Radiasi Layar Smartphone Bisa Pengaruhi Otak Anak?
Halodoc, Jakarta - Sebagian besar ilmuwan tampaknya telah sepakat bahwa smartphone berbahaya bagi anak-anak. Memang anak-anak lebih rentan daripada orang dewasa terhadap kemungkinan dampak buruknya. Anak-anak memiliki tengkorak yang lebih tipis, kurang protektif, dan memiliki kandungan air yang lebih tinggi di otak, sehingga radiasi layar smartphone dapat sangat mungkin mempengaruhi tumbuh kembang otak anak. Jadi, ada banyak alasan mengapa mereka menyerap lebih banyak radiasi yang sama dengan orang dewasa.
Anak-Anak Berisiko Lebih Tinggi Terhadap Radiasi Smartphone
Potensi bahaya dari radiasi gelombang mikro (MWR) yang dipancarkan oleh perangkat nirkabel, terutama untuk anak-anak dan bayi belum lahir merupakan sorotan dari sebuah ulasan baru. Meskipun data tersebut saling bertentangan, hubungan antara MWR dan kanker telah diamati.
Pengamatan menunjukkan bahwa anak-anak menghadapi risiko kesehatan yang lebih tinggi daripada orang dewasa. Anak-anak dan bayi yang belum lahir juga menghadapi risiko yang lebih besar untuk kerusakan tubuh akibat MWR yang dikeluarkan oleh smartphone.
Baca juga: Radiasi Telepon Genggam Tingkatkan Risiko Terkena Meningioma
Tingkat penyerapan MWR lebih tinggi pada anak-anak daripada orang dewasa karena jaringan otak mereka lebih banyak menyerap, tengkorak mereka lebih tipis, dan ukuran kepala anak relatif lebih kecil. Jaringan otak anak mampu menyerap sekitar dua kali lebih banyak MWR daripada orang dewasa. Janin pun sangat rentan terhadap risiko smartphone, karena paparan MWR dapat menyebabkan degenerasi selubung pelindung yang mengelilingi neuron otak.
Smartphone memang berisiko terhadap otak anak. Meski begitu, bukan berarti anak yang diberi akses smartphone langsung mengalami kanker otak daripada anak yang tidak pernah menggunakan smartphone. Hanya saja smartphone memiliki sifat karsinogenik.
Baca juga: Menyimpan Gadget Di Saku Celana Bisa Picu Kanker Penis?
Perlu Batasan dan Pengawasan
Perlu kamu ketahui bahwa setiap smartphone sebenarnya memberikan petunjuk jarak minimum penggunaan dari tubuh yang harus kamu jaga supaya pengguna tidak terpapar MWR terlalu banyak. Untuk komputer dan tablet laptop memiliki jarak minimum dari tubuh sekitar 20 sentimeter.
Beberapa mainan elektronik khusus bayi pun ada yang berbahaya, sehingga risiko terkena karsinogen pun lebih tinggi pada anak-anak. Semakin muda usia anak, semakin tinggi pula risikonya. Jadi sebagai orangtua, kamu tetap perlu berhati-hati terhadap mainan anak yang memungkinkan memiliki pancaran radiasi, dan itu bukan dari smartphone saja. Jika masih bingung, kamu perlu berdiskusi pada dokter anak melalui aplikasi Halodoc mengenai mainan yang baik untuk tumbuh kembang otak anak.
Baca juga: Musik Menunjang Perkembangan Otak Anak, Benarkah?
Tentunya orangtua perlu mengawasi Si Kecil saat mereka sedang bermain smartphone. Orangtua perlu bijaksana dalam mengambil tindakan pencegahan pada anak, sehingga anak tidak sampai adiktif dalam memainkan smartphone. Cobalah kiat berikut ini untuk membatasi paparan smartphone pada anak:
-
Hindari aplikasi “baby white noise”’. Beberapa anak tertidur karena suara putih yang dimainkan iPhone di bawah bantal mereka. Namun, smartphone harus tetap menyala supaya aplikasi berfungsi. Smartphone adalah radio gelombang mikro dua arah, itu berarti bayi tetap tertidur dengan otaknya yang dipancarkan oleh smartphone sepanjang malam.
-
Jangan biarkan anak (termasuk balita) menggunakan smartphone. Anak remaja pun harus membatasi penggunaan smartphone, meski untuk sekedar berkirim pesan teks.
-
Tinjau level SAR. Angka Absorpsi Spesifik (SAR) merupakan ukuran jumlah energi frekuensi radio (RF) yang diserap oleh tubuh saat menggunakan hands-free. Sebelum kamu membeli smartphone untuk anak, carilah basis data telepon seluler.
-
Ikuti aturan “satu inci”. Sebagian besar panduan smartphone menyarankan untuk memegang telepon setidaknya satu inci dari kepala.
-
Jangan menyimpan smartphone di tubuh kamu. Tempatkan smartphone di dalam tas atau beberapa jenis sarung. Ini akan membantu menghalangi radiasi mencapai tubuh.
-
Batasi penggunaan telepon saat sinyal lemah. Radiasi smartphone meningkat saat perangkat mencari sinyal.
WebMD. Diakses pada 2019. Children Face Higher Risk From Cell Phone.