Radiologi: Tujuan, Jenis, dan Prosedur

7 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   08 Desember 2023

“Radiologi meliputi berbagai jenis pemeriksaan yang menggunakan teknologi pencitraan untuk mendiagnosis suatu penyakit. Tujuannya untuk menentukan penanganan yang tepat terhadap suatu penyakit.”

Radiologi: Tujuan, Jenis, dan ProsedurRadiologi: Tujuan, Jenis, dan Prosedur

Halodoc, Jakarta – Radiologi adalah pemeriksaan yang menggunakan teknologi pencitraan untuk mendiagnosis suatu penyakit. Dengan begitu, penanganan tepat bisa dokter lakukan untuk jenis penyakit tersebut. 

Metodenya menggunakan berbagai teknik pencitraan. Misalnya, sinar-X, CT scan, MR, USG, dan lain-lain. Semua prosedur bertujuan untuk menghasilkan gambaran internal tubuh yang detail.

Apa itu Radiologi?

Pemeriksaan radiologi terbagi menjadi 2 bidang yang berbeda, yaitu diagnostik dan intervensi. Metode diagnostik berguna dalam membantu tim medis melihat struktur di dalam tubuh. 

Hasil dari rekam gambar diagnostik dapat membantu ahlinya untuk mengetahui:

  • Mendiagnosis penyebab dari gejala yang muncul.
  • Memantau seberapa baik tubuh merespons pengobatan yang pasien terima.
  • Skrining untuk berbagai penyakit. Misalnya, kanker payudara, kanker usus besar, atau penyakit jantung.

Sedangkan pemeriksaan metode intervensi bisa dokter lakukan dengan menggunakan pencitraan seperti CT Scan, ultrasound, MRI, dan fluoroskopi untuk membantu memandu prosedur. 

Pencitraan sangat membantu dokter saat memasukkan alat ke dalam tubuh. Contoh alatnya, seperti kateter, kabel, dan instrumen serta alat kecil lainnya ketika pemeriksaan berlangsung. 

Ahli radiologi intervensi adalah spesialis yang terlibat dalam penanganan kanker atau tumor. Gangguan lainnya, seperti penyumbatan di arteri dan vena, fibroid di rahim, sakit punggung, masalah hati, serta masalah ginjal.

Biasanya dokter tidak akan membuat sayatan atau hanya membuat sayatan kecil. Prosedur tidak memerlukan rawat inap dan hanya membutuhkan sedasi sedang (obat-obatan untuk membantu rileks).

Perbedaan Rontgen dan Radiologi

Rontgen dan radiologi sering kali digunakan secara bersamaan dan saling terkait. Meski begitu, keduanya memiliki perbedaan dalam arti yang lebih spesifik. Ingat, radiologi juga berbeda jauh dengan terapi radioterapi.

Rontgen merujuk pada teknik pencitraan menggunakan sinar-X. Ini adalah jenis radiasi elektromagnetik yang dapat melewati jaringan tubuh dan diabsorpsi oleh berbagai struktur seperti tulang dan organ.  

Pemeriksaan rontgen menggunakan sinar-X untuk menghasilkan gambaran tubuh dalam bentuk radiografi. Prosedurnya membantu mendiagnosis patah tulang, kelainan paru-paru, batu ginjal, dan sebagainya. 

Sederhananya, rontgen merujuk pada teknologi khusus yang menggunakan sinar-X untuk menciptakan gambaran internal tubuh.

Sementara itu, radiologi adalah bidang ilmu kedokteran yang mencakup berbagai teknik pencitraan medis, termasuk sinar-X. Namun, tidak terbatas pada itu saja. 

Cabang ilmu ini mencakup penggunaan teknologi pencitraan. Beberapa di antaranya, tomografi komputer (CT scan), resonansi magnetik (MRI), ultrasonografi (USG), dan lain-lain.

Ilmunya mempelajari penggunaan teknologi pencitraan untuk mendiagnosis dan memantau penyakit serta kelainan pada tubuh manusia. Ini adalah bidang yang yang melibatkan berbagai teknik pencitraan, termasuk sinar-X.

Sederhananya, rontgen adalah salah satu teknik dalam radiologi. Radiologi mencakup berbagai teknik pencitraan medis, termasuk sinar-X, untuk mendiagnosis dan memantau kondisi kesehatan.

Tak hanya radiologi, prosedur medical check up juga dapat membantu mendeteksi gangguan kesehatan sejak dini. Kamu bisa lihat selengkapnya di sini: Medical Check Up: Tujuan, Jenis, dan Prosedur.

Tujuan Pemeriksaan Radiologi

Tujuan dari pemeriksaan radiologi adalah mengetahui kondisi kesehatan pasien melalui teknologi. Dari hasil rekam gambar, dokter memeriksa dan menentukan diagnosis, serta rekomendasi pengobatannya. 

Dalam kebanyakan kasus, dokter akan merujuk untuk melakukan pemeriksaan sebagai informasi lebih lanjut untuk mendiagnosis atau mengesampingkan kondisi tertentu. 

Ada puluhan penyakit dan kondisi yang bisa dideteksi oleh metode ini. Berikut ini hanya sebagian kecilnya saja: 

  • Penyakit Alzheimer dan Demensia.
  • Anemia.
  • Radang usus buntu.
  • Radang sendi dan osteoporosis.
  • Gumpalan darah dan penyakit arteri perifer .
  • Tumor otak.
  • Jenis- jenis kanker.
  • Pneumonia dan Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK).
  • Sirosis hati, penyakit hati berlemak, dan fibrosis hati.
  • Penyakit Crohn.
  • Batu ginjal dan kandung kemih.
  • Gagal ginjal.
  • Kista ginjal.
  • Stroke.

Pemeriksaan ini juga dokter gunakan untuk mengetahui perkembangan dari penyakit yang sudah terdiagnosis sebelumnya. Dengan begitu, perawatan yang dokter lakukan bisa lebih menjurus pada penyebabnya.

Selain beberapa jenis penyakit di atas, ketahui jenis gangguan lainnya yang juga dapat dideteksi oleh pemeriksaan radiologi di sini: 12 Penyakit yang Bisa Dideteksi Lewat Radiologi.

Jenis Pemeriksaan Radiologi

Pemeriksaan memainkan peran penting dalam diagnosis dokter. Hasil dari prosedur medis tersebut akan menentukan skrining, perawatan lanjutan, dan mendeteksi kondisi dan penyakit tertentu.

Ada beberapa jenis metode yang sesuai dengan tujuan pemeriksaannya. Berikut adalah beberapa jenisnya:

1. X-Ray atau radiografi

Pemeriksaan ini dapat mendiagnosis patah tulang, mendeteksi cedera atau infeksi, dan menemukan benda asing pada jaringan lunak. Menggunakan bahan kontras berbasis yodium untuk memperjelas tampilan organ tertentu. Misalnya,  jantung, paru-paru, pembuluh darah, atau jaringan.

2. Computed tomography (CT) scan 

CT Scan adalah pemeriksaan yang menciptakan gambar rinci organ internal, tulang, jaringan lunak, dan pembuluh darah. Pemeriksaan ini sebagai metode pilihan untuk mendeteksi kanker. 

Sebab, dapat mengonfirmasi keberadaan tumor dan menentukan ukuran dan lokasinya. Dalam kasus darurat, CT Scan dapat menemukan cedera internal dan pendarahan guna membantu menyelamatkan nyawa.

3. Magnetic resonance imaging (MRI) 

MRI menggunakan medan magnet yang kuat dan gelombang radio untuk mendeteksi tumor dan penyakit hati, jantung, dan usus. Prosedur ini juga dapat dokter gunakan untuk memantau janin di dalam kandungan. 

4. Pencitraan ultrasound (USG)

Tak hanya memantau kehamilan dan janin saja, USG juga efektif mendiagnosis nyeri, pembengkakan, dan infeksi yang tidak jelas penyebabnya. Metode ini memberikan panduan pencitraan untuk biopsi jarum dan mengevaluasi kondisi yang berkaitan dengan aliran darah.

Mau tahu apa saja perbedaan antara USG 2D dan USG 3D? Baca selengkapnya di artikel ini: “USG 2D, 3D dan 4D, Apa Bedanya?”.

5. Mammografi 

Mammografi menggunakan sinar-X dosis rendah guna mendeteksi kanker. Prosedur memainkan peran utama dalam deteksi dini. Prosedur bisa menunjukkan perubahan payudara dua tahun sebelum pasien menyadarinya.

Sementara untuk mengevaluasi kesehatan area tubuh tertentu, mammografi biasanya dikombinasikan dengan satu atau lebih teknik radiologi.

6. Fluoroskopi

Pemeriksaan ini menggunakan sinar-X untuk menghasilkan gambar bergerak dari organ dalam tubuh. Misalnya, saluran pencernaan atau pembuluh darah. Tujuannya untuk memantau prosedur medis yang sedang berlangsung.

7. PET Scan (Positron Emission Tomography)

PET Scan adalah teknik pemeriksaan medis menggunakan zat radioaktif yang disebut tracer. Tujuannya untuk menghasilkan gambar yang sangat rinci tentang aktivitas seluler dalam tubuh manusia. 

Tracer ini biasanya adalah senyawa gula yang telah diberi tanda radioaktif. Pemeriksaan PET memungkinkan dokter untuk melihat bagaimana organ dan jaringan tubuh berfungsi.

Persiapan sebelum Melakukan Prosedur

Persiapan yang perlu kamu lakukan sebelum melakukan prosedur adalah membuat janji temu dokter dan pastikan kamu membawa surat rekomendasi dari dokter terkait. 

Jika kamu memiliki riwayat reaksi pada zat kontras, maka dokter akan mempersiapkan pra-obat yang kamu perlukan. Jika kamu mengidap diabetes dan mengonsumsi obat, jangan minum obat tersebut di hari pemeriksaan dan 48 jam setelah pencitraan.

Sebenarnya kamu boleh makan dan minum seperti biasa dan dapat melanjutkan minum obat seperti biasa. Namun, kamu perlu berhenti mengonsumsi obat tertentu.

Selain itu, hindari juga makan dan minum selama beberapa jam jika hendak menjalani rontgen yang menggunakan zat kontras. Jenis pemeriksaan ada banyak dan biasanya punya ketentuannya masing-masing. 

Untuk memastikannya, ada baiknya kamu bertanya pada petugas medis mengenai persiapan yang seharusnya dilakukan.

Prosedur Melakukan Radiologi

Prosedurnya harus sesuai dengan jenis pemeriksaannya. Untuk pemeriksaan radiologi dengan sinar X, selama prosedur sinar X akan melewati tubuh dan melakukan perekaman. 

Daerah di mana radiasi mengalami kesulitan lewat akan tampak putih seperti tulang. Jaringan lunak dan organ akan tampak abu-abu. Area yang dipenuhi udara, seperti paru-paru, akan tampak gelap.

Sinar-X biasanya bermanfaat untuk mendeteksi patah tulang, menemukan massa abnormal, dan menunjukkan hubungan tulang dan jaringan.

Pencitraan ultrasound memiliki prosedurnya sendiri. Mesin ultrasound mengirimkan gelombang suara berfrekuensi tinggi yang memantulkan struktur tubuh. Komputer kemudian menerima gelombang tersebut dan menggunakannya untuk menghasilkan gambar. 

Sedangkan ultrasound atau sonografi, menggunakan gelombang suara frekuensi tinggi untuk menampilkan gambar visual waktu nyata. Gema dihasilkan saat gelombang suara merambat melalui tubuh, yang mengidentifikasi jarak dan ukuran suatu objek.

Computed Tomography atau CT Scan, adalah prosedur khusus yang menggunakan peralatan x-ray dan komputer untuk membuat gambar pada penampang tubuh. 

Selain radiologi, dan medical check up jadi rangkaian prosedur yang berfungsi untuk mengetahui adanya kelainan dalam tubuh. Klik artikel ini untuk penjelasan lebih lanjut: Ketahui Jenis Pemeriksaan saat Medical Check Up.

Hal yang Perlu Dilakukan setelah Prosedur

Setelah pemeriksaan, biasanya kamu dapat melanjutkan aktivitas normal. Namun, jika disuntik dengan media kontras, minumlah banyak cairan untuk membantu membersihkannya dari tubuh.

Hubungi dokter jika mengalami rasa sakit, bengkak, atau kemerahan di tempat suntikan. Tanyakan kepada dokter tentang tanda dan gejala lain yang harus kamu perhatikan setelah prosedur radiologi.

Jika ingin melakukan pemeriksaan ini atau pemeriksaan kesehatan lainnya, kamu bisa menggunakan layanan Halodoc Home Lab (tersedia di Jabodetabek dan Surabaya). Tak perlu khawatir, karena pemeriksaan dilakukan profesional medis tepercaya. Yuk, klik gambar berikut:

Home Lab Halodoc
Referensi:
Medline Plus. Diakses pada 2023. Imaging and radiology.
American College of Radiology. Diakses pada 2023. What is Radiology?