisa terjadi akibat adanya gesekan antara pisau cukur, kulit, dan rambut halus pada permukaan kulit.
Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risikonya, seperti:
- Mencukur tanpa menggunakan pelumas, seperti air, sabun, atau krim cukur.
- Arah cukuran melawan arah rambut.
- Menggunakan pisau cukur yang tidak tajam.
- Menggunakan pisau cukur yang tidak bersih.
- Terlalu sering mencukur salah satu bagian area tubuh.
- Mencukur terlalu cepat.
- Menggunakan produk atau krim cukur yang dapat mengiritasi kulit.
Jika kamu sering menghilangkan rambut tubuh dengan mencukur, pastikan kamu merawat pisau cukur dengan baik. Sebaiknya ganti pisau cukur setiap bulan secara berkala untuk menghindari berbagai hal yang tidak diinginkan, seperti kulit yang terluka.
Selain itu, proses pencukuran yang kurang tepat juga dapat memicu gangguan kesehatan lainnya, seperti razor bumps.
Kondisi ini terjadi ketika terdapat benjolan pada permukaan kulit akibat penggunaan pisau cukur yang salah.
Benjolan dapat terjadi karena rambut yang tumbuh ke dalam sehingga memicu benjolan dan nanah.
Pencegahan dan Perawatan Razor Burn
Kondisi ini dapat menyebabkan rasa tidak nyaman pada pengidapnya, tetapi jangan khawatir kamu bisa melakukan perawatan untuk mengatasinya. Berikut perawatan yang bisa kamu lakukan:
- Gunakan kompres dingin untuk bagian yang mengalami iritasi.
- Oleskan pelembap membuat bagian yang iritasi menjadi lebih baik.
- Oleskan bahan-bahan alami, seperti lidah buaya atau minyak kelapa yang bisa membantu kulit menjadi lebih lembap.
Jangan lupa untuk melakukan berbagai pencegahan yang bisa kamu lakukan sebelum mencukur, yaitu:
- Lakukan pencukuran sesuai dengan arah rambut.
- Jangan menggerakan pisau cukur terlalu cepat. Lakukan secara perlahan.
- Pastikan menggunakan pisau cukur yang bersih dan tajam.
- Gunakan pelembap atau krim cukur sebelum mencukur.
- Jangan mencukur dalam kondisi kulit kering.
- Setelah mencukur, kompres sebentar bagian yang telah dicukur.
- Hindari menggunakan pakaian yang terlalu ketat setelah mencukur.
Itulah berbagai informasi mengenai razor burn. Jangan abaikan keluhan kesehatan yang muncul pada kulit.
Segera lakukan pemeriksaan agar pengobatan bisa lebih mudah dan efektif.