Ramai Temuan Mikroplastik dalam Air Minum Kemasan
Halodoc, Jakarta – Penelitian yang dirilis oleh State University of New York dan Orb Media Network menemukan kandungan mikroplastik pada air minum dalam kemasan. Hal ini membuat masyarakat resah, pasalnya salah satu sampel yang diteliti adalah merk air minum yang beredar di Indonesia. Sebenarnya, apa itu mikroplastik?
Pada dasarnya mikroplastik tidak bisa dilihat dengan mata telanjang. Sebab mikroplastik memiliki ukuran yang sangat kecil, yaitu tidak lebih dari 5 milimeter. Bahkan beberapa ahli meyakini bahwa partikel ini berukurang tidak lebih dari 1 milimeter.
Kandungan mikroplastik biasanya akan ditemukan pada produk kecantikan dan pasta gigi. Misalnya dalam produk pembersih wajah dan tubuh, kandungan ini berperan untuk mengangkat sel kulit mati. Sementara pada pasta gigi, mikroplastik ditambahkan untuk membentuk tekstur produk.
Yang Terjadi Jika Mikroplastik Masuk ke Tubuh
Sama seperti zat asing lainnya, banyak yang meyakini bahwa mikroplastik yang masuk ke dalam tubuh bisa mengganggu fungsi organ, bahkan memicu terjadinya masalah kesehatan. Dalam jumlah tertentu, mikroplastik yang tertimbun dan terakumulasi di dalam tubuh manusia bisa saja menghambat dan mengacaukan sistem metabolisme tubuh. Apalagi, plastik merupakan bahan yang sulit terurai.
Kandungan mikroplastik yang masuk ke dalam tubuh akan tertahan di dalam tubuh dan sulit untuk dikeluarkan. Hal itulah yang kemudian berpotensi untuk mengganggu kinerja organ di dalam tubuh manusia. Terganggunya kerja organ tentu bisa memberi dampak tertentu. Misalnya saat mikroplastik masuk dan menyentuh ginjal atau hati, sangat mungkin zat ini akan mengganggu fungsi kerja organ tersebut.
Selain itu, zat kimia yang terakumulasi di dalam tubuh bisa memicu berkembangnya sel kanker. Bahkan pada beberapa dampak lain pun mungkin terjadi seperti keracunan. Namun, belum ada penelitian yang dapat membuktikan secara pasti apa dampak yang akan terjadi jika kandungan ini masuk ke dalam tubuh manusia.
Penelitian Lebih Lanjut
Kabar seputar penemuan ini semakin beredar luas dan meresahkan masyarakat. Namun, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengimbau masyarakat untuk tetap tenang. Melalui situs resmi BPOM, lembaga itu meyakinkan bahwa peredaran produk termasuk air minum kemasan, sudah diatur dan memiliki standar keamanan.
BPOM juga menyebut, saat ini penelitian tentang tingkat toksisitas plastik dan komponennya belum dilakukan oleh lembaga pengkaji risiko untuk keamanan pangan. Selain itu, Codex sebagai badan standar pangan dunia di bawah FAO-WHO pun belum mengatur ketentuan resmi tentang batas mikroplastik pada pangan.
Penelitian lebih lanjut pun dibutuhkan untuk mencari tahu secara pasti zat-zat apa saja yang terkadung di dalam mikroplastik yang ditemukan dalam air minum kemasan. Penelitian juga dibutuhkan untuk memastikan dari mana asal mikroplastik yang ditemukan. Apakah dari potongan plastik besar yang kemudian terdegradasi menjadi potongan kecil, atau dari kelupasan yang berasal dari botol plastik.
Nah, nyatanya masih diperlukan penelitian lebih lanjut terkait temuan mikroplastik dalam minuman kemasan. Meski begitu tak ada salahnya untuk selalu waspada dan berhati-hati, terutama terhadap hal yang akan dikonsumsi dan masuk ke dalam tubuh.
Hal itu adalah kunci untuk menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh. Kalau kamu punya masalah kesehatan dan butuh saran ahli, pakai aplikasi Halodoc saja! Hubungi dokter lewat Video/Voice Call dan Chat. Dapatkan rekomendasi beli obat biar kamu lebih cepat sembuh. Ayo, download sekarang di App Store dan Google Play.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan