Rangkaian Tes untuk Mendiagnosis Tukak Lambung
Halodoc, Jakarta – Tukak lambung dapat didiagnosis melalui beberapa pemeriksaan. Dengan begitu, bisa diketahui penyebab dan apa saja hal yang perlu dihindari pengidap penyakit ini. Secara umum, tukak lambung adalah luka pada lambung yang bisa menjadi pemicu sakit maag. Bagaimana rangkaian tes yang bisa dilakukan untuk mendiagnosis tukak lambung?
Sebelumnya perlu diketahui, luka pada lambung bisa terbentuk ketika selaput yang melapisi organ ini terkikis. Ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan lapisan lambung terkikis, salah satunya infeksi bakteri H. pylori. Infeksi bakteri yang satu ini merupakan penyebab utama tukak lambung.
Baca juga: Jangan Percaya, Ini Mitos Tentang Tukak Lambung
Mendiagnosis Tukak Lambung
Tukak lambung bisa disebabkan oleh beberapa hal, termasuk infeksi bakteri Helicobacter pylori, efek samping konsumsi obat tertentu, atau karena riwayat penyakit seperti tumor di lambung. Risiko tukak lambung disebut meningkat pada orang yang aktif merokok, tidak mengelola stres dengan baik, mengonsumsi makanan yang terlalu asam atau pedas, serta mengonsumsi alkohol berlebihan.
Penyakit ini akan menimbulkan gejala tertentu. Dari situlah tukak lambung bisa dikenali. Namun untuk memastikannya, perlu dilakukan rangkaian tes untuk mendiagnosis tukak lambung. Segera lakukan pemeriksaan ke dokter jika mengalami gejala sakit maag atau nyeri ulu hati yang berlangsung dalam waktu lama, nyeri yang hilang timbul dalam beberapa hari, serta nyeri yang terasa semakin memburuk.
Waspadai juga gejala tambahan seperti:
- Mual dan muntah.
- Perut kembung.
- Muncul sensasi terbakar di dada.
- Sering bersendawa.
- Penurunan nafsu makan.
- Mudah kenyang, padahal baru makan sedikit.
- Berat badan menurun.
- Kesulitan bernapas.
- Tubuh selalu terasa lemas.
Baca juga: Ini Alasan Tukak Lambung Bisa Menyebabkan Nyeri Dada
Gejala-gejala itu bisa menjadi tanda awal tukak lambung. Nantinya, dokter akan melakukan serangkaian tes untuk mendiagnosis tukak lambung. Tes yang bisa dilakukan adalah:
- Memantau gejala fisik yang muncul, terutama gejala maag dan nyeri ulu hati. Kemudian, dokter akan memeriksa dengan stetoskop untuk mendengarkan suara di dalam perut. Selanjutnya, area perut akan ditekan untuk mendeteksi nyeri di lokasi tertentu.
- Endoskopi. Setelah pemeriksaan fisik, tes selanjutnya yang bisa dilakukan adalah endoskopi. Pada pemeriksaan endoskopi (gastroskopi), dokter akan memasukkan selang kecil melalui kerongkongan. Di ujung selang terdapat kamera kecil yang berguna untuk melihat kondisi di dalam lambung. Jika dirasa perlu, dokter mungkin akan mengambil sampel jaringan lambung untuk diperiksa di laboratorium.
- Pemeriksaan laboratorium. Tes ini dilakukan setelah endoskopi. Setelah dokter menemukan luka di lambung melalui endoskopi, tahap selanjutnya adalah pemeriksaan keberadaan bakteri H. pylori menggunakan urea breath test. Jenis tes ini dilakukan dengan menggunakan embusan udara pernapasan atau pemeriksaan sampel darah dan feses.
- Rontgen, biasanya digunakan untuk membantu mendapatkan gambaran saluran pencernaan yang lebih jelas. Sebelum melakukan pemeriksaan ini, dokter akan meminta untuk meminum cairan terlebih dahulu sehingga hasil foto rontgen terlihat lebih jelas.
Baca juga: Langkah Sederhana untuk Mencegah Tukak Lambung
Mencegah tukak lambung bisa dilakukan dengan penerapan gaya hidup sehat serta mengonsumsi makanan bergizi seimbang. Selain itu, kamu juga bisa menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan dengan rutin mengonsumsi multivitamin tambahan. Biar lebih mudah, beli suplemen atau produk kesehatan lain di aplikasi Halodoc saja. Dengan layanan antar, pesanan obat akan dikirim ke rumah segera. Ayo, download aplikasi Halodoc di App Store dan Google Play!
Referensi:
American College of Gastroenterology. Diakses pada 2021. Peptic Ulcer Disease.
Cleveland Clinic. Diakses pada 2021. Peptic Ulcer Disease.
Mayo Clinic. Diakses pada 2021. Peptic Ulcer.
Mayo Clinic. Diakses pada 2021. Helicobacter pylori (H. pylori) Infection.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan