Radang Pita Suara, Inilah Faktor Risiko Laringitis

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   30 Juli 2019
Radang Pita Suara, Inilah Faktor Risiko LaringitisRadang Pita Suara, Inilah Faktor Risiko Laringitis

Halodoc, Jakarta - Ketika kamu membuka mulut untuk mengeluarkan suara, tetapi hanya bisikan yang keluar, bisa jadi kamu mengalami radang pita suara. Kamu mungkin bertanya, bagaimana bisa radang pita suara ini terjadi? Laringitis, begitu penyakit ini disebut, terjadi karena pembengkakan di kotak suara yang berada di leher bagian atas, tepat di belakang tenggorokan.

Infeksi, seperti pilek, flu, atau bronkitis memicu terjadinya pembengkakan. Penggunaan yang berlebihan juga menjadi masalah yang membuat radang pita suara terjadi. Akibatnya, pita suara, dua lipatan jaringan di dalam laring menjadi meradang. Suara pun teredam, dan membuat kamu menjadi serak. 

Apa yang Menjadi Faktor Risiko Laringitis?

Laringitis menyebabkan berbagai gejala pada orang dewasa, termasuk suara serak, kesulitan berbicara, sakit tenggorokan, demam rendah, dan batuk terus-menerus. Gejala ini terjadi tiba-tiba dan sering kali menjadi lebih buruk selama dua hingga tiga hari ke depan. 

Baca juga: Perahatikan 5 Hal Ini Saat Mengalami Laringitis

Radang pita suara ini sering berhubungan dengan penyakit lain. Tonsilitis, infeksi tenggorokan, pilek, atau flu terjadi bersamaan dengan kasus radang tenggorokan, sehingga gejala seperti sakit kepala, pembengkakan di kelenjar, hidung beringus, rasa sakit saat menelan, lelah tubuh bisa terjadi. 

Sementara itu, gejala laringitis pada anak dapat berbeda dari gejala yang muncul pada orang dewasa. Kondisi ini seringnya ditandai dengan batuk yang kasar, menggonggong, dan demam. Croup adalah penyakit pernapasan menular yang umum terjadi pada anak. Meski mudah diobati, kasus croup parah tetap membutuhkan perawatan medis. 

Gejala pada anak yang perlu diwaspadai adalah sulit bernapas dan menelan, demam tinggi, napas keras dan tinggi ketika menghirup udara. Perlu orangtua tahu bahwa gejala tersebut mengindikasikan epiglotis, peradangan jaringan di sekitar trakea atau batang tenggorokan. Ini bisa terjadi pada anak dan dewasa, dan kondisinya bisa membahayakan. 

Baca juga: Inilah yang Terjadi pada Tubuh Anak saat Alami Croup

Jika kamu merasa ada gejala di atas dan mendapati bahwa suaramu perlahan-lahan menghilang, segera tanyakan pada dokter bagaimana pertolongan pertama yang bisa dilakukan, atau obat apa yang bisa kamu konsumsi untuk menyembuhkannya. Kamu bisa menggunakan aplikasi Halodoc dengan memilih fitur Tanya Dokter atau membuat janji langsung dengan dokter di rumah sakit terdekat dengan tempat tinggalmu.  

Ada tiga hal yang meningkatkan risiko seseorang alami radang pita suara, yaitu:

  • Mengalami infeksi pernapasan, seperti pilek, bronkitis, atau sinusitis. 

  • Paparan zat yang mengiritasi, seperti asap rokok, konsumsi alkohol berlebihan, asam lambung atau bahan kimia di tempat kerja. 

  • Terlalu sering menggunakan suara, seperti berbicara terlalu banyak, terlalu keras, berteriak, atau bernyanyi. 

Pencegahan Radang Pita Suara

Laringitis bukan menjadi masalah besar. Melakukan perawatan yang tepat bisa membuatnya sembuh dalam kurun waktu tiga minggu. Kamu bisa melakukan tindakan pencegahan supaya hal tersebut tidak terjadi. Jangan merokok dan menghindari paparan asap rokok sebisa mungkin. Asap akan mengeringkan tenggorokan dan mengiritasi pita suara. 

Baca juga: Bukan Cuma Menyanyi, Penyebab Laringitis Juga Bisa Bakteri

Batasi konsumsi alkohol dan kafein, karena keduanya membuat kamu kehilangan total air di dalam tubuh. Sebagai gantinya, minumlah banyak air putih, karena cairan membantu menjaga lendir di tenggorokan tetap pada kadarnya dan tenggorokan menjadi mudah dibersihkan. Hindari pula makanan pedas karena bisa memicu GERD, berpindahnya asam lambung ke tenggorokan atau kerongkongan. Ganti makanan dengan kandungan nutrisi yang lebih baik, seperti vitamin A, C, dan E yang membantu menjaga selaput lendir yang melapisi tenggorokan tetap sehat.