Rangkaian Pemeriksaan Penunjang untuk Mendiagnosis Cystitis
Halodoc, Jakarta - Apakah kamu kerap merasakan perasaan tidak nyaman setiap buang air kecil? Jika benar adanya, mungkin saja kamu mengalami gangguan cystitis. Seseorang yang mengalami masalah ini dapat disebabkan oleh infeksi yang menyerang kandung kemih. Gangguan ini adalah salah satu jenis dari infeksi saluran kemih yang umum menyerang wanita.
Maka dari itu, cystitis harus mendapatkan penanganan segera karena dapat menyebabkan beberapa komplikasi berbahaya, salah satunya adalah infeksi ginjal. Jika kamu mengalami rasa tidak nyaman saat buang air besar, ada baiknya untuk memeriksakan diri agar masalah yang terjadi tidak bertambah parah. Nah, berikut adalah pembahasan mengenai rangkaian pemeriksaan penunjang untuk mendiagnosis gangguan pada saluran kemih tersebut!
Baca juga: Ini Kebiasaan yang Menyebabkan Cystitis
Pemeriksaan Penunjang untuk Deteksi Cystitis
Cystitis adalah gangguan yang disebabkan oleh peradangan pada kandung kemih yang disebabkan oleh infeksi bakteri disebut juga dengan infeksi saluran kemih (ISK). Gangguan ini dapat menyebabkan rasa sakit dan tidak nyaman. Jika dibiarkan, seseorang yang mengidap masalah ini dapat mengalami masalah kesehatan yang serius terutama jika infeksi tersebut menyebar ke ginjal.
Gangguan ini lebih berisiko terjadi pada wanita karena ukuran saluran utama untuk pembuangan urine ke luar tubuh (uretra) lebih pendek dibandingkan dengan pria. Selain itu, letak uretra pada wanita juga lebih dekat dengan anus yang merupakan sarang bakteri. Maka dari itu, risiko bakteri yang ada di anus untuk berpindah dan masuk ke saluran kemih sangat tinggi.
Maka dari itu, jika kamu mengalami beberapa gejala dari gangguan ini, penting untuk mendapatkan pemeriksaan segera. Dengan begitu, penyebaran infeksi hingga ke ginjal dapat dihindari. Berikut ini beberapa rangkaian pemeriksaan untuk mendiagnosis cystitis:
1. Pemeriksaan Fisik
Langkah awal yang dapat dilakukan untuk diagnosis cystitis adalah dengan melakukan pemeriksaan fisik. Dokter akan menanyakan gejala dan riwayat dari penyakit yang dialami. Setelah itu, pemeriksaan lanjutan juga akan dilakukan, yaitu analisis sampel urine dan melihat keberadaan bakteri di dalamnya. Dengan begitu, seseorang dapat dipastikan benar atau tidaknya mengidap infeksi pada saluran kemih tersebut.
Baca juga: Lebih Banyak Dialami Wanita, Ini Fakta Mengenai Cystitis
2. Sistoskopi
Pada pemeriksaan ini, dokter akan memasukkan cystoscope, yaitu tabung tipis dengan lampu dan kamera yang terpasang, ke dalam uretra agar mencapai kandung kemih. Hal tersebut berguna untuk memastikan saluran kemih jika terdapat tanda-tanda dari cystitis. Dengan alat tersebut juga, dokter akan mengambil sampel kecil dari jaringan untuk dilakukan analisis lab. Meski begitu, tes yang disebut juga dengan biopsi tersebut mungkin tidak diperlukan jika kamu mengalami gejala dari gangguan infeksi saluran kemih tersebut untuk pertama kalinya.
3. Tes Pencitraan
Metode ini terbilang jarang untuk dilakukan, tetapi bila seseorang tidak terbukti mengalami infeksi gejala cystitis, maka tes pencitraan akan dilakukan. Beberapa tes pencitraan, seperti sinar-X atau ultrasound dapat membantu dokter untuk menemukan penyebab potensial dari peradangan kandung kemih lainnya, seperti tumor atau kelainan struktural.
Itulah rangkaian pemeriksaan untuk mendiagnosis cystitis. Dengan melakukan pemeriksaan tersebut, diharapkan kamu dapat mencegah dampak yang parah dari penyakit tersebut. Dengan begitu, seluruh aktivitas yang harus kamu lakukan setiap hari tidak terganggu karena gejala yang timbul akibat infeksi dari saluran kemih.
Baca juga: 6 Tips Simpel untuk Mencegah Cystitis
Selain itu, jika kamu masih memiliki pertanyaan terkait cara yang tepat untuk diagnosis cystitis, dokter dari Halodoc siap membantu untuk menjawabnya. Caranya mudah sekali, cukup dengan download aplikasi Halodoc di smartphone yang digunakan untuk mendapatkan kemudahan akses kesehatan!